Di Mana Tempat Terbaik untuk Menyimpan Telur ? Koki yang Memberi Tahu Anda

EtIndonesia. Telur ayam adalah makanan yang sangat umum dikonsumsi oleh hampir semua anggota rumah tangga, namun tempat penyimpanannya mungkin berbeda satu sama lain. Seorang koki asal Inggris Anna Williams menyampaikan pandangannya tentang tempat menyimpan telur untuk mendapatkan perlindungan yang prima.

Media Inggris “Daily Express” melaporkan, beberapa orang akan menaruh telur yang baru dibeli dari pasar ke dalam karton atau mangkuk keramik berbentuk ayam betina, sementara yang lain akan menaruhnya di rak telur dalam pintu lemari es. Metode penyimpanan mana yang lebih baik ?

Anna Williams mengatakan bahwa telur jangan diletakkan di mangkuk keramik atau di rak telur pintu lemari es, tetapi sebaiknya diletakkan bersama dengan karton yang disediakan pedagang di bagian tengah rak lemari es.

“Ini adalah tempat yang tepat untuk menyimpan telur pada suhu konstan di lemari es, dan kartonnya memberikan perlindungan sempurna. Ditambah lagi, ada tanda batas waktu penyimpanannya,” kata Anna Williams.

Sisa sayuran yang tidak habis dikonsumsi, isi sandwich,atau bumbu juga harus dimasukkan ke dalam tempat ini, katanya.

Bagaimana cara menyimpan telur yang sudah pecah ? Anna Williams mengatakan bahwa kita harus telur yang cangkangnya sudah pecah itu di dalam mangkuk bertutup agar tidak terkontaminasi / bersentuhan dengan makanan lain.

“Bakteri dapat tumbuh pada cangkang telur yang berpori, dan mudah mencemari telur lainnya,” ujarnya.

Badan Standar Makanan (Food Standards Agency. FSA) Inggris menyatakan bahwa telur hanya aman jika disimpan pada tempat yang bersuhu konstan.

FSA menyarankan masyarakat untuk tidak menyimpan telur cair / mentah lebih dari 24 jam untuk menjamin kesegarannya.

Umumnya, telur yang disimpan di lemari es akan bertahan 3 hingga 5 minggu selama belum melewati tanggal penyimpanannya.

Menurut dr. Bolueso, seorang dokter hewan asal Inggris, bahwa telur dapat bertahan cukup lama asal disimpan dalam lemari es dengan suhu yang konstan.

Namun mengapa telur yang dijual pedagang tidak disimpan di lemari es ? Ini karena pada saat telur didinginkan, perubahan suhu akan menyebabkan telur menggumpal. Pedagang mengantisipasi telur yang dibeli konsumen disimpan kembali di dalam lemari es ( terjadi perubahan suhu ulang pada telur), karena hal ini dapat meningkatkan risiko keracunan salmonella bagi mereka yang memakannya.

Perlu diingat bahwa jangan sering-sering memindahkan telur dari tempat yang memiliki perbedaan suhu cukup mencolok. Misalnya antara bagasi mobil dengan lemari es, atau antara dapur dengan lemari es.

“Cara lain untuk menjaga telur agar tetap segar adalah dengan menyimpannya di dalam karton yang memang dibuat untuk telur. Dengan demikian kita dapat terhindar dari masalah kebersihannya,” tambah dr. Bolueso. (sin/yn)

Sumber: epochtimes