Rti Menghelat Temu Pendengar Lintas Usia di Ibukota Jakarta, Bernyanyi Bersama Lantunkan Perdamaian Dunia

ETIndonesia- Radio Taiwan Internasional (Rti) menyelenggarakan kegiatan Temu Pendengar di Jakarta,  pada Minggu (4/6). Ini adalah ajang kedua bagi Rti menggelar pertemuan fisik dengan para pendengar di Indonesia.

Acara ini diramaikan oleh para pendengar dari segala usia, dari yang paling senior berusia 70 tahun hingga sepasang bayi kembar yang baru berumur satu tahun.

Chaiperson Rti, Cheryl Lai (賴秀如) menekankan, di saat situasi dunia internasional tengah bergejolak, maka cara terbaik untuk menjaga perdamaian adalah dengan menjalin komunikasi antar sesama manusia. Ia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pendengar Indonesia atas dukungan dan antusias mereka.

Pada  4 Juni 2023, Rti menggelar Temu Pendengar kedua kalinya di Ibukota Jakarta.  Ajang kali ini berbeda dengan kegiatan sebelumnya di Pontianak, Kalimantan Barat, yang sempat dihadiri oleh 280 peserta.

Temu Pendengar yang digelar di Jakarta hari ini dihadiri oleh 30 pendengar setia Rti, dimulai dari yang termuda yakni sepasang bayi kembar yang baru berusia 1 tahun hingga pendengar senior yang sudah berusia 60 hingga 70 tahun.

Temu Pendengar pada hari ini dibuka dengan meriah oleh tarian tradisional khas Jakarta, yakni Ondel-Ondel.

Chaiperson Rti, Cheryl Lai menekankan, situasi dunia internasional saat ini tengah bergejolak dan banyak tempat di dunia yang mulai kehilangan rasa perdamaian. Melalui program multibahasa yang dimiliki Rti, maka Cheryl Lai berharap dapat merekatkan hubungan emosional antar umat manusia, guna menciptakan perdamaian.

Chaiperson Cheryl Lai mengatakan, “Stasiun Rti sudah seharusnya menyebarkan suara perdamaian. Ada banyak tempat di dunia saat ini yang mulai kehilangan rasa perdamaian. Namun demikian, perdamaian dapat tercipta kembali melalui pertukaran yang menghubungkan emosional antar umat manusia.”

Sekretaris Utama Taipei Economic and Trade Office, Yang Chun Yeh

(楊俊業), juga sangat terkesan dengan antusiasme para pendengar di Indonesia. Ia sangat menantikan kesempatan bagi para pendengar Indonesia untuk mengunjungi Taiwan, serta melihat Taiwan secara langsung. 

Yang Chun Yeh menuturkan, para pendengar tersebut sudah mendengar bagaimana kisah tentang Taiwan diceritakan melalui program yang disiarkan Rti. Jika mereka ingin bertandang ke Taiwan, maka TETO di lain pihak akan memberikan layanan dan bantuan maksimalnya.

Di penghujung acara Temu Pendengar hari ini, penyiar Rti Siaran Indonesia (RTISI), meliputi Tony Thamsir (譚雲福) , Farini Anwar (曾秀情) dan Amina Tjandra (鄭蕙玲), mengajak seluruh peserta untuk bernyanyi bersama.

Pada saat yang sama, Rti juga menandatangani Letter of Intent (LOI) bersama dengan media digital multi platform, METRUM, yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Kedua belah pihak akan terus membahas detail dan pertukaran program pada masa mendatang.

Semenjak tahun 1957, Rti telah meluncurkan program radio berbahasa Indonesia. Pelayanan dari RTISI sendiri telah memasuki tahun ke 67. Selain menyampaikan informasi terkini perihal Taiwan melalui siaran gelombang SW, RTISI juga terus berinovasi menggunakan layanan internet dan media sosial untuk memperluas jangkauannya, misal melalui Facebook, aplikasi seluler dan podcast.

Sumber: Radio Taiwan International