Menikah untuk Melunasi Utang Keluarganya, Dia Terlambat Datang dengan Gaun Bernoda Darah

EtIndonesia. Uang tidak dapat membeli segalanya, tetapi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dasar seseorang.

Ini seperti klise yang popular, tidak ada makan siang gratis. Ini adalah kisah tentang bagaimana perasaan seorang wanita terhadap kewajiban menangggung keluarganya untuk menikah dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya.

Tokoh utama dari kisah ini adalah seorang gadis biasa yang memiliki rasa tanggung jawab yang dalam terhadap keluarganya.

Dia baik dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya karena dia adalah anak tertua dari 5 bersaudara.

Dia memutuskan untuk pindah ke Kota Taishan, Taipei untuk mencari prospek pekerjaan yang lebih baik sehingga dia dapat menghasilkan cukup uang untuk membantu mendukung orangtua dan saudara-saudaranya. Sekeras apa pun ia bekerja, namun itu nyaris tidak dapa memenuhi kebutuhan keluarganya.

Suatu pagi, dia menerima telepon dari ayahnya yang mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan pria dan keluarganya karena mereka tertarik untuk menjadikan dirinya menjadi istrinya.

Pria itu tampak tulus dan keluarganya sangat baik sehingga ayahnya menyetujui lamarannya.

Itu datang sebagai kejutan baginya karena perkawinan tidak ada dalam pikirannya tetapi merasionalisasi bahwa ikatan ini dapat membantu keluarganya, menurut penuturan ayanya, keluarga telah banyak utang pada keluarga pria tersebut, dia pun menerima lamaran tersebut.

Dia mengundurkan diri dari pekerjaannya dan dua minggu kemudian ada mobil yang dijadwalkan menjemputnya untuk pernikahannya.

Dia mengenakan gaun pengantin berenda putih, mengenakan riasan dan perhiasannya dan dia keluar dari pintu.

Dalam perjalanan ke tempat pernikahan, mobil melewati jembatan Zhong Xing dan itu sangat padat. Ada kecelakaan serius yang terjadi di jembatan dan seorang anak terluka parah.

Melihat ini, pengantin wanita segera meminta supirnya untuk menghentikan mobil ketika dia berlari untuk mengambil anak itu sehingga mereka bisa membawanya ke rumah sakit.

Anak itu berbaring di genangan darah yang menodai gaun mewahnya tapi itu tidak masalah baginya.

Mereka membawa anak dan ayahnya ke rumah sakit dan begitu mereka berada di tangan yang aman, pengantin wanita akhirnya memikirkan upacara pernikahannya yang mana itu sudah sangat terlambat.

Dia meminta supir untuk bergegas ke tempat pernikahan itu. Kekesalan keluarga itu melunak tetapi pria yang berdiri di altar mengatakan dia tidak bisa menikahinya tanpa pesetujuannya!

Pengantin pria yang sesungguhnya telah menyamar sebagai sang supir sehingga dia bisa melihat dengan tepat tipe wanita yang akan dinikahinya.

Pengantin pria itu berkata,: “Setelah menyaksikan sendiri bagaimana kamu merusak gaun mahal itu dan datang terlambat ke upacara, aku akan diberkati karena kamu menjadi istriku jika kamu menerimanya, jika kamu menolak saya juga tidak keberatan.”

Pengantin pria sangat tersentuh oleh apa yang wanita itu lakukan untuk anak itu sementara dia tanpa pamrih melakukan apa yang benar.

Air mata sukacita mulai mengalir di wajahnya saat dia menerima dan upacara berlanjut seperti yang direncanakan.

Mereka memulai sebuah keluarga dan memiliki 5 anak yang cantik dan keluarga wanita itu diurus dengan baik ketika dia menjalani sisa hidupnya dengan bahagia.(yant)

Sumber: goodtimes