Zhang Er-qin
Seiring Tuhan menciptakan langit, bumi, dan segala isinya, umat manusia diciptakan memiliki lima indra yakni: indra penglihatan, indra pendengaran, indra penciuman, indra perasa, dan indra peraba. Lewat mata, telinga, hidung, lidah, dan tubuh, yang senantiasa menerima informasi yang dipancarkan di sekeliling kita, yang serta merta menimbulkan reaksi dan interaksi dengan berbagai hal.
Dari sudut pandang kerapian, jika lingkungan tempat tinggal kacau dan berantakan, terlalu banyak barang membuat ruangan menjadi sempit, bahkan dipenuhi suara berisik, menebarkan bau tak sedap, memakai barang yang kasar dan tajam, kita yang berada dalam jangka waktu panjang di tengahnya, lima indra kita pun akan mudah terasa terlalu lelah, serta tidak bisa merasa rileks.
Di sisi lain, pada saat melakukan rencana perapian, panca indra boleh dibilang merupakan alat deteksi yang terpasang alami di dalam tubuh kita, yang membantu kita memutuskan bagaimana membuat keseluruhannya paling terkoordinasi dan membuat kita merasa paling nyaman.
Indra Penglihatan: Perhatikan Interaksi Antar Warna
Faktor yang paling berpengaruh terhadap indra penglihatan rumah kediaman, adalah warna, dari benda-benda yang ada di dalam rumah, warna dapat dibagi menjadi empat sumber:
1. Warna busana dan aksesorisnya: bisa dibagi menjadi kombinasi warna antar busana, dan kombinasi warna antara busana dengan aksesorisnya. Anda bisa menemukan tiga warna yang paling Anda sukai dan cocok bagi diri Anda, mungkin ada yang merasa cara ini terlalu polos, atau menyukai warna yang lebih banyak coraknya, jika demikian, maka warna lain yang Anda sukai bisa diposisikan pada aksesoris untuk dijadikan kombinasi.
2. Warna barang: warna barang biasanya banyak coraknya, kita biasanya suka menyimpannya di dalam kotak penyimpanan, selama tidak terlihat dari pandangan maka dianggap bersih. Jika hanya ada satu kotak penyimpanan, masalahnya tidak besar; jika ada lebih dari dua kotak, maka kita perlu mempertimbangkan apakah butuh memiliki keseragaman warna. Selain menggunakan kotak penyimpanan yang sama ukuran dan sama warnanya, saat barang menjadi banyak dan penglihatan kita menjadi semrawut, bisa ditutupi dengan gorden atau tirai, atau membeli perabotan dengan penyimpanan seperti laci atau panel.
3. Warna perabotan: jika tidak menggunakan perabotan tersistem, melainkan membeli secara terpisah hingga lambat laun bertambah, maka warna mungkin akan tidak senada lagi, ini juga merupakan hal yang sering penulis jumpai di rumah klien. Spesifikasi yang berbeda, ukuran yang berbeda, warna berbeda, dan tekstur juga berbeda, bila terdapat terlalu banyak perbedaan antara perabot, kadang kala akan sulit merapikan barang, juga akan menurunkan kesan tekstur.
4. Warna ruang: termasuk warna lantai, tembok, lampu dan lain-lain, bersama dengan perabot merupakan kategori warna bidang luas. Bagi orang yang tidak memiliki rasa seni atau desain, baik cara berbusana atau penempatan perabot, akan cukup sulit untuk menguasai kombinasi banyak warna sekaligus, mungkin inilah salah satu alasan menjadi trennya gaya Muji Jepang dan gaya Eropa Utara secara luas.
Saat merapikan, kita harus mempertimbangkan interaksi antar warna, apakah akan membuat Anda merasa tenang atau merasa bersemangat? Apakah membuat Anda bergelisah atau berbahagia? Selain itu, barang-barang yang disimpan selain memiliki warna seragam, sebaiknya juga saling berkoordinasi dengan perabot, lantai, dinding, dan warna lampu.
Dari sudut pandang organizer, mayoritas akan merekomendasikan memilih barang penyimpanan dengan serial warna putih; tapi interior desainer belum tentu demikian, saat mengkombinasikan warna mereka akan mempertimbangkan kepribadian pemilik rumah. Jika Anda kurang yakin dengan kemampuan menggunakan warna, tidak ada salahnya bermain aman seperti para organizer!
Indra Peraba: Seleksi Ketat Barang Yang Kontak Langsung Dengan Kulit
Untuk barang atau produk yang kerap bersentuhan atau kontak langsung dengan kulit, kita harus lebih mementingkan indra peraba, seperti handuk, perlengkapan tidur, sofa, pakaian, kaos kaki, sepatu, bantal guling, bahkan tisu dan lain sebagainya, saat merapikannya harus mempertimbangkan barang yang kontak langsung dengan kulit kita apakah membuat kita merasa nyaman atau tidak. Terutama pakaian dan juga perlengkapan tidur yang bersentuhan langsung dengan kulit untuk waktu yang cukup lama, perlu diseleksi dengan cermat, dan dirasakan, ini juga akan membantu kita mendapatkan istirahat yang baik, juga membantu dapat menghilangkan tekanan.
Beberapa tahun terakhir, lewat promosi media massa, kita mulai menyadari tidak sedikit orang yang merupakan kalangan orang yang sangat sensitif (Highly Sensitive Person, HSP), selain mudah menjadi emosional saat menerima informasi dari luar, mereka juga ekstra sensitif terhadap bau, suara, cahaya, suhu, dan bahan kain. Jika ada orang yang sangat sensitif di rumah, maka harus diperhatikan bahan pada berbagai benda yang kontak dengan kulit, singkirkan benda yang sentuhannya tidak nyaman, agar mereka tidak menjadi emosional atau menjadi tertekan karena tidak nyaman.
Indra Pendengaran: Manfaatkan Musik dan Kurangi Kebisingan
Saya sendiri sangat suka merapikan rumah sambil mendengarkan musik. Saat bekerja di rumah klien, jika bisa memutar musik, suasana saat merapikan biasanya akan lebih nyaman, tenang, tidak begitu gelisah, jadi pengaruh musik sangat besar terhadap seseorang.
Akan tetapi di lingkungan dalam rumah, selain musik yang bermanfaat membuat perasaan menjadi nyaman, ada pula suara-suara yang tidak begitu menyenangkan, semua ini juga dapat berpengaruh pada perasaan seluruh anggota keluarga yang berada di dalam lingkungan ini. Pada umumnya kebisingan di dalam rumah ada empat macam:
1. Suara bising dari luar rumah: biasanya bisa diredam dengan instalasi, misalnya memasang jendela kedap suara, pintu padat (kayu alami), atau dinding ditambahkan dengan bahan penyerap suara, dari sudut pandang para organizer, perabot kayu dan karpet, gorden, bantal guling dan bahan-bahan kain lainnya juga memiliki fungsi menyerap suara.
2. Suara bising dari alat-alat elektronik di rumah: ini adalah sumber kebisingan yang kerap dijumpai di dalam rumah, jika ingin mengurangi kebisingan elektronik rumah, maka elektronik rumah harus ditempatkan secara terpisah atau penggunaannya bergiliran; alat elektronik juga harus diposisikan seimbang, mengurangi timbul suara akibat getaran, tambahkan alas anti getaran di bawah mesin cuci baju; selain itu, jika alat elektronik menimbulkan suara bising frekuensi rendah, kadang-kadang karena kerusakan suku cadang atau jarang dibersihkan, harus segera diperbaiki.
3. Suara hewan peliharaan: seperti kicauan burung, gonggongan anjing, meongnya kucing dan lain sebagainya, ibarat manusia yang memiliki kebutuhan komunikasi, hewan peliharaan rumah juga mengeluarkan suara, tapi jika kondisinya tidak begitu normal, harus dicari tahu apakah hewan merasa gelisah atau sakit, atau butuh pelatihan perilaku yang sesuai. Perlu diperhatikan, terkadang suara bising elektronika dapat memengaruhi hewan peliharaan menjadi tidak tenang, ini berarti harus mengatasi suara bising terlebih dahulu.
4. Suara interaksi anggota keluarga: suara anggota keluarga saling bersenda gurau, berbicara, dan saling berdebat. Mayoritas masyarakat sekarang adalah kaum menundukkan kepala memainkan ponsel, dengan tujuan memiliki suasana hati yang gembira, selain mengurangi suara bising, tidak ada salahnya mencoba pengaruh musik, contohnya satu jam sebelum tidur memutar musik pelan, memberikan ritual memasuki waktu untuk beristirahat; di pagi hari jangan sambil menggunakan ponsel membaca berita atau melihat film pendek, sambil memakan sarapan dengan melahap rakus, ubahlah menjadi mendengarkan musik yang menenangkan hati atau memberi semangat, sembari menikmati sarapan dengan santai, agar dapat memulai hari itu dengan lebih indah.
Indra Penciuman: Rajin Membersihkan Untuk Mengurangi Aroma Tak Sedap
Saat bekerja di rumah klien, saya lebih senang menggunakan minyak esensial yang berfungsi memurnikan ruangan untuk mengharumkan, membuat seluruh ruangan selain dipenuhi alunan musik, juga tercium harum semerbak yang membuat orang santai dan bahagia, membuat kita saat merapikan rumah menjadi semakin semangat, sekaligus juga membersihkan udara ruangan.
Dalam hal merapikan rumah tinggal, sumber aroma tak sedap kemungkinan adalah sebagai berikut:
1. Lemari es: sisa makanan yang kadaluarsa atau busuk yang belum dibersihkan, cairan kuah atau bumbu yang terciprat keluar dan belum sempat dibersihkan, sisa ikan atau daging, nasi atau sayur sisa yang tidak tertutup rapat, semua aroma ini bercampur aduk menjadi satu, maka akan menimbulkan bau busuk yang membuat orang menutup hidung.
2. Kamar mandi: di selokan ada penumpukan kotoran, kotoran yang tertinggal di kloset, jamur di lantai, di dinding, dan di partisi, semua masalah tersebut seringkali menjadi sumber bau busuk di tempat kita untuk membersihkan badan.
3. Kamar tidur: matras yang tebal dan berat dan kasur pegas merupakan tempat yang mudah menumpuk kelembaban dan tumbuh jamur, jika selimut jarang dijemur, seprei jarang diganti, juga mudah menimbulkan bau tak sedap akibat kelembaban, keringat, dan daki tubuh.
4. Ruang tamu: sumber utama bau dari tempat ini adalah sofa, satu sisi karena bersentuhan dengan tubuh manusia, mudah terkena keringat atau kotoran tubuh, di sisi lain jika kita duduk di sofa sambil makan, tidak terhindarkan ada makanan yang jatuh atau minuman yang menetes di atasnya, jadi harus dibersihkan rutin. Selain itu, asbak rokok, vas bunga, tempat sampah juga mudah menyimpan bau tak sedap.
5. Ruang makan dan dapur: Dinding dan mesin penyedot asap di ruangan ini sangat mudah menempel residu minyak, jika tidak dibersihkan secara rutin akan menimbulkan bau tak sedap; bak cuci piring dan lubang pembuangan banyak kotoran atau sisa makanan yang tertinggal sehingga menimbulkan bakteri, yang juga dapat menimbulkan bau tak sedap; limbah dapur seperti jenis ikan, sayur dan buah-buahan juga dapat menimbulkan bau karena tumbuhnya bakteri dan kuman serta terjadinya dekomposasi.
Lemari es dan kamar mandi adalah yang paling berpengaruh pada indra penciuman di rumah, akan tetapi di ruangan manapun bila menumpuk berbagai macam barang, juga dapat menimbulkan bau.
Setiap saat saya melakukan survei di rumah klien yang berbeda, atau merapikan lokasi, sering kali tercium bau kecoa atau tikus, dan bau lembab, atau merasakan udara tidak mengalir, tapi seluruh keluarga klien tidak merasakan bau tersebut. Saya sendiri akan menggunakan minyak esensial di ruang tamu, kamar tidur, dan kamar mandi untuk mengharumkan ruangan, minyak esensial yang saya pilih memiliki aroma dan fungsi yang berbeda.
Ruang tamu adalah tempat dimana saya biasa bekerja atau menonton film, oleh sebab itu saya menggunakan minyak esensial yang dapat menggugah semangat; di kamar tidur saya menggunakan lavender yang berfungsi membuat rileks, sebelumnya saya juga membeli semprotan bantal beraroma lavender, agar saat beristirahat dapat lebih cepat merasa rileks; karena pipa di dalam kamar mandi cukup tua, selain menutup rapat lubang pembuangan, juga menggunakan minyak esensial yang berfungsi membersihkan untuk memurnikan udara.
Indra Hati: Keinginan Membuat “Merasa Ingin Pulang Ke Rumah”
Baik indra penglihatan, indra pendengaran, atau indra penciuman maupun indra peraba di atas, semua perasaan itu bertujuan untuk memenuhi indra hati kita, membuat orang yang tinggal di lingkungan rumah dapat merasakan kepuasan dan kehangatan, keselamatan, ketenangan batin, dan ada rasa memiliki, serta membuat kita merasa suka balik lagi ke rumah.
Harapan terbesar penulis adalah ketika anak-anak tumbuh dewasa dan meninggalkan rumah entah untuk menempuh studi atau bekerja, tetap dapat mengingat segala hal sekecil apapun di rumah, di saat mereka merasa lelah dalam studi atau pekerjaan di luar, mereka akan merasa ingin segera kembali ke rumah untuk mengisi kembali energi tubuh mereka di rumah. Harapan seperti ini, membuat saya terus termotivasi menjaga lingkungan rumah yang memiliki indra hati yang baik, dan saya tidak pernah merasa lelah melakukannya.
Setiap kali kami sekeluarga bepergian untuk berlibur, entah menikmati keindahan hotel atau penginapan warga, begitu kembali ke rumah anak-anak selalu berkata “Rumah kita sungguh nyaman!” Apakah rumah Anda juga dapat membuat semua penghuni merasa nyaman dan rileks? Atau ada perasaan harus menghadapi dunia realita begitu pulang ke rumah?
Sebenarnya setiap rumah bisa dibuat menjadi nyaman sekaligus fungsional. Seperti yang dikatakan oleh pendiri Disneyland yakni Walt Disney: “Jika Anda memiliki mimpi, maka Anda dapat melakukannya (If you can dream it, you can do it.)”. Selanjutnya, mari kita pahami bagaimana menemukan model rumah kediaman impian setiap anggota keluarga, dan bagaimana merealisasikannya! (sud/whs)