Jokowi :  Tidak Mudah Menolak Pengaruh dari Persaingan AS – Tiongkok, ASEAN Tidak Bertindak Sebagai Agen Negara Besar Mana Pun

oleh Ren Hao

KTT ASEAN dibuka pada 5 September. Meskipun negara penyelenggara Indonesia menekankan bahwa ASEAN tidak akan bertindak sebagai agen negara besar mana pun, tetapi tidak ada dari negara ASEAN yang mampu menghindari perselisihan AS-Tiongkok yang semakin mendalam.

Pada Selasa, KTT ASEAN secara resmi dibuka oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo menyampaikan pidato pembukaan.

Presiden Joko Widodo mengatakan : “Arah ASEAN sangat jelas yaitu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. ASEAN mempunyai modal yang besar untuk mencapai tujuan tersebut, namun ASEAN harus bekerja lebih keras, bersatu, berani dan lincah”.

Selain Indonesia, kesepuluh negara ASEAN tersebut juga mencakup Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.

Pada KTT ini, Presiden Joko Widodo secara khusus menekankan bahwa ASEAN didirikan untuk tidak dimanipulasi oleh negara besar mana pun.

Joko Widodo mengatakan : “ASEAN dengan suara bulat setuju untuk tidak menjadi agen negara mana pun”.

Namun, sikap ini tidak dapat menghentikan langkah kekuatan dunia untuk bersaing memperebutkan pengaruh di kawasan penting Indo-Pasifik ini. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri Kanada Trudeau menghadiri pertemuan puncak secara langsung. Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dan Wakil Presiden AS Kamala Harris juga tiba di Jakarta pada 5 September.

ASEAN menghubungkan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, memiliki salah satu jalur laut terpenting di dunia, serta kaya akan sumber daya alam dan bonus demografi, sehingga menjadi incaran banyak negara.

Partai Komunis Tiongkok juga telah berusaha keras untuk memperoleh manfaat dari ASEAN. Dalam 20 tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok telah menandatangani perjanjian “Satu Sabuk, Satu Jalan” dengan 10 negara ASEAN untuk membangun jalan raya dan kereta api yang menghubungkan negara ASEAN, memerintahkan perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di ASEAN, membangun kawasan industri, dan memberikan banyak peluang. bagi pelajar dari negara-negara ASEAN untuk belajar di luar negeri.

Namun, sengketa wilayah adalah konflik yang tidak dapat didamaikan antara Tiongkok dengan negara-negara ASEAN. Pekan lalu, otoritas PKT telah merilis peta wilayah versi baru yang mengubah secara sepihak dari “Sembilan Garis Putus-Putus” menjadi “Sepuluh Garis Putus-Putus”, yang menetapkan banyak wilayah dan wilayah laut yang disengketakan sebagai miliknya, sehingga memicu protes dari banyak negara ASEAN seperti Malaysia, Indonesia, Vietnam, dan Filipina.

Hubungan ASEAN dan Amerika Serikat juga sangat erat.

Menurut data Kementerian Luar Negeri AS dari tahun 2002 hingga 2021, Amerika Serikat memberikan bantuan ekonomi, kesehatan, dan keamanan kepada ASEAN lebih dari USD. 12,1 miliar, dan bantuan kemanusiaan lebih dari USD. 1,5 miliar.

ASEAN telah lama bergantung pada Amerika Serikat untuk menjaga ketertiban regional, dan Amerika Serikat juga memerlukan bantuan negara-negara ASEAN untuk memastikan navigasi yang bebas dan terbuka di kawasan Indo-Pasifik. (sin)