Kelompok Bersenjata Rusia Menentang Vladimir Putin Melancarkan Serangan

Luo Tingting

Ketika Ukraina bersiap untuk melakukan serangan balasan, kelompok bersenjata Rusia yang menentang Putin meluncurkan serangan di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina, dan mengklaim telah “membebaskan” kota Kozinka di dekat Ukraina. Inilah saatnya untuk mengakhiri kediktatoran Kremlin,” tulis kelompok tersebut dalam sebuah video.

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan pada 22 Mei bahwa ia melawan “penyabotase” yang telah melancarkan serangan di seberang perbatasan Ukraina, demikian dilaporkan media resmi Rusia RIA Novosti.

Gladkov dalam sebuah telegram menyebutkan, sedikitnya delapan orang terluka dan tiga rumah serta sebuah gedung administrasi rusak. 

Dia kemudian memposting briefing di media sosial yang mengatakan bahwa sebagian besar penduduk lokal telah pergi dan dia telah menerapkan “operasi kontra-terorisme” yang membatasi pergerakan dan komunikasi.

Baza, saluran Telegram yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan Rusia, mengatakan pertempuran pecah di tiga lokasi di sepanjang jalan utama menuju Rusia.

Ini tampaknya menjadi serangan lintas batas terbesar di Rusia sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah diberitahu dan bekerja untuk mengusir “pembangkang”.

Serangan itu dilakukan oleh kelompok bersenjata yang menamakan dirinya “Liberty of Russia Legion”, yang mengaku sebagai warga negara Rusia yang bekerja dengan tentara Ukraina.

“Liberty of Russia Legion”,  mengklaim telah “membebaskan” kota Rusia Kozinka di dekat perbatasan Ukraina. Kekuatan depan telah mencapai pusat wilayah Graivoron lebih jauh ke timur.  

Tweet tersebut berbunyi: “Maju terus dan terus. Rusia akhirnya akan bebas!”

Sebelumnya pada hari itu, “Liberty of Russia Legion”  juga merilis video enam pejuang bersenjata berat menghadap ke kamera, dan salah satu dari mereka berkata: “Kami orang Rusia, seperti Anda, orang-orang seperti Anda. Sudah waktunya mengakhiri kediktatoran Kremlin.”

Media Ukraina, Hromadske mengutip intelijen militer Ukraina yang mengatakan bahwa dua kelompok oposisi bersenjata Rusia, “Liberty of Russia Legion” dan Tentara Sukarelawan Rusia, bertanggung jawab atas serangan itu.

Kemudian pada  22 Mei, “Tentara Sukarelawan Rusia” memposting video di Twitter tentang seorang tentara yang sedang memeriksa kendaraan lapis baja Rusia yang ditangkap. Video lain menunjukkan militan oposisi Rusia mengendarai kendaraan lapis baja di jalan pedesaan.

“Saya pikir kita semua hanya bisa menyambut tindakan tegas dari warga Rusia yang beroposisi dan siap untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap rezim kriminal Putin,” kata Andriy Yusov, juru bicara dinas intelijen militer Ukraina.

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa negaranya memantau serangan tersebut, tetapi Ukraina tak terkaitnya.  (hui)