Pasien ‘Badai Asma’ Melonjak Setelah Hujan Lebat Mengguyur  Mongolia Dalam, Tiongkok,  Rumah Sakit Dijejali dengan Pasien 

oleh Chen Jie, Li Shanshan dan Mingyu

Setelah hujan lebat pada 2 September, banyak rumah sakit di Hohhot, Mongolia Dalam, Tiongkok secara tiba-tiba dibanjiri sejumlah besar pasien asma. Dokter menduga mereka alergi serbuk sari. Namun demikian, beberapa warga mengungkapkan sebenarnya para pejabat menutupi epidemi yang terjadi.

Seorang Staf medis rumah sakit berkata : “Pasien asma yang mengetahui bahwa dirinya adalah penderita asma, datang ke sini untuk memotret nama obat dan membeli obatnya.”

Staf medis rumah sakit: “Anda tidak tahu cara menggunakan obat setelah membelinya. Biarkan saya mengajari Anda.”

Pada 2 September, setelah hujan lebat di Hohhot, jumlah pasien batuk dan asma melonjak. Staf medis yang memegang pengeras suara menyelamatkan masuknya pasien. Rekaman menunjukkan antrian panjang terbentuk di klinik spesialis asma dan kerumunan orang memenuhi lobi rumah sakit.

Video lain menunjukkan rumah sakit penuh sesak dan jumlah bangsal rumah sakit tidak mencukupi. Beberapa pasien harus menggantungkan infus di koridor rumah sakit.

Beberapa anggota keluarga pasien menceritakan kepada media bahwa setelah hujan turun secara tiba-tiba anaknya merasa sesak napas, hal ini mungkin disebabkan oleh tingginya konsentrasi serbuk sari dan buruknya imunitas anak.

Staf dari Komisi Kesehatan Kota Hohhot mengatakan bahwa hujan lebat pada  2 September, ditambah dengan konsentrasi serbuk sari bunga lokal yang tinggi, memicu apa yang disebut “badai asma”. Seorang anggota staf Departemen Pediatri di Rumah Sakit Afiliasi Universitas Kedokteran Mongolia Dalam mengatakan bahwa pada 2 september, lebih dari 800 orang datang ke rumah sakit untuk berobat penyakit tersebut.

Untuk diketahui, biasanya pada musim semi tumbuhan dan bunga-bunga bermekaran. Di balik keindahannya tersembunyi petaka. Pada saat inilah terjadi musim serbuk sari yang dapat menyebabkan alergi bagi orang yang menghirupnya. Bahkan bisa terhirup hanya dikarenakan serbuk sari yang terbawa oleh terpaan angin. Serbuk sari ini berasal dari sejumlah tanaman, bunga dan sari pohon.  

Sementara itu, staf di bagian rawat jalan Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak Mongolia Dalam mengatakan kepada NTD bahwa jumlah pasien asma atau rinitis telah menurun secara signifikan dalam dua hari terakhir.

Departemen Rawat Jalan Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak Mongolia Dalam menyampaikan: “Asma dan rinitis yang Anda sebutkan, alergi., Itu hanya terjadi satu hari dan tidak banyak orang dalam dua hari ini. Anda harus pergi ke rumah sakit departemen pediatri secara langsung ketika Anda datang, Anda harus mengantri.”

Namun, warga mempertanyakan pihak berwenang yang menutupi epidemi tersebut.

Yuan, warga Hohhot berkata : “Ada terlalu banyak faktor. Fisiknya lemah. Selain itu, dia telah menerima tiga suntikan vaksin. Sistem kekebalannya melemah, bahkan lebih lemah. Saya hanya dapat menganalisis seperti ini dengan Anda. Pernyataan resmi serta pejabat, saya tidak akan pernah percaya pernyataan publik, karena bulan lalu, saya mendengar dari orang tua dan teman-teman yang saya kenal, mereka terinfeksi yang ketiga atau keempat kalinya, dan beberapa orang dirawat di rumah sakit.”

Liu, warga Hohhot: “Batuk, demam, lalu perut masuk angin, diare, (jumlah orangnya) sangat banyak. Kami tidak tahu, lagipula, orang-orang di rumah lebih baik, dan kapan mereka keluar, mereka masuk angin, demam, dan batuk. Perutnya tidak sakit. Apakah akan diare? Bukankah ini hanya penyakit menular? Gejala yang sama tahun lalu, dan mulai lagi tahun ini. Saya kira gejalanya masih sama dengan epidemi.” (Hui)