Tiongkok Diam-Diam Mendorong Vaksinasi ke-4 ? Yang Menolak Dilarang Keluar Rumah atau Ditangkap

oleh Wang Yanqiao

Baru-baru ini, otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKT) menggunakan ucapan pakar Zhong Nanshan bahwa serangan epidemi gelombang baru bukannya tanpa dasar yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Beberapa warga sipil mengungkapkan bahwa Provinsi Shandong secara diam-diam sedang mendorong warga untuk menjalani vaksinasi keempat. Jika mereka menolak, ganjarannya bisa berupa larangan keluar rumah, ditahan oleh pihak berwenang atau hukuman lainnya.

Warga Sichuan mengungkapkan : “Pada 27 Februari, perusahaan farmasi CanSino Biologics merilis laporan kinerja tahunan 2022. Selama periode tersebut, pendapatan operasionalnya adalah RMB. 1 miliar 35 juta, sedangkan kerugian bersihnya adalah RMB. 902 juta. CanSino menjelaskan bahwa kerugian usaha diakibatkan oleh permintaan vaksin selama periode pelaporan mengalami penurunan tajam, dan pasar persaingan terus meningkat, sehingga pendapatan perusahaan dari penjualan produk vaksin COVID-19 menurun secara signifikan”.

Pada 3 April, CanSino Shanghai mengumumkan bahwa mulai 4 April, lini produksi akan ditangguhkan selama sekitar 180 hari. Selama periode tersebut, karyawan yang masuk kerja akan diturunkan dari sebelumnya yang sekitar 80 orang menjadi sekitar 10 orang.

Warga Shanghai mengatakan : “CanSino, perusahaan terkemuka dalam vaksin COVID-19 baru saja mengumumkan laporan keuangannya tahun 2022 yang mencatatkan kerugian operasional sebesar RMB. 900 juta. Anda perlu tahu bahwa perusahaan ini telah meraih laba sebesar RMB. 1,9 miliar pada tahun 2021. Bahkan pada kuartal pertama tahun lalu, CanSino Masih menghasilkan laba RMB. 120 juta. Saya tidak mengerti bagaimana ia bisa rugi sampai RMB. 900 juta ‘dalam semalam’ ? Terus terang, kinerja CanSino terkait langsung dengan penjualan vaksin buatan mereka”.

Menurut laporan media daratan Tiongkok, saat ini, sudah ada 15 vaksin COVID-19 buatan dalam negeri Tiongkok yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Tiongkok untuk pemasaran bersyarat atau termasuk dalam penggunaan darurat. Beberapa opini publik mempertanyakan : Di mana ruang untuk hidup dari kelimabelas perusahaan farmasi pembuat vaksin itu jika vaksin COVID-19 sudah “tidak laku” ?

Pada 31 Maret, obat oral COVID-19 pertama buatan perusahaan farmasi di Guangdong mulai diluncurkan. Kekhawatiran masyarakat kembali timbul akibat berita yang disebarkan oleh PKT dengan mengutip ucapan pakar Zhong Nanshan bahwa serangan epidemi gelombang baru bukannya tanpa dasar.

Ahli virus PKT Zhong Nanshan mengatakan : “Tidak menutup kemungkinan masih bisa muncul lagi. Cara kita mengatasinya yaitu dengan persiapan baik obat-obatannya termasuk vaksin”.

Ada tanggapan warga yang berbunyi : “Sejak awal, saya tidak percaya kepada orang itu (Zhong Nanshan), dan juga tidak tahu apa kontribusi yang dia berikan ?” “Apakah kalian juga merasakan bahwa orang itu menjengkelkan, juga menakutkan, bukan ?!”

Baru-baru ini, beberapa warga mengatakan bahwa di Provinsi Shandong, otoritas diam-diam mendorong warga untuk melakukan vaksin dosis keempat yang tidak boleh diberitakan oleh media. Polisi, petugas resmi, dokter, perawat, dan petugas dari komunitas membentuk tim yang terdiri dari sekitar 20 orang untuk berkunjung secara door-to-door. Bagi penghuni yang tidak mau tanda tangan untuk menerima vaksin ke-4 dengan sukarela, pintu rumahnya akan diikat, untuk melarang mereka keluar rumah, bahkan orangnya “ditahan”.

Warga Provinsi Shanxi mengatakan : “Berapa kali kalian disuntik (vaksin) ? Saya sudah dipaksa oleh petugas komunitas untuk menerima 2 kali suntikan, yang menurut ponsel saya adalah vaksin buatan Sinovac, Beijing. Tetapi ada orang yang mengatakan bahwa itu palsu. Saya bingung bagaimana pemerintah bisa mengedarkan vaksin yang palsu ? Mudah-mudahan tidak begitu. Coba kalian memberikan komentar. Bagaimana dengan kalian, apakah pernah terinfeksi COVID-19 setelah divaksin ? Saya juga positif terinfeksi setelah mendapatkan vaksin. Itu terasa seperti flu biasa, tetapi terasa sakit di sekujur tubuh, seperti flu berat. Saya mendengar bahwa ada produk asam nukleat palsu. Vaksin pun dipalsukan. Apakah pemerintah membiarkan pejabatnya berkolusi satu sama lain untuk menghasilkan uang ?” (sin)