4 Orang Tewas Saat Mobil yang Mereka Tumpangi Mogok di Danau Kering Lop Nur Xinjiang

NTD

Beberapa hari lalu, salah satu dari beberapa kendaraan off-road yang memasuki kawasan lindung Danau Kering Lop Nur tanpa izin, mengalami kerusakan dalam perjalanan sehingga menewaskan ke empat orang dalam kendaraan. Foto-foto jenazah mereka yang tewas di gurun menjadi viral di internet.

Berdasarkan laporan beberapa media Tiongkok, salah satu dari kendaraan konvoi yang berisi 4 orang berangkat dari Kota Dunhuang pada 22 Juli dengan tujuan melintasi Cagar Alam Unta Liar Nasional Ruoqiang, sayangnya mereka tanpa meminta izin dari pihak berwenang. Dan, sialnya kehilangan kontak dengan yang lain pada 26 Juli. 

Pada 28 Juli, Akun Resmi Wechat Kepolisian Bayingolin, Xinjiang mempublikasikan berita tentang penemuan kendaraan yang dilaporkan hilang kontak pada 27 Juli, dengan kondisi 3 orang  tewas dan seorang lagi masih belum ditemukan.

Pada 29 Juli, media Tiongkok yang mendapat berita dari pihak kepolisian Dunhuang melaporkan bahwa orang terakhir yang kehilangan kontak dipastikan telah meninggal dunia.

Foto-foto adegan yang diambil oleh petugas penyelamat saat mereka tiba di TKP menarik perhatian publik setelah diposting di media sosial.

Menurut orang yang mengetahui masalah tersebut, bahwa beberapa kendaraan off-road yang mencoba melintasi kawasan tak berpenghuni Lop Nur adalah berasal dari Sichuan. Mereka memasuki kawasan tak berpenghuni Lop Nur dari Kabupaten Aksai di dekat Kota Dunhuang. Dalam perjalanan konvoi itu di padang pasir yang tak berpenghuni, kendaraan yang berada di paling belakang mogok mungkin karena terjadi kerusakan, tetapi tidak terpantau oleh kendaraan off-road yang berada di depan.

Belakangan, sebuah kendaraan pick-up (mobil petani) yang ditumpangi organisator acara menemukan hilangnya sebuah kendaraan yang konvoi kemudian berhenti dan melakukan pencarian. Tetapi sialnya, kendaraan pick-up tersebut juga tidak dapat dihidupkan lagi sehingga organisator ini terpaksa melakukan pencarian dengan berjalan kaki. Karena suhu di gurun pada musim panas ini bisa mencapai lebih dari 70 hingga 80 derajat Celcius, cuacanya yang sangat panas, mungkin saja membuat 2 orang pria dan seorang wanita yang kendaraannya mogok itu mengalami dehidrasi berat mengingat air minum yang dibawa tidak banyak. 

Namun juga beredar rumor bahwa kejadian tersebut terkait dengan peralatan konvoi yang tidak sempurna, karena organisatoris salah jalan, sehingga bahan bakar kendaraan dan persediaan cadangan tidak cukup, karena itu mereka terpaksa menghubungi truk pengiriman bahan bakar melalui telepon satelit, tetapi entah bagaimana bahan bakar yang dikirim truk tidak sesuai yang membuat mobil tidak dapat dihidupkan setelah diisi bahan bakar. 

Jadi, organisator beserta wakilnya dan dua orang pembantu dengan mengendarai dua mobil untuk pergi mencari truk derek. Tetapi mobil terjebak dalam lubang pasir di tengah gurun dan tidak bisa bergerak. Kedua kendaraan tidak membawa cukup air dan makanan, tenda, begitu pula telepon satelit pun tertinggal dalam kendaraan konvoi utama. Empat orang akhirnya meninggal di padang pasir. (sin)