Jual Murah, Rusia Mengirim Emas Batangan dalam Jumlah Besar ke 3 Negara

oleh Xu Jian

Sejak Rusia menginvasi Ukraina dan Aliansi Barat memberlakukan pembatasan ekspor emas negara tersebut. Rusia telah menjual sejumlah besar produksi emasnya ke tiga negara dengan harga yang lebih murah dari harga patokan global.

Menurut Reuters, catatan bea cukai Rusia menunjukkan bahwa dari bulan Februari tahun lalu hingga Maret tahun ini, jumlah impor emas Uni Emirat Arab, Tiongkok, dan Turki telah menyumbang 99,8% dari total ekspor emas Rusia.

Banyak bank multinasional, penyedia logistik, dan penyuling logam mulia berhenti berbisnis emas dengan Rusia setelah konflik di Ukraina meletus. Sebelumnya, emas yang diproduksi Rusia ini biasanya dikirim ke London untuk diperdagangkan dan atau untuk persediaan.

Asosiasi Pasar Emas Batangan London berhenti mengimpor emas batangan Rusia mulai 7 Maret 2022. Dan Inggris, Uni Eropa, Swiss, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang semua ini menghentikan impor emas batangan Rusia sejak akhir bulan Agustus tahun lalu.

Namun menurut catatan bea cukai, Tiongkok dan Turki masing-masing mengimpor sekitar 20 ton emas antara 24 Februari 2022 hingga 3 Maret 2023. Sedangkan UEA mengimpor 75,7 ton emas Rusia seharga USD. 4,3 miliar selama periode yang sama.

Dunia luar khawatir bahwa emas Rusia mungkin telah dilebur ulang untuk “mengubah wajah” kemudian masuk dan ditransaksikan di pasar AS dan Eropa .

Reuters mengutip ucapan Louis Marechal, pakar pengadaan emas Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang mengatakan : “Akan berisiko jika mengimpor emas Rusia, lalu melakukan ‘perubahan wajah’ batangan emas melalui peleburan ulang oleh pabrik lokal, setelah itu emas itu dibeli oleh bank atau pedagang lokal untuk ditransaksikan ke pasar”.

Seorang manajer di sebuah perusahaan yang terlibat dalam pengiriman emas Rusia dalam jumlah besar ke Uni Emirat Arab mengatakan kepada Reuters, bahwa Rusia telah menjual emas batangan dengan harga sekitar 1% di bawah harga pasar global untuk memacu terjadinya kesepakatan. 

Manajer yang namanya tidak bersedia diberitakan ini mengatakan bahwa sebagian besar emas yang dikirim perusahaannya ke UEA itu dibawa ke pabrik peleburan untuk “perubahan wajah”.

Komisi Bullion pemerintah UEA mengatakan bahwa UEA tetap mematuhi “norma-norma yang relevan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Sedangkan sebagian besar emas yang dikirim dari Rusia ke Tiongkok dibawa ke Hong Kong. Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa kerja sama Tiongkok – Rusia “tidak dapat diganggu gugat oleh pihak ketiga mana pun”. Sementara itu, Kementerian Keuangan Turki tidak menanggapi permintaan komentar.

Data yang ditinjau oleh Reuters tidak menemukan adanya pelanggaran sanksi AS oleh negara-negara tersebut. (sin)