Ekonom Tiongkok : Pemerintah Banyak Berinvestasi pada Proyek Tidak Efisien dan Efektif, Pemborosan sangat besar

NTD

Baru-baru ini, ekonom Tiongkok Wang Xiaolu mengatakan bahwa permintaan konsumsi swasta sedang melemah saat ini, pemerintah seharusnya tidak banyak berinvestasi dalam proyek-proyek berefisiensi rendah, tetapi harus lebih memperhatikan mata pencaharian masyarakat.

Pada 11 Juli, di akun publik WeChat terdapat postingan yang diambil dari Baidu “Hard View” mengenai hasil wawancara Wang Xiaolu, Wakil Direktur China Reformation Foundation Guomin Economic Research Institute, Direktur Eksekutif Chinese Economic Reform yang membahas soal situasi ekonomi Tiongkok saat ini dan kebijakan ekonomi pemerintah Tiongkok.

Artikel tersebut menyebutkan bahwa situasi ekonomi Tiongkok saat ini adalah permintaan konsumen swasta lemah, kelebihan kapasitas di banyak bidang tidak tersalurkan, dan kesulitan perusahaan dalam menjual produksinya. Akibat tingkat konsumsi yang sangat rendah, investasi swasta mengalami stagnasi.

Wang Xiaolu percaya bahwa dalam keadaan seperti itu, kebijakan pemerintah harus diarahkan untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat dan membangun lingkungan pasar demi persaingan yang sehat. Sedangkan dengan mengandalkan peningkatan kredit dan stimulus moneter saja tidak cuma akan sia-sia hasilnya, tetapi juga memperparah ketimpangan struktural.

Wang Xiaolu mengatakan : “Jikalau rakyat memiliki kemampuan untuk mengkonsumsi, untuk apa stimulasi ? Namun, mereka tidak mampu mengkonsumsi atau tidak berani mengkonsumsi karena mereka menghadapi tekanan dan risiko yang besar”. Jika masalah ini tidak diatasi, konsumsi yang terjadi akibat rangsangan itu tidak akan berkelanjutan.

Misalnya, menurut data resmi 2021, tingkat pengangguran perkotaan hasil survei adalah 5,1%, dengan jumlah pengangguran sebesar lebih dari 23 juta orang, tetapi hanya 6 juta orang yang menerima tunjangan asuransi pengangguran sepanjang tahun.

“Sudah menganggur dan tidak punya asuransi, dari mana uang untuk dibelanjakan ? Bahkan masih banyak orang yang setiap saat bisa menghadapi PHK, beranikah mereka membelanjakan uangnya ?”

Sekarang pemerintah harus mengambil tanggung jawab, melakukan perbaikan terhadap sistem asuransi pengangguran dan memberikan tunjangannya, sesegera mungkin memperluas cakupan asuransi pensiun, asuransi kesehatan, dan jaminan perumahan bagi para pekerja perkotaan.

Dia mengatakan bahwa pekerjaan dan konsumsi Tiongkok terutama bergantung pada ekonomi swasta. Hampir 400 juta lapangan kerja disediakan oleh ekonomi swasta. Ekonomi swasta menyumbang lebih dari 80% lapangan kerja di perkotaan. Pemulihan ekonomi swasta yang lambat berdampak sangat negatif terhadap tersedianya lapangan kerja dan kemampuan konsumsi.

Wang Xiaolu percaya bahwa untuk waktu yang lama, pemerintah telah menginvestasikan dana dalam jumlah besar di badan usaha milik negara, yang efek peningkatan ekonominya tidak jelas, karena alokasi dana membutuhkan kepemimpinan pasar untuk meningkatkan efisiensi. Tetapi, perusahaan milik negara ini selama ini memiliki efisiensi yang rendah dan pengembangannya pun lambat, kecuali kalau dapat mengandalkan keuntungan monopoli. Ia mengambil contoh per bulan April tahun ini, di antara perusahaan industri di atas ukuran yang ditentukan, hanya 29% perusahaan swasta yang mengalami kerugian, sementara 36% perusahaan milik negara dengan kondisi yang lebih baik justru merugi.

Dia mengatakan bahwa hanya melalui persaingan yang adil perusahaan  dapat meningkatkan efisiensinya, dan efisiensi tidak akan naik dengan “menyuapkan makanan” kepada beberapa perusahaan BUMN.

Dia menunjukkan bahwa sejumlah besar investasi pemerintah dihabiskan untuk proyek-proyek investasi yang tidak efisien dan tidak efektif, yang merupakan pemborosan yang sangat besar. Banyak proyek konstruksi perkotaan yang mewah tetapi tidak berguna, banyak bangunan real estat perkotaan masih kosong, dan banyak kawasan industri telah menginvestasikan uang dalam jumlah besar tetapi kosong.

Dia percaya bahwa infrastruktur Tiongkok secara umum saat ini sudah dalam kondisi berlebihan, sehingga semakin sedikit ruang yang tersedia untuk investasi yang efektif. Jika kita masih saja mengikuti cara pemikiran lawas, mencari proyek investasi di berbagai tempat dengan model di masa lalu, dan memperluas investasi pemerintah, efisiensinya pasti akan menjadi semakin rendah, dan pemborosan akan semakin membesar, tujuan semakin sulit tercapai.

Saat ini, artikel hasil wawancara ini telah dihapus oleh Baidu “Hard View.” (sin)