Rudal “Kinzhal” Rusia Dihadang, Titik Balik Perang Rusia-Ukraina Telah Tiba?

Pinnacle View

Belakangan ini, situasi menyerang dan bertahan Perang Rusia-Ukraina di Bakhmut silih berganti antara kedua belah pihak, serangan balasan besar oleh Ukraina mungkin akan segera digencarkan. 

Di sisi lain, rudal hipersonik Rusia yaitu “Kinzhal” telah berkali-kali dihadang oleh “rudal anti udara Patriot” Ukraina, senjata pamungkas Rusia yang paling hebat itu pun sudah tidak berdaya. 

Sementara dari garis depan timur Ukraina terus menerus terkirim kabar bahwa pihak Rusia sedang dihalau mundur (21/05). Situasi perang di seluruh Ukraina apakah telah tiba pada titik balik krusial? Jika Rusia kalah perang, pola seperti apakah yang akan muncul di dunia pada masa mendatang?

Pasukan Ukraina di Bakhmut Dari Bertahan Berubah Menjadi Menyerang, Titik Balik Perang Rusia-Ukraina Telah Tiba?

Mantan Wakil Komandan AU Republik Tiongkok (Taiwan) Chang Yen-Ting kepada acara Pinnacle View NTDTV menyatakan, Ukraina telah berhasil mendobrak sebuah tonjolan arah utara selatan, dan menghindari terputusnya jalur pasokan logistik oleh pasukan Rusia, wilayah terpenting yang berhasil direbutnya adalah di utara, lalu ada sebagian kecil di selatan. 

Setelah terbuka, situasi perang telah menjadi hasil ekspansi Ukraina, saat ini pasukan Ukraina sedang terlibat pertempuran sengit melawan tentara bayaran Wagner di wilayah perkotaan di Bakhmut, pertempuran di tempat ini amat paling menyulitkan, pasukan Ukraina hanya bisa maju sejauh 150 meter. Sementara kawasan di sekitar Bakhmut, pasukan Ukraina berhasil merebut wilayah seluas 17 km². 

Kini kondisi cuaca di Ukraina menjadi lebih baik, senjata juga sudah memadai berkat didukung oleh Inggris, Prancis, AS, Jerman, bahkan Polandia, semua persenjataan ini juga termasuk rudal jelajah jarak jauh, seperti Storm Shadow, juga tank dari Jerman yaitu Leopard 2, tibanya rudal, tank, dan kendaraan militer lapis baja ini, dan yang terpenting adalah telah usai dilatih. Kekuatan militer selain perlengkapan dan persenjataan, yang paling penting adalah kualitas pelatihannya, dengan demikian baru dapat mengerahkan seluruh kemampuan tempurnya. Pada saat semua kondisi telah memenuhi syarat, maka tinggal menunggu apakah pasukan Ukraina mampu menyerang dengan kekuatan yang cukup besar.

Di pihak Rusia sendiri, tentara bayaran Wagner memiliki pengalaman tempur yang paling kaya. Pasukan garis terdepan di Bakhmut adalah Wagner, di belakangnya ada pasukan sukarela Chechnya, serta setelah gerbang utara dan selatan didobrak oleh Ukraina, tempat ini terutama dijaga oleh pasukan Rusia, oleh sebab itu grup tentara bayaran Wagner menilai kekuatan tempur pasukan Rusia sepertinya tidak memadai, dan tak tahan hantaman keras.

Karena dalam perang ini kemampuan Rusia tidak seberani dan setangguh Wagner, pengalaman tempur Wagner memang lebih kaya, dan banyak tentara sukarela di Wagner yang merupakan pensiunan tentara, mereka pernah berperang di Suriah, dan para komandannya pernah terjun dalam Perang Afganistan, bahkan juga Perang Chechnya, sehingga dalam hal pengerahan kekuatan serdadu, koordinasi, dan pengalaman komando di medan perang juga lebih kaya.

Chang Yan-Ting mengatakan, saat ini pasukan Ukraina yang ada di wilayah seputar Bakhmut telah beralih dari bertahan menjadi menyerang, tentara Wagner dan Rusia justru telah berubah menjadi bertahan, dalam kondisi bertahan berbalik menjadi menyerang ini, masih harus diamati beberapa hari lagi untuk mengetahui kekuatan perang Wagner dan Rusia, semangat juang mereka, dan rantai komando mereka apakah cukup kuat atau tidak, juga harus diamati apakah kekuatan senjata yang dikerahkan pasukan Ukraina apakah dapat berkelanjutan atau tidak. Jika Ukraina bisa bertahan beberapa lama, itu berarti dalam hal pelatihan militer pihak Ukraina telah mencapai kemampuan yang cukup baik, saat ini hasil dari pasukan Ukraina di Bakhmut hanya sedikit saja, masih belum bisa mewakili seluruhnya.

Rusia Sedang Hadapi Kalah Perang, Eropa Dukung Penuh Ukraina

Produser film televisi independen bernama Li Jun (@Lijun_Studios) menyatakan kepada Pinnacle View, saat ini Ukraina belum mengumumkan serangan balasan dalam skala besar, tetapi di medan perang sudah mulai tak terbendung, beberapa hari lalu di Bakhmut, Ukraina telah mulai menguji kekuatan, dalam seketika berhasil merangsek maju sejauh 3 kilometer, padahal dalam sembilan bulan terakhir, Rusia dan pasukan Wagner sangat tidak mudah mencapai posisi ini. 

AS termasuk juga NATO telah membantu melatih sebanyak 20 brigade Ukraina dan pasukan Ukraina yang saat ini sedang membalas serangan di Bakhmut mungkin adalah pasukan Ukraina yang memang sejak awal bertahan di sana, mereka telah memperbaharui persenjataannya, dan menyerang dengan kekuatan semacam ini, lalu apakah hal yang krusial di tempat ini? Justru di tempat inilah mereka telah berhasil menghadang pasukan paling elite Rusia, militer Rusia yang paling elite saat ini adalah tentara bayaran Wagner, jika pasukan paling elite Rusia berhasil dihadang, dan pasukan Ukraina mendesak maju begitu cepat, maka apabila di tempat lain ada lagi pendobrakan, penulis pikir posisi Rusia sungguh sangat tidak menggembirakan.

Li Jun mengatakan, belum lama ini Zelensky pergi kemana-mana untuk meminta senjata, dukungan Eropa bagi Ukraina kali ini bisa dibilang sangat berbeda dengan sebelumnya, baik Jerman, Prancis, maupun Inggris, telah memberikan senjata mereka yang paling canggih bagi Ukraina, seperti panser AMX dari Prancis, adalah panser paling canggih yang kemampuan tempurnya sangat tinggi, Inggris memberikan rudal yang jarak tembaknya dapat menjangkau 250 km, dan termasuk bantuan dana, bisa dibilang kekuatan dukungannya sangat berbeda jauh dengan sebelumnya. Mengapa terjadi perubahan sebesar ini? Jerman, Prancis, dan Inggris, telah melihat, dengan tekad bertempur Ukraina seperti ini, Rusia mungkin akan mengalami kekalahan, jadi kini seluruh Eropa membantu Ukraina dengan sekuat tenaga.

Ahli keuangan sekaligus pengamat politik bernama Gao Zitan menyatakan kepada Pinnacle View, beberapa hari ini Zelensky berkunjung ke empat negara Eropa, yang pertama disinggahinya adalah Italia. Di Italia dibahas satu masalah yang sangat penting, yaitu pesawat, Italia memiliki jet tempur F16, tapi Italia tidak mempublikasikannya. 

Zelensky menyampaikan sebuah pidato, dikatakan dalam melindungi wilayah udara kami, ada suatu keputusan yang sangat penting, seorang wartawan Ukraina menuliskan di Twitter, “Hidup Italia”, tidak dijelaskan situasi yang sebenarnya, tapi apakah keputusan penting dalam melindungi wilayah udara kami? Apakah lebih penting daripada rudal anti udara Patriot PAC-3? Wartawan Ukraina ini berseru “Hidup Italia”, apa maksudnya? Pihak luar pun menduga besar kemungkinan Italia berniat memberikan F16 kepada Ukraina. 

Sedangkan ketika Zelensky berkunjung ke Inggris, pihak Inggris mengatakan, akan membantu melatih Ukraina cara menerbangkan pesawat bikinan Barat. Faktanya, pemahaman saya adalah, negara Eropa termasuk NATO telah mencapai kesepakatan untuk memberikan jet tempur F16 bagi Ukraina. Selain itu, Inggris juga memberikan rudal Storm Shadow kepada Ukraina, rudal ini bisa dipasangkan pada pesawat Uni Soviet, tapi jika dipasang pada F16, maka kekuatannya akan jauh lebih besar. 

Tentu saja Zelensky juga telah bertandang ke Jerman, dan pihak Jerman memberikan bantuan militer senilai 270 juta Euro bagi Ukraina, yang mencakup tank Leopard, panser Marder, serta sejumlah rudal jarak jauh, berikut banyak amunisi senjata. Ini adalah dukungan militer yang sangat kuat, mereka telah bertekad membantu Ukraina memenangkan perang ini.

Ukraina Hadang “Kinzhal”, Situasi Perang Rusia-Ukraina Berbalik Arah

Di masa krusial perang Rusia-Ukraina, senjata pamungkas Rusia yakni rudal hipersonik “Kinzhal” berhasil dihadang oleh rudal Patriot Ukraina, prestasi ini sangat mengejutkan dunia. “Kinzhal” adalah senjata ibarat legenda yang selalu dibangga-banggakan Rusia, dan digadang-gadang tidak mungkin bisa dihadang, namun kali ini telah dijatuhkan dari langit hingga menghunjam bumi, ia telah menampakkan wujud aslinya.

Di acara Pinnacle View Chang Yen-Ting menyatakan, Patriot mampu menghadang “Kinzhal”, menurut Chang yang digunakan pasukan Ukraina seharusnya adalah Patriot-3, rudal Patriot-3 lebih canggih daripada Patriot-2, karena Patriot-2 menggunakan metode serangan “Bullet Curtain”, sedangkan Patriot-3 menghancurkan dengan menghadang dan menabrak pada lintasan peluncuran, dengan demikian rasio keberhasilan Patriot-3 jauh lebih tinggi daripada Patriot-2, maka Chang menyimpulkan yang digunakan adalah Patriot-3. 

Selain itu, rudal Kinzhal yang disebut Rusia bisa meluncur dengan kecepatan 12 Mach sampai 10 Mach, sepertinya agak berlebihan, kecepatan terbang normalnya mungkin hanya 5-6 kali kecepatan suara saja, dan tidak bisa bermanuver, Rusia kerap mengatakan rudal Kinzhal bisa bermanuver, dapat bermanuver tiga kali sebelum akhirnya menyerang sasaran, Chang menilai rudal itu tidak bermanuver, karena saat tidak bermanuver, setelah radar rudal Patriot menguncinya, komputer dengan cepat memperhitungkan sudut dan ketinggian penghadangannya, lalu sudut depannya, maka akan tepat mengenai rudal Kinzhal. Tentu saja Rusia juga memiliki rudal Tochka OTR-21, juga rudal Iskander, tapi keduanya lebih lambat daripada Kinzhal, jika Ukraina mampu menghadang Kinzhal, maka Iskander dan Tochka tidak akan menjadi masalah.

Dengan kata lain, penghadangan rudal, berkat pelatihan terkait oleh NATO dan negara Barat, telah membantu Ukraina meraih kinerja perang yang baik, ini termasuk pertama kalinya rudal hipersonik berhasil dihadang, ini adalah kemampuan tempur yang sangat baik, membuat Ukraina merasa situasi strategis perang dalam hal ini telah berbalik arah.

Jika Rusia Kalah Perang, Akan Menghadapi Perpecahan dan Tuntutan Ganti Rugi Perang Yang Sangat Mahal

Kepada Pinnacle View Li Jun mengatakan, November tahun lalu setelah Ukraina meraih sejumlah kemenangan dari serangan balasannya, waktu itu Zelensky mengatakan, saat kami berperang dengan Rusia, tadinya kami mengira Rusia adalah negara militer kedua terkuat, tetapi sekarang kami merasa performa Rusia mungkin bahkan urutan ke-22 pun tidak sampai, ia berkata ia ingin menjatuhkan Rusia sampai ke urutan ke-200. Tentu saja hal ini dianggap agak berlebihan oleh banyak orang, tapi baru-baru ini Zelensky mengatakan, paling cepat akhir tahun ini dapat menghantam Rusia sampai mengalami kekalahan yang tidak bisa diubah. Apa yang dimaksud kekalahan yang tidak bisa diubah? Dalam pemahaman saya adalah mungkin hingga akhirnya ia akan mengalahkan Rusia sampai Rusia tidak lagi memiliki rasa percaya diri untuk melawannya, dan dalam hal militer dan semua hal tidak lagi memiliki kepercayaan diri untuk melawan Ukraina, karena Zelensky sekarang semakin percaya diri, ini sudah pasti, karena di tangannya terdapat senjata canggih dan pelatihan personal perang, dalam berbagai bidang Ukraina telah jauh meninggalkan Rusia.

Li Jun berkata, sekarang tentara bayaran dan militan lokal di pihak Rusia telah menjadi kekuatan utama, tentara reguler atau yang disebut pasukan pusat, langsung rontok begitu disentuh, dalam kondisi seperti ini, maka penulis harus mundur seribu langkah untuk mengatakan bahwa, walaupun Rusia menang perang, militan lokal tidak akan tunduk kepada tentara resmi Rusia, dan di kemudian hari mereka tidak membutuhkan perlindungan Rusia lagi, karena mereka lebih kuat daripada Rusia. Dalam hal ini menyerupai Dinasti Tang, para gubernurnya memiliki pasukan yang mampu berperang, hingga akhirnya mengalami situasi perpecahan. Jika Rusia kalah, maka akan lebih parah lagi kondisinya, jika Rusia mengalami perpecahan, kondisinya betul-betul akan lebih mengenaskan.

Selain masalah kekalahan perang, Rusia juga akan menghadapi ganti rugi perang yang sangat mahal. Gao Zitan menyatakan, Jaksa Agung AS belum lama ini berpidato, telah memberikan otorisasi kepada AS untuk membekukan aset milik para penguasa Rusia guna dialihkan kepada Ukraina, ini adalah langkah konkret pertama, juga akan menjadi contoh bagi negara lain, sehingga Inggris dan Jerman juga akan mengikuti jejak AS, Eropa juga telah membekukan aset Rusia, faktanya belum lama ini termasuk Swiss pun telah menyatakan bahwa bank sentral Rusia memiliki simpanan 7,4 milyar Franc di Swiss atau setara dengan 8,25 milyar dolar AS (123 triliun rupiah, kurs per 22/05), secara hukum tak ada masalah agar dana ini dialihkan bagi Ukraina untuk pembangunan kembali, pihaknya sedang membahas bagaimana pelaksanaannya.

Gao Zitan mengatakan, tahun lalu ada sebuah organisasi yang memberi sanksi Rusia membuat statistik, aset bank sentral Rusia yang dibekukan di AS mencapai sekitar 300 milyar dolar AS, aset milik penguasa Rusia yang dibekukan sekitar 30 milyar dolar AS, sementara 7,4 milyar Franc yang disebut Swiss mungkin belum termasuk di dalamnya, karena banks Swiss selalu menjaga kerahasiaan, dan tidak dipublikasikan, Swiss mengumumkannya belum lama ini. Sejak perang Rusia-Ukraina dimulai tahun lalu, negara Barat telah membantu Ukraina sebesar 55 miliar dolar AS, jadi 330 milyar dolar AS itu riilnya adalah sebuah angka fantastis, diperhitungkan dari angka ini, maka perang 5-6 tahun lagi pun tidak menjadi masalah, uang ini masih bisa ditagihkan, juga bisa dikatakan dapat digunakan secara legal. (Sud/Whs)