Oppo Menutup Unit R&D Chip Karena Permintaan Smartphone Menurun

oleh Li Yan

Oppo, produsen smartphone terbesar di Tiongkok menutup bisnis desain chipnya, karena pasar ponsel pintar global terus menurun dan perusahaan kewalahan dalam menanggung beban biayanya. Setelah AS memberlakukan sanksi larangan ekspor teknologi tertentu ke Tiongkok, Oppo menjadi salah satu perusahaan Tiongkok yang memilih hengkang dari sektor pengembangan chip.

Bloomberg melaporkan bahwa produsen elektronik telah berinvestasi dalam chip dalam beberapa tahun terakhir karena kekhawatiran terhadap AS yang akan memperkuat pembatasan ekspor teknologi ke Tiongkok. Oppo yang berbasis di Dongguan memutuskan untuk menghentikan operasi di unit desain chip Zeku karena ketidakpastian ekonomi global dan industri seluler, kata juru bicara Oppo pada Jumat 12 Mei.

Zeku yang didirikan pada 2019 diharapkan mampu bekerja di jalur yang mirip dengan divisi chip internal Apple. Divisi ini bertanggung jawab untuk mengembangkan prosesor utama untuk iPhone, iPad, dan komputer Mac. Zeku, ditugaskan untuk merancang prosesor aplikasi, modem, dan solusi konektivitas lainnya seperti komponen Wi-Fi dan Bluetooth. Menurut situs webnya, perusahaan memiliki cabang di Shanghai, Xi’an, Beijing, dan Chengdu.

Chip pengolah gambar MariSilicon X yang dikembangkan oleh Zeku dirilis pada akhir tahun 2021 dan telah menjadi konfigurasi tetap perangkat andalan Oppo sejak saat itu. Selama setahun terakhir, Oppo telah mengalami penurunan pengiriman sebesar dua digit, dan seperti juga produsen handset lainnya, Oppo sedang berjuang dengan kelebihan persediaan.

Tiongkok membuka kembali ekonominya setelah hampir tiga tahun menerapkan kebijakan pencegahan epidemi yang ketat, tetapi pemulihan permintaan konsumen sejauh ini berjalan lambat. Menurut data IDC, bahwa Oppo di tahun 2022 menjadi produsen yang paling terpukul di antara merek-merek smartphone besar lainnya.

Sammobile melaporkan bahwa penutupan mendadak bisnis desain chip Oppo mengejutkan karyawannya. Pada saat yang sama, ini juga berarti bahwa perusahaan tidak dapat mendukung impian Beijing untuk swasembada semikonduktor.

Pada Oktober tahun lalu, Presiden AS Joe Biden memperkenalkan pembatasan ekspor chip yang menyeluruh terhadap Tiongkok untuk mencegah PKT menggunakan teknologi terkait untuk pengembangan militer. Setelah itu, Jepang dan Belanda bergabung dengan Amerika Serikat dalam membatasi ekspor teknologi. Ketiga negara tersebut adalah sumber mesin chip terbesar yang menguasai keahlian yang dibutuhkan dalam memproduksi semikonduktor tercanggih di dunia.

Pada Desember 2022, Oppo membentuk tim desain chipnya sendiri. Desas-desus mengatakan bahwa perusahaan mempekerjakan ribuan insinyur untuk mengerjakan chipset masa depannya. Perusahaan bahkan memiliki target mau merilis smartphone pertamanya dengan chip yang dirancang sendiri pada tahun 2024.

Namun, menutup perusahaan pada hari Jumat, bahwa penutupan unit di Zeku adalah “keputusan sulit” yang terpaksa diambil karena ketidakpastian dalam ekonomi global dan pasar smartphone yang lesu.

Zeku tidak memiliki pabriknya sendiri, dan jika perusahaan berhasil menyelesaikan desain chip, produk tersebut dapat diproduksi oleh Samsung Foundry atau raksasa semikonduktor lainnya seperti TSMC.

Sekarang Oppo tidak lagi tertarik membuat chip ponsel, Samsung Foundry mungkin kehilangan pelanggan potensial. Selain itu, Prosesor Exynos Samsung, sudah menang tanpa persaingan.

Baru-baru ini, ada tanda-tanda yang kian jelas bahwa bisnis smartphone Oppo sedang mundur secara teratur dari pasar Eropa. Perusahaan tersebut mungkin telah meninggalkan Prancis untuk selamanya, kemudian mungkin juga berencana mundur dari Eropa. (sin)