Penutupan Pabrik Berusia 38 Tahun di Shenzhen, Tunggakan Gaji Karyawan Berbulan-bulan di Shandong Hingga Merebaknya Varian Baru COVID-19  

Tunggakan Gaji, Mogok Massal Supir Bus Meletus di Shandong

Mari kita simak lagi berita dari daratan Tiongkok lainnya. Dikarenakan  penurunan ekonomi di Tiongkok semakin tajam dan lampu merah keuangan lokal, pemogokan massal  meletus. 

Video yang beredar menunjukkan bahwa pada 16 Agustus, pengemudi bus di Tai’an, Shandong melakukan pemogokan bersama. Karena masalah keuangan lokal, gaji mereka tertunda selama 7 bulan. Teks di video menunjukkan para karyawan butuh makan.

Video lain menunjukkan bahwa sejumlah besar polisi sedang memantau lokasi pemogokan. Sementara itu,  pengemudi berseragam duduk diam di tangga di depan gedung pemerintah, menunggu tanggapan resmi. Video-video ini langsung diblokir segera setelah diunggah, tetapi diskusi tentang topik terkait masih hangat di dunia maya.

Seorang netizen berkata: Bagaimana pekerja bisa bertahan tanpa upah selama 7 bulan?

Beberapa netizen juga mempertanyakan: Lingkungan ekonomi Tai’an memang tidak baik, tetapi mengapa orang kaya bisa bepergian selama liburan, dan mereka yang tidak punya uang harus mogok demi beberapa tael perak? Dunia ini tidak adil!

Tak hanya di Tai’an, tetapi juga di berbagai bagian belahan lainnya di daratan Tiongkok, juga mengalami tunggakan upah, aksi protes massal dan pembelaan atas hak-hak pekerja terus berlanjut satu demi satu.

Menurut statistik dari Buletin Buruh Tiongkok, sebuah organisasi hak buruh Tiongkok yang berbasis di Hong Kong, dalam lima bulan pertama tahun ini saja, ada lebih dari 140 pemogokan di seluruh daratan Tiongkok, yang merupakan angka tertinggi dalam tujuh tahun.

Menurut analisis eksternal, sesuai dengan situasi ekonomi saat ini di Tiongkok, diperkirakan akan semakin banyak terjadi aksi protes.

Pada  28 Juni, sebuah video di internet menunjukkan bahwa Rumah Sakit Hanjiang di Kota Putian, Provinsi Fujian, berutang gaji karyawan selama tiga bulan.

Video lain menunjukkan bahwa pada awal Juni, karyawan Shenzhen Baohua Electric melakukan pemogokan dan sejumlah besar aparat kepolisian diterjunkan ke lokasi untuk menjaga stabilitas.

Pada pertengahan Juni, seorang bos logistik di Chengdu gagal membayar gaji, akibatnya para karyawannya menuntut gaji mereka. Pada akhirnya juga ditekan keras oleh polisi.

Lai Jianping, seorang master hukum internasional di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Tiongkok, mengatakan bahwa semakin tidak stabil masyarakat, maka  PKT semakin  memperketat kontrol dan penindasan. Akibatnya,  masyarakat akan menjadi semakin tidak energik. Hal demikian justru membentuk lingkaran setan. Masalah sosial akan makin meletus dari tenaga kerja, pelajar, pebisnis dan bahkan para pejabat. Walhasil, segala macam pasang surut akan meletus dan akhirnya Tiongkok akan menjadi gunung berapi yang terbakar.