Warga Desa di Yunnan, Tiongkok  Panik Akibat 35 Kali Gempa dalam 20 Hari dan Sering Terdengar Suara Dentuman

oleh Li Enzhen

Baru-baru ini, penduduk desa Zhenxiong, Kabupaten Zhaotong, Provinsi Yunnan, Tiongkok telah dibuat panik oleh suara dentuman dan gempa bumi yang sering terjadi di sana, menyebabkan dinding rumah banyak penduduk mengalami keretakan. Laporan media resmi menyebutkan bahwa dalam 20 hari terakhir tercatat ada 35 kali gempa bumi yang terjadi di daerah tersebut, namun soal penyebab suara dentuman masih belum diketahui.

Beberapa video menunjukkan bahwa pada 13 Juni sekitar pukul 10:26, terdengar suara dentuman keras yang mengguncangkan rumah. Seluruh proses berlangsung selama beberapa detik. Ada juga video yang memperlihatkan adanya retakan sepanjang satu atau dua meter pada dinding rumah warga desa.

Pada 13 Juni pukul 13.58, sebuah video memperlihatkan beberapa orang dewasa dan anak-anak mereka yang sedang duduk-duduk di halaman sambil mengobrol. Tiba-tiba dikejutkan oleh suara mirip ledakan, kemudian tanah dan rumah berguncang. Semua orang itu sampai berdiri karena ketakutan, bahkan ada anak yang menangis dan menjerit.

Seorang warga di Desa Miaoshan mengatakan kepada media lokal “Jiupai News” bahwa sejak 26 Mei, dia sering mendengar suara dentuman dan guncangan seperti gempa bumi. Suara dentuman itu terdengar sampai beberapa kali pada 13 Juni, Bahkan guncangan sangat keras pada 14 Juni, sampai-sampai dinding rumah pun retak dan malam tidak berani tidur.

Seorang warga yang ditemui di Jalan Poji mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali merasakan guncangan keras dan terkejut pada 14 Juni sekitar pukul 9 pagi saat baru bangun tidur.

Selain itu, penduduk di banyak desa terdekat juga melaporkan adanya guncangan yang dirasakan baru-baru ini.

Media Tiongkok “Elephant News” melaporkan bahwa menurut penuturan penduduk setempat situasi ini sering terjadi akhir-akhir ini, sehingga banyak penduduk mengalami retak rumah dinding. “Terlalu sering, beginilah selama sepuluh hari terakhir, bahkan guncangan bisa terjadi sampai 7 atau 8 kali sehari”.

Penduduk desa mengatakan bahwa bukit di dekat Desa Miaoshan, Poji pernah retak akibat penambangan batu bara, dan beberapa orang telah melaporkan situasi itu kepada otoritas yang berwenang.

Dalam hal ini, staf Biro Pencegahan Gempa dan Mitigasi Bencana Kabupaten Zhenxiong memberikan tanggapannya pada 14 Juni yang menyebutkan bahwa respon getaran yang tergolong rendah yakni antara 1 – 2 magnitudo memang sering terpantau akhir-akhir ini, tetapi penyebabnya belum jelas.

Penduduk setempat mengatakan bahwa insiden serupa sudah terjadi 3 tahun lalu, tetapi belum ada upaya pemerintah setempat untuk mengatasinya.

Pada 5 Juni, penduduk setempat mendatangi sekretaris Komite Partai Kabupaten Zhenxiong untuk menyampaikan keluhannya tentang seringnya mendengar suara-suara dentuman dan guncangan mirip gempa bumi yang mungkin dapat menimbulkan longsornya bukit, yang sudah terjadi 2 tahun lampau. Meskipun ada petugas dari dinas yang melakukan inspeksi tetapi tidak ada kabar beritanya. Situasi saat ini semakin serius, khawatir terjadi longsornya bukit dan ambruknya rumah penduduk akibat adanya pertambangan batu bara di dekatnya. Penduduk berharap para pimpinan yang berwenang dapat memberikan solusi untuk mengatasinya.

Setelah kejadian ini menjadi perhatian publik, maka pada 14 Juni, Kabupaten Zhenxiong secara resmi mengeluarkan pengumuman yang berbunyi : Sejak 26 Mei tahun ini, departemen gempa telah memantau total 35 kejadian gempa bumi di daerah ini, termasuk : Ada 3 gempa bumi di atas magnitudo 2, 11 gempa bumi antara magnitudo 1.0 hingga 1.9, dan 21 gempa bumi di bawah magnitudo 1. Magnitudo terbesar adalah magnitudo 2.5, yang terjadi pada 13 Juni pukul 10:26:36. Saat ini, departemen terkait telah membentuk satuan tugas khusus untuk melakukan investigasi.

Netizen Tiongkok dalam mengomentari tanggapan pihak berwenang mengatakan : “Bohong, mana mungkin gempa bumi berkekuatan 2,5 magnitudo menghasilkan guncangan sebesar itu !” “Penduduk desa di sana mengatakan bahwa itu ledakan dalam tambang batu bara”. “Sangat tidak aman !” “Setiap hari hidup dalam kekhawatiran, takut rumah ambruk” “Untuk apa memelihara begitu banyak pegawai negeri, apa yang mereka lakukan ?”

Ada pula netizen yang berkomentar : “Jangan-jangan tanah di bawa tambang batu bara itu sudah kosong, sehingga bukit saja sudah terlihat ada keretakan” “Batu bara dalam tambang di Zhenxiong sudah habis digali, kekayaan sudah diambil orang kecuali bencana yang ditinggalkan” “Apakah bukit runtuh akibat penambangan dengan ledakan ? Atau terjadi ambles di bagian dalam bukit ? Mengapa tidak dilakukan pengendalian sebelum benar-benar jatuh korban jiwa ?” (sin)