Biden Menemui Marcos Jr. di Gedung Putih, Kerja Sama AS – Filipina Meningkat

 oleh Lin Yi

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Filipina F. Marcos Jr. yang sedang berkunjung di Gedung Putih. Hubungan antara AS dengan Filipina terus meningkat untuk menghadapi ancaman dari PKT. Biden menegaskan kembali komitmen AS terhadap keamanan Filipina.

Pada Senin (1 Mei),Presiden Filipina F. Marcos Jr. tiba di Washington, D.C., untuk memulai kunjungan empat harinya di Amerika Serikat. Ini adalah kunjungan resmi pertama presiden Filipina ke Amerika Serikat dalam lebih dari satu dekade.

Presiden AS Joe Biden menemui Presiden Marcos Jr. di Gedung Putih dan menekankan perlunya pengukuhan kemitraan antara kedua negara, dan menegaskan kembali komitmen AS terhadap keamanan Filipina.

“Sikap dan komitmen Amerika Serikat masih tetap dan kuat. Kami akan mendukung komitmen kami untuk mempertahankan Filipina dan Laut Tiongkok Selatan, sementara kami terus mendukung tujuan Filipina untuk memodernisasi militernya”, kata Biden.

Biden juga berjanji bahwa Amerika Serikat akan memperdalam kerja sama ekonomi dengan Filipina dan akan mengirimkan delegasi perdagangan dan investasi ke Filipina.

Marcos Jr. mengatakan bahwa Filipina berharap untuk lebih memperkuat aliansi dan kemitraannya dengan Amerika Serikat dalam rangka menghadapi tantangan baru dan krisis geopolitik.

Marcos Jr. mengatakan : “Filipina ingin memperkuat dan mendefinisikan kembali hubungannya dengan satu-satunya mitra perjanjiannya di dunia (Amerika Serikat), dan peran kami dalam menghadapi meningkatnya ketegangan di sekitar Laut Tiongkok Selatan dan di kawasan Indo-Pasifik”.

Tindakan provokatif Tiongkok di perairan yang disengketakan baru-baru ini telah meningkatkan kekhawatiran Filipina. Tidak lama sebelum kunjungan Marcos Jr. ke Amerika Serikat, kapal Tiongkok hampir mau menabrak kapal penjaga pantai Filipina. Selain itu, ancaman nuklir Korea Utara dan meningkatnya krisis PKT di Selat Taiwan juga membuat Filipina merasa bahwa perdamaian dan stabilitas terancam. Hal ini semua yang mendorong Marcos Jr. untuk lebih aktif mencari perlindungan dari Amerika Serikat.

Pada 28 April, militer AS – Filipina baru saja menyelesaikan latihan militer gabungan terbesar dalam sejarah kedua negara. Filipina sebelumnya setuju untuk menyediakan lebih banyak pangkalan militer untuk digunakan militer AS, termasuk Luzon, yang lebih dekat ke Taiwan. Filipina berharap sambil memperkuat kemampuam untuk mempertahankan diri juga sekaligus membantu AS meningkatkan kemampuannya untuk melemahkan ancaman dari Tiongkok. (sin)