Rumah Baru Itu ‘Ditinggali’ oleh Pengemis Tua, Dua Tahun Kemudian Pemgemis Itu Pergi dan Meninggalkan Karung, Dia Terkajut Saat Membukanya

EtIndonesia. Dua tahun lalu, Bibi Wang membelikan rumah baru untuk putrinya, Lily sebagai mahar. Pada hari mereka mendapatkan kunci, dia dan putrinya pergi untuk melihat rumah baru.

Tapi begitu mereka membuka pintu, bau aneh datang dari dalam rumah. Kemudian mereka menuju balkon dan dikejutkan oleh pemandangan di depan mereka!

Dia melihat seorang pengemis tua berbaring di balkon, mendengkur dan tidur.

Lily memegang tangan ibunya dan menendang pengemis tua agar bangun.

“Hei, siapa kamu? Kenapa kamu tidur di rumah kami? Aku akan memanggil polisi!”

Ketika pengemis tua itu melihat seseorang datang, dia segera bangun.

“Oh, Nyonya, jangan panggil polisi, aku bukan orang jahat.”

Beberapa hari yang lalu ternyata di luar sedang turun salju lebat, dan pengemis tua itu berkeliaran di komunitas baru ini.

Secara kebetulan, rumah baru Lily berada di lantai pertama, dan pengemis tua itu naik di sepanjang balkon. Dan dia tidur di sini untuk berlindung dari angin dan hujan.

Lily mengerutkan kening: “Aku tidak peduli, ini rumah baruku, cepat pergi!”

Mendengar ini, pengemis tua itu buru-buru berbalik, mengemasi barang-barangnya dengan gemetar, dan bersiap untuk pergi.

Bibi Wang memandang pengemis tua itu dan berpikir bahwa di luar sangat dingin dan jika mereka mengusirnya, ke mana dia akan pergi?

Bibi Wang kemudian berkata kepada pengemis tua itu: “Pak, rumah ini untuk sementara tidak dihuni, untuk sementara Anda bisa tinggal di sini.”

Ketika pengemis tua itu mendengarnya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak membungkuk dan mengucapkan berterima kasih padanya: “Orang baik, orang baik!”

Dalam dua tahun berikutnya, rumah baru ini “dihuni” oleh pengemis tua itu.

Selama periode ini, Bibi Wang sering pergi ke rumah ini untuk memberikan makanan kepada pengemis tua itu.

Pengemis tua itu selalu berterima kasih kepadanya, dan berkata sambil tersenyum bahwa dia bertemu dengan orang yang baik.

Pada hari itu, saat Bibi Wang pergi ke rumah itu, rumah itu sudah kosong, dan dia tidak menemukan pengemis tua.

Balkon terlihat rapi, kecuali ada karung di pojok.

Bibi Wang merasa penasan dengan isi karung itu segera membukanya dan tercengang, itu penuh dengan lembaran uang tunai.

Pengemis menulis di tembok di balkon, dia menulis beberapa kata.

Bibi Wang membacanya, dan kemudian dia mengerti apa yang sedang terjadi.

Ternyata dua hari yang lalu, pengemis tua itu merasa tidak enak badan, dan kemungkinan diaakan meninggal.

Sementara dia masih bisa berjalan, dia berencana untuk kembali ke kampung halamannya.

Uang dalam karung ini adalah hasil dia mengemis selama bertahun-tahun.

Pengemis tua itu sengaja meninggalkan karung itu untuk diberikan kepada Bibi Wang sebagai ucapan terima kasih karena telah diizinkan tinggal di sana selam 2 tahun ini.

Bibi Wang menghitungnya, dan itu lebih dari 50.000 yuan ( sekitar Rp 110 Juta) !

Sejak itu, setiap kali Bibi Wang melihat seorang pengemis, dia selalu memberikan sejumlah uang. (yn)

Sumber: uos.news