Beredar Berita Mengenai Insiden Meledaknya Kapal Selam Bertenaga Nuklir Tiongkok di Laut Kuning

NTD

Pada akhir Agustus tahun ini, beredar berita di media sosial mengenai terjadinya insiden meledaknya sebuah kapal selam bertenaga nuklir tipe 093 milik Angkatan Laut Tiongkok. Kabar terbaru dari media Taiwan menyebutkan bahwa kapal selam tersebut meledak di Laut Kuning karena gangguan yang terjadi pada amunisi, tetapi para petinggi militer Partai Komunis Tiongkok (PKT) saling melempar tanggung jawab.

Pada 22 Agustus, akun di media sosial “X” menginformasikan bahwa sebuah kapal selam bertenaga nuklir tipe 093 milik Angkatan Laut Tiongkok mengalami kecelakaan di bawah Selat Taiwan, menewaskan seluruh personil dalam kapal yang berjumlah lebih dari seratus orang. Namun berita tersebut tidak memperoleh konfirmasi resmi. Pada 31 Agustus, Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok lewat konferensi pers reguler membantah rumor tersebut.

Pada 8 September, media Taiwan “Up Media” mengutip berita dari Beijing memberitakan bahwa pernyataan Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok hanya menyangkal soal “lokasi kejadian” dan tidak membantah terjadinya kecelakaan itu. Berita lebih lanjut mengungkapkan, pada 20 Agustus, kapal selam bertenaga nuklir Tipe 093 “Long March 15” milik Komando Teater Utara Partai Komunis Tiongkok yang berangkat dari pangkalannya di Qingdao untuk melakukan latihan tembak uji senjata bawah air di dekat Laut Kuning. Namun ledakan amunisi yang terjadi tiba-tiba dalam alat peluncur menyebabkan kapal selam tenggelam. Menurut perkiraan, ada sekitar seratus personil dan tentara di dalam kapal selam tersebut, termasuk sekitar 30 orang perwira yang semuanya tewas.

Menurut informasi, kapal selam itu seharusnya kembali ke pangkalannya pada akhir Agustus, dan para perwira serta tentara di kapal selam tersebut seharusnya memasuki pekan cuti pada awal bulan ini. Namun keluarga bingung karena mereka tidak kunjung kembali, jadi mulai bertanya-tanya ke sana ke mari, sehingga berita tersebut bocor.

Sumber di Beijing mengungkapkan bahwa meskipun kecelakaan militer besar seperti ini terjadi, tetapi PKT selalu merahasiakannya. Seringkali, dunia luar baru bisa mengetahui adanya kejadian lewat berita belasungkawa, upacara peringatan atau kunjungan keluarga, dan sebagainya. Untuk menjaga kerahasiaan, pihak berwenang biasanya tidak langsung meminta pertanggungjawaban dari pejabat terkait, melainkan menghukum pejabat terkait atau melakukan mutasi jabatan dengan alasan lain setelah lewatnya beberapa waktu.

Menurut laporan, Wang Dazhong, komandan Angkatan Laut Teater Utara, dianggap sebagai orang utama yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Ia yang dipromosikan pada tahun 2022 diklasifikasikan sebagai anggota faksi Xi Jinping.

Laporan yang mengutip sumber-sumber di Beijing menyebutkan bahwa setelah insiden itu, pengusutan dalam militer telah dimulai, dan para pejabat tinggi militer sedang bergulat untuk menghindari tanggung jawab. Beberapa komisaris politik teater menuduh manajemen dan Wang Dazhong lah orang yang paling bertanggung jawab terhadap insiden tersebut lantaran pelatihan di angkatan laut yang tidak tepat.

Namun, karena kapal selam Tipe 093 memiliki banyak masalah peralatan di masa lalu, Wang Dazhong mencoba menghubungkan kasus tersebut dengan kampanye anti-korupsi berskala besar yang dilancarkan di kalangan militer baru-baru ini. Ia menuduh kecelakaan kapal selam tersebut disebabkan oleh kegagalan perangkat keras atau bahkan desain yang keliru, sehingga Departemen Persenjataan Umum harus bertanggung jawab penuh.

Perlu dicatat bahwa Li Shangfu, yang baru saja dikatrol dari Menteri Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat (sebelumnya Departemen Persenjataan Umum) menjadi Menteri Pertahanan Nasional, sudah sejak 29 Agustus tidak muncul di depan umum. Berita yang menyebar di internet menyebutkan bahwa Li Shangfu telah “tersandung masalah.” Duta Besar AS untuk Jepang juga menyebutkan hal ini di media sosial “X”.

Sebelum Li Shangbo diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada Maret tahun ini, dia telah menjabat sebagai Direktur Departemen Pengembangan Peralatan (Departemen Persenjataan Umum) selama 10 tahun dan menjabat sebagai menteri selama 6 tahun.

Ada kabar bahwa Li Shangfu yang sedang menjalani interogasi mungkin dihubungkan dengan korupsi yang ada di Angkatan Roket.

Beberapa orang berspekulasi bahwa saat Xi Jinping menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan pada 21 Agustus lalu, jangan-jangan ia sudah mengetahui tentang kecelakaan kapal selam ini, Pantas terlihat stress di wajah Xi.

Pada 29 Agustus, Zhang Youxia, Wakil Ketua Komisi Militer PKT yang sudah lama tidak terlihat, muncul kembali memimpin pertemuan mengenai peralatan militer. Aneh tapi nyata, dalam pertemuan itu dia mengatakan bahwa pimpinan harus “bertanggung jawab atas nyawa para perwira dan tentara”. Mengapa ia berkata demikian ? Apa yang terjadi ? Gara-gara ucapannya jadi muncul dugaan bahwa kecelakaan kapal selam nuklir itu jangan-jangan benar terjadi. (sin)