Xi Jinping Tetapkan Standar Suksesi : Tolak Pejabat Muda Bertipe “Putra Mahkota”

 oleh Li Enzhen

Dalam jilid buku “Karya Pilihan Xi Jinping” (Karya Xi) yang diterbitkan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), terdapat pembahasan mengenai masalah suksesi yang pernah disinggung oleh Xi dalam sebuah pidatonya. Xi mengatakan bahwa dirinya tidak menghendaki pejabat muda bertipe “putra mahkota” yang cuma duduk manis menunggu dipromosi. Sejak Xi Jinping berkuasa, Hu Chunhua yang dikenal dunia luar sebagai “putra mahkota” dan Sun Zhengcai telah tersingkir.

Pada April tahun ini, PKT memerintahkan warga Tiongkok di seluruh negeri untuk mempelajari pemikiran Xi Jinping lewat “Karya Xi”, dan mewajibkan semua perguruan tinggi untuk menggunakannya sebagai bahan pembelajaran. Pada saat yang sama, PKT mengumumkan bahwa jilid I dan II “Karya Xi” telah diedarkan ke seluruh negeri sejak 3 April tahun ini.

Media PKT melaporkan bahwa “Karya Xi” mencakup total 146 isi pidato, percakapan, dan instruksi Xi Jinping selama November 2012 hingga Oktober 2022. Disebutkan juga bahwa beberapa konten malah diterbitkan untuk pertama kalinya.

Dalam jilid kedua “Karya Xi”, disebutkan bahwa dalam sebuah Konferensi Kerja Organisasi Nasional pada 3 Juli 2018, Xi Jinping telah menyebutkan isu mengenai bagaimana memilih dan melatih pejabat muda untuk menjadi seorang calon suksesi.

Xi Jinping mengatakan bahwa ketika memilih dan melatih pejabat muda untuk menjadi suksesi, “hal pertama yang menjadi pertimbangannya adalah mendidik mereka agar setia kepada Partai Komunis Tiongkok, dan dengan tegas menolak orang yang bermuka dua dalam politik”.

Ketika berbicara tentang topik “suksesi”, Xi Jinping mengatakan bahwa penerus atau suksesi adalah sebuah konsep keseluruhan yang tidak boleh dipahami secara mekanis. Suksesi itu “bukan merujuk pada perorangan”. Penting bagi kita untuk mendidik dan membimbing pejabat muda agar bercita-cita untuk menjadi penerus, “tetapi bukan penerus yang diartikan dalam mengambil alih suatu posisi tertentu”. Pejabat muda “tidak dibenarkan untuk membuat rancangan sesuai kehendaknya”, karena “mudah melanggar prinsip organisasi jika terlalu banyak pertimbangan”.

Xi Jinping juga mengatakan : “Kader-kader muda berpotensi tidak dapat dijadikan kelompok khusus, dan mereka tidak dapat cuma duduk manis menunggu dipromosi, seperti ‘putra mahkota’. Mereka perlu berwatak dinamis, berani membandingkan diri demi penyesuaian, dan pada saat yang sama memperhatikan kader-kader baru yang berpotensi untuk menjaga supaya ‘air dalam kolam’ tetap segar”.

Sejak Xi Jinping berkuasa melalui Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis Tiongkok, Hu Chunhua, Sun Zhengcai, dan Chen Min’er yang disebut-sebut sebagai “putra mahkota” atau “suksesi” oleh dunia luar, tetapi karier resmi mereka malahan diluar dugaan.

Chunhua adalah anggota Politbiro Partai Komunis Tiongkok ke-18 dan ke-19. Dia bersama Sun Zhengcai, anggota Politbiro lainnya pada saat itu, pernah dianggap sebagai “penerus” setelah Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19. Tetapi diluar dugaan, Sun tersingkir sebelum Kongres Nasional ke-19, dan jalan Hu Chunhua menuju “penerus” juga terhalang.

Pada Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Tiongkok, Hu Chunhua tidak masuk Komite Tetap seperti yang diprediksi, tetapi tetap menjadi anggota Politbiro dan menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Dewan Negara peringkat ketiga. Selama lima tahun sebagai wakil perdana menteri, Hu Chunhua tidak menonjolkan diri, aktif dalam kegiatan pengentasan kemiskinan, bahkan sering menyatakan kesetiaannya kepada Xi Jinping.

Sebelum Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20, Hu Chunhua dianggap sebagai kandidat populer untuk menjadi anggota Komite Tetap Politbiro, masuk jajaran di tingkat tertinggi Partai Komunis Tiongkok, bahkan dianggap sebagai calon pengganti PM. Li Keqiang. Tetapi hasil akhirnya diluar dugaan, Li Keqiang, Wang Yang, dan Hu Chunhua yang bergabung dalam satu faksi Tuanpai semuanya tersingkir, meski Hu Chunhua tetap dipertahankan sebagai anggota Komite Sentral.

Pada Maret tahun ini, Usai pertemuan Dua Sesi PKT, Hu Chunhua secara resmi menjadi Wakil Sekretaris Partai di Komite Nasional CPPCC. Ini juga berarti Hu Chunhua, yang belum mencapai usia pensiun, sudah “digeser dari jajaran primer” lebih cepat dari jadwal.

Tidak hanya Hu Chunhua yang tersingkir dalam Kongres Partai Komunis ke-20, Chen Min’er, yang dianggap sebagai penerus Xi Jinping, juga diluar dugaan “namanya tidak masuk buku.”

Ding Shuh-Fan, seorang profesor kehormatan dari Institute of East Asian Studies di Universitas Chengchi, pernah menganalisis dalam program “Global Connection” NTDTV bahwa saat ini Xi Jinping tidak berinisiatif untuk mencari penggantinya, tetapi sebaliknya, tidak ada yang berani menjadi penerusnya. Karena dalam sejarah PKT, penerus yang ditunjuk semuanya bernasib tragis.

Ding Shuh-Fan mengatakan : “Penerus sebenarnya adalah pekerjaan yang sangat berbahaya, jadi menurut saya tidak ada orang yang berani menjadi penerus (Xi)-nya”.

Li Yuanhua, seorang sejarawan yang tinggal di Australia, pernah mengatakan kepada media Epoch Times bahwa, baru-baru ini PKT terus berusaha mendorong agar anggota seluruh partai dan bahkan seluruh rakyat untuk mempelajari “pemikiran Xi Jinping”, hal ini memang dapat digambarkan sebagai bentuk lain dalam pengebirian spiritual rakyat Tiongkok, yaitu kasimisasi seluruh rakyat. Namun, hal mana juga menunjukkan kepada kita bahwa kematian PKT sudah mendekat. Selain sebagai sebuah peringatan bahaya kepada mereka yang masih belum memiliki pemahaman yang jelas tentang karakteristik PKT. (sin)