Kebakaran Terjadi di Banyak Tempat di Tianjin, Tiongkok Termasuk Gedung 26 Lantai, Benda Misterius Melubangi Jalan Hingga Kematian Mendadak Kepala Pengadilan Xicheng Beijing

oleh Zhao Fenghua dan Mingyu

Kebakaran terjadi di beberapa tempat di Tianjin, Tiongkok pada  22 Agustus, diantaranya gedung perkantoran Xintiandi dengan 26 lantai dilahap si jago merah. Sebuah lubang besar muncul di jalanan kota Luoyang, Provinsi Henan hingga kematian mendadak Kepala Pengadilan Xicheng Beijing yang pernah menganiaya Falun Gong.

Banyak Tempat di Tianjin Terbakar Saat Bersamaan dan Gedung  Perkantoran Xintiandi Terbakar

Pada 22 Agustus sore, kebakaran terjadi di Gedung perkantoran Xintiandi di Distrik Nankai, Tianjin. Nyala api merambat ke gedung-gedung tinggi dan asap tebal memenuhi seluruh gedung yang memiliki 26 lantai. 

Penduduk setempat: “Seberang bangunan kami sedang terbakar, api yang mencapai langit.”

Sisi bangunan dilalap lautan api dan lidah api terus menyembur keluar. Pecahan yang terbakar dan reruntuhan terus berjatuhan dari lantai atas. Pemandangan yang mengerikan.

Penduduk di dekat lokasi kebakaran mengatakan bahwa kebakaran terjadi pada selasa siang sekitar pukul 14:44, mereka melihat seluruh bangunan “berwarna merah” lima menit kemudian. Beberapa orang yang bekerja di dalam gedung mengatakan bahwa ketika mereka mendengar seruan untuk mengungsi dari luar, kepulan asap tebal keluar dari pintu hingga orang-orang melarikan diri dari kobaran api pada saat antara hidup dan mati.

Saksi mata mengatakan bahwa kobaran api sangat ganas dan bangunannya sangat tinggi sehingga banyak orang mungkin tak sempat menyelamatkan diri.  Korban jiwa mungkin banyak. Hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran dan jumlah korban jiwa.

Sebuah artikel NetEase mengungkapkan,  ada lebih dari satu kebakaran pada saat itu, termasuk Gedung Xintiandi, gudang dekat Xiyuehui dan komunitas di dekat Kota Luneng dan Times Digital Plaza. Semuanya terbakar pada saat yang sama, mengeluarkan asap tebal dan bergema satu sama lain. Hal ini menimbulkan pertanyaan, “Apakah ini semua hanya kebetulan?

Sedikitnya 11 Orang Tewas, 11 Lainnya Terluka Akibat Ledakan Tambang Batu Bara Shaanxi

Pada 21 Agustus, ledakan gas terjadi di Tambang Batu Bara Xintai di Kabupaten Yanchuan, Kota Yan’an, Provinsi Shaanxi. Pemerintah setempat mengatakan bahwa dari 90 penambang, 9 terjebak di bawah tanah dan tewas. Sebelas lainnya terluka. Jumlah korban sebenarnya belum diketahui.

Apakah Pesawat Luar Angkasa Alien Jatuh? Benda Misterius Ditemukan di Luoyang, Membentuk Sebuah Lubang Besar di jalanan 

Pada  21 Agustus, di dekat Jembatan Wangcheng di Luoyang, Provinsi Henan, sebuah benda tak dikenal jatuh dari langit dan membuat lubang besar di jalanan.

Video tersebut menunjukkan bahwa benda putih itu bentuknya tidak beraturan dan ketika menghantam jalan  membuat lubang besar di permukaan jalan dan permukaan jalan rusak parah. Personil dengan pakaian pelindung berada di tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan. Hal itu memicu spekulasi di kalangan netizen.

Staf pihak berwenang berkata: “Sesuatu jatuh dari mobil yang lewat, kita sudah selesaikan.” Orang-orang mempertanyakan klaim yang disampaikan oleh pihak berwenang.

Ma Xiaowei, Direktur Komisi Kesehatan dan Medis yang Pernah Mendorong “Kebijakan pembersihkan nol” Dibawa pergi

PKT telah membuat “medis anti-korupsi” profil tinggi, dan semua pejabat dalam sistem kesehatan PKC dalam bahaya. Gao Yu, seorang reporter terkenal, mem-posting ulang berita bahwa pada 17 Agustus, Ma Xiaowei, direktur Komisi Kesehatan Nasional Partai Komunis Tiongkok dan sekretaris kelompok partai, yang mendorong kebijakan “Nol COVID-19” yang ketat, dibawa pergi dari bangsal berpangkat tinggi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Medis Peking Union. Berita tersebut masih belum dapat diverifikasi.

Rumor di internet bahwa Ma Xiaowei, seorang anggota Komite Sentral PKT dan direktur Komisi Kesehatan Nasional, dibawa pergi dari bangsal tingkat tinggi di Rumah Sakit Peking Union Medical College. (Diambil dari situs web resmi Komisi Kesehatan PKT)

Kebijakan “nol COVID” yang ekstrem dari otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menimbulkan keluhan publik yang sangat besar dan memicu “gerakan kertas putih” yang melanda seluruh daratan Tiongkok.

Kematian Mendadak Kepala Pengadilan Xicheng Beijing yang Pernah Menganiaya Falun Gong

Obituari resmi Partai Komunis Tiongkok menyatakan bahwa Chen Liru, Kepala Pengadilan Distrik Xicheng Beijing, meninggal dunia karena sakit pada 15 Agustus di usia 50 tahun.

Pada 22 Agustus, Zhao Lanjian, seorang praktisi media di pengasingan di luar negeri, memposting berita eksklusif di akun X nya, mengatakan bahwa Chen Liru tidak meninggal dunia karena sakit, tetapi karena kecelakaan.

Kematian mendadak kepala Pengadilan Xicheng di Beijing, yang telah menganiaya Falun Gong.

Unggahan tersebut mengatakan bahwa Chen Liru pergi ke Mongolia Dalam untuk menunggang kuda beberapa hari yang lalu. Setelah jatuh, dia diseret oleh kuda dalam jarak yang jauh. Dia terluka parah dan tewas setelah penyelamatan gagal. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan di lingkungan peradilan Beijing, namun masih dirahasiakan. Pejabat setempat tidak mengungkapkan penyebab sebenarnya dari kematian Chen Liru.

Yang menarik  adalah bahwa Chen Liru secara aktif berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong dan dimasukkan dalam daftar investigasi oleh WOIPFG  (World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong)  di luar negeri dan terdaftar dalam Daftar Penjahat di  Luar Negeri. Beberapa orang percaya bahwa dia ditimpa karma buruk. 

Untuk diketahui, Falun Gong atau Falun Dafa adalah sebuah disiplin spiritual yang mengajarkan nilai-nilai sejati, baik, dan sabar, serta latihan meditasi. Para praktisi telah menjadi target utama penyalahgunaan transplantasi organ berskala industri oleh rezim. Selama 24 tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah melancarkan kampanye penganiayaan brutal terhadap kelompok tersebut dikarenakan kecumburuan atas orang-orang yang mengikuti latihan ini melebihi keanggotaan PKT.

Berimigrasi ke Xiongan? Penggusuran Paksa di Beijing Kehilangan Mata Pencaharian Jutaan Orang

Otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKT)  tiba-tiba memerintahkan untuk memaksa sejumlah besar perusahaan di ibu kota untuk pindah ke kota baru. Radio Free Asia melaporkan bahwa Distrik Chaoyang Beijing baru-baru ini menuntut relokasi tanpa syarat perusahaan di beberapa kawasan industri di daerah tersebut dengan dalih “Perencanaan Bersatu Beijing”. Di satu taman Internasional Mingji di Distrik Chaoyang saja, ratusan perusahaan terpaksa ditutup.

Foto: Pusat pelayanan masyarakat Kawasan Baru Xiong’an pada Oktober 2019 lalu, kawasan itu menjadi distrik landmark pertama sejak didirikannya kawasan Xiong’an. (Charlie Fong/Wikipedia, https://zh.wikipedia.org/zh-tw/File:Xiongancitizenservicecenter201910.jpg)

Demi  mencapai tujuan “evakuasi” skala besar, pejabat setempat tidak ragu untuk menggunakan tindakan penyegelan dan kontrol yang ketat, merampas mata pencaharian jutaan orang.

Analisis menunjukkan bahwa langkah PKT  memindahkan “penduduk kelas bawah” Beijing ke Area Baru Xiong’an, untuk mencegah “Proyek Milenium” Xi Jinping menjadi “kota hantu”.

Polisi Thailand: Hampir 200 orang Tionghoa diperdagangkan setiap hari

Menurut statistik kepolisian Thailand, sekitar 70.000 orang Tiongkok diperdagangkan dari Thailand ke Kota Myawaddy di Myanmar setiap tahunnya, yang setara dengan rata-rata hampir 200 orang Tiongkok yang menjadi mangsa para penyelundup manusia setiap harinya. Setelah ditipu untuk pergi ke Kota Myawaddy.  Mereka ini kemudian dipindahkan ke negara-negara di Eropa Timur dan Asia Tenggara, di mana mereka mungkin dipaksa untuk terlibat dalam penipuan telekomunikasi atau menjadi sumber organ untuk perdagangan organ bawah tanah.

Beberapa orang yang mengetahui hal ini mengungkapkan bahwa beberapa orang yang putus asa di daratan Tiongkok, setelah melarikan diri dari kediktatoran Partai Komunis Tiongkok, telah jatuh ke dalam cengkeraman organisasi perdagangan manusia. (Hui)