Insiden KTT BRICS, Anak Buah Xi Jinping Dicegat Petugas Keamanan

oleh Han Fei dan Luo Ya – NTD

Ketika Xi Jinping, pemimpin Partai Komunis Tiongkok, menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan, pada Rabu (23 Agustus) anak buahnya dihentikan oleh penjaga keamanan di luar pintu. Insiden tersebut menjadi sengit.  Xi Jinping sempat menoleh beberapa kali. Tidak ada yang memperhatikannya dan akhirnya ia masuk sendirian ke tempat tersebut 

Pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping tiba di Afrika Selatan pada 21 Agustus untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) blok ekonomi BRICS. Namun pada pertemuan BRICS kali ini, kejadian tak terduga terjadi.

Rekaman di tempat menunjukkan bahwa ketika Xi Jinping masuk ke tempat acara pada  23 Agustus, anak buahnya karena alasan tertentu tertinggal di belakangnya. Ia  membawa tas kerja dan sempat berlari mengejar untuk memasuki tempat tersebut. Akan tetapi, dihentikan oleh penjaga keamanan di pintu. Awalnya berusaha masuk, namun dicegat erat oleh petugas keamanan dan langsung menutup pintu.

Xi Jinping yang sudah berjalan ke depan mendengar suara itu dan segera berbalik untuk menunggu dan melihat. Akan tetapi, saat itu pintu sudah ditutup. Kemudian Xi Jinping berpura-pura tenang dan terus berjalan maju menyusuri karpet merah. 

Setelah mengambil beberapa langkah perlahan, dia menoleh sedikit dan melihat ke belakang dari sudut matanya. Lalu dia berhenti, mengamati selama dua atau tiga detik, lalu akhirnya maju dua langkah dengan ragu-ragu. Ia bahkan sempat menoleh ke kanan, namun terus berjalan ke depan setelah tidak melihat sosok yang ia nantikan. Xi langsung berjabat tangan dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. Saat pergi, dia tidak bisa menahan kepalanya untuk melihat ke arah pintu masuk tadi. Namun dari awal hingga akhir, tidak ada yang membukakan pintu untuk membiarkan anak buahnya masuk ke ruangan. 

https://www.youtube.com/watch?v=e_2VdvgZEtE

Insiden ini dengan cepat menjadi viral di media sosial, memicu penonton dan diskusi hangat. Netizen juga dispekulasikan bahwa pria itu adalah sebagai penerjemah Xi Jinping. Beberapa netizen mengejek bahwa semuanya sudah berakhir dan penerjemahnya ditangkap. Xi Jinping terpaksa  harus bungkam selama seluruh kegiatan.

Sehari sebelumnya pada  22  Agustus siang, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengadakan konferensi pers dengan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping setelah pertemuan mereka. Gambar media partai menunjukkan bahwa Xi Jinping tampaknya sedang lelah dan sepertinya tidak punya energi ketika berbicara. Ramaphosa, yang duduk di sebelahnya, menoleh ke arah Xi dari waktu ke waktu. Sementara itu, Menteri Luar Negeri PKT Wang Yi, yang sedang duduk di bawah, mengangkat kakinya dan terus berbicara, membalik-balik dokumen di tangannya.

Sore harinya di hari yang sama, Xi Jinping sedianya dijadwalkan menghadiri forum bisnis KTT tersebut. Ia dijadwalkan menyampaikan pidato usai konferensi pers. Namun karena alasan yang tidak diketahui, Xi Jinping tiba-tiba tidak muncul di tempat tersebut dan Menteri Perdagangan Tiongkok malah hadir.

Opini publik internasional menganggap ketidakhadiran tiba-tiba Xi Jinping sangat tidak biasa, namun pejabat PKT tidak memberikan penjelasan apa pun tentang alasan ketidakhadiran Xi Jinping.  Laporan media resmi PKT tidak menyebutkannya sama sekali.

Jorge Guajardo, mantan duta besar Meksiko untuk Tiongkok, dalam akun X menulis bahwa Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok) jarang absen dalam forum multilateral. Jika benar, pasti ada yang salah.

Apa yang terjadi selama beberapa jam ketidakhadiran Xi Jinping masih belum diketahui dunia luar.

Su Ziyun, direktur Institut Penelitian Strategi dan Sumber Daya Pertahanan Nasional di Institut Penelitian Keamanan Pertahanan Nasional Taiwan berkata: “Pengamatan saya adalah bahwa Xi Jinping benar-benar menghadapi beberapa, kemungkinan situasi khusus. Termasuk ketika dia tiba di Afrika Selatan dan turun dari pesawat, mimik wajahnya terlalu serius. Begitu memperlihatkan tubuhnya atau dia mungkin punya masalah dengan seluruh pimpinan.”

Dong Siqi, direktur lembaga pemikir Departemen Urusan Internasional Taiwan juga berkata: “Beberapa orang akan berpikir bahwa ada beberapa masalah di Tiongkok yang harus dialihkan perhatiannya oleh  Xi Jinping dan meluangkan waktu untuk menyelesaikan beberapa masalah sesegera mungkin.” (hui)