Amerika Serikat dan Korea Selatan Kembali Membantu Ukraina, Rudal Taurus Mungkin akan Menghantam Rusia

Amerika Serikat dan Korea Selatan pada Selasa (29 Agustus) menyatakan akan terus membantu Ukraina.  Sementara itu,  Kementerian Pertahanan Ukraina mengungkapkan bahwa Jerman telah setuju mengirimkan rudal jelajah “Taurus.” Setelah militer Ukraina merebut kembali Permukiman Robotyne di Zaporizhzhia, mereka diperkirakan akan segera menerobos garis pertahanan Rusia ke arah selatan

oleh Yu Liang – NTD

Pada Senin (28 Agustus), setelah militer Ukraina merebut kembali permukiman Robotyne  di front selatan, beberapa analis militer percaya bahwa tentara Ukraina dapat memanfaatkan kemenangan tersebut untuk mempercepat terobosan garis pertahanan Rusia, langsung ke Laut Azov dan memotong tentara Krimea Rusia melalui blokade api. Dengan jalur pasokan darat , Krimea akan berada dalam kekacauan tanpa perang.

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa militer Rusia menembak jatuh 42 drone Ukraina dalam sehari di Krimea.

UNICEF mengatakan pada Selasa bahwa lebih dari 1.300 sekolah di Ukraina hancur sejak perang Rusia-Ukraina dan banyak lainnya rusak parah.

Korea Selatan pada Selasa 29 Agustus menyatakan bahwa mereka akan memberikan sekitar US$394 juta bantuan keuangan kepada Ukraina tahun depan, peningkatan delapan kali lipat dari tahun ini.

Pada hari yang sama, Amerika Serikat mengumumkan tambahan bantuan militer senilai US$250 juta ke Ukraina. Bantuan ini termasuk rudal anti pesawat dan amunisi artileri.

Wakil sekretaris pers Pentagon Sabrina Singh berkata : “Pemerintahan Biden mengumumkan pengiriman peralatan ke-45 ke Ukraina dari inventaris Departemen Pertahanan sejak Agustus 2021.”

Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada Senin 29 Agustus menyatakan Uni Eropa harus cukup berani untuk menerima anggota baru pada tahun 2030 dan Ukraina harus termasuk di antara mereka. 

Dilaporkan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya sedang menyelesaikan rencana bantuan jangka panjang kepada Ukraina untuk memastikan kemenangan serangan balik Ukraina.

Kementerian Pertahanan Ukraina juga mengatakan bahwa Jerman telah memutuskan untuk menyediakan rudal jelajah Taurus jarak jauh (Tauraus KEPD 350) kepada Ukraina. Rudal ini mengadopsi metode pemandu multi-sistem untuk memastikan akurasi serangan, yang akan memungkinkan Ukraina memiliki kemampuan  meluncurkan serangan rudal langsung terhadap target-target penting di Moskow dan sekitarnya. Jerman belum memberikan tanggapan secara terbuka.

Pada Selasa, Vladimir Putin mengatakan bahwa ia tidak akan menghadiri pemakaman pemimpin sayap kanan Yevgeny Prigozhin di kampung halamannya di St Petersburg. (Hui)