Perang Israel-Hamas Memasuki Fase Ketiga, Kapal Induk USS Gerald R. Ford Ditarik Pulang

Yi Jing – NTD

Di awal tahun baru, perang di Gaza terus berlanjut. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan pada Senin (1 Januari) bahwa tentara Israel sedang mempersiapkan operasi jangka panjang.

Seorang perwira militer Israel yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Israel pada dasarnya telah menguasai jalur Gaza dan serangan daratnya efektif. Oleh karena itu, tentara Israel menarik sebagian pasukannya dan bersiap untuk memulai perang tahap ketiga, yaitu melancarkan serangan yang ditargetkan terhadap Hamas dalam operasi pembersihan. Operasi ini kemungkinan akan memakan waktu beberapa bulan.

Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galante mengatakan bahwa masyarakat  komunitas dalam jarak 4 hingga 7 kilometer utara jalur Gaza akan segera dapat kembali ke rumah mereka.

Menteri Pertahanan Israel Galante berkata: “Tujuh komunitas pada tahap pertama telah diidentifikasi dan mereka telah menerima informasi.”

Galante mengatakan Otoritas Rekonstruksi Nasional Israel (Takuma) akan menangani masalah pendidikan dan lainnya dan secara bertahap akan memulihkan kembali seluruh komunitas.

Militer Israel merilis video pada  Senin tentang serangan Israel terhadap sasaran Hizbullah di Lebanon.

Pasukan Pertahanan Israel juga mengatakan bahwa sebuah rudal yang ditembakkan dari Lebanon melukai lima tentara cadangan Israel.

Ketika situasi antara Israel dan Hamas berubah, Angkatan Laut AS mengumumkan pada  Senin bahwa kelompok penyerang kapal induk USS Gerald R. Ford akan segera kembali ke negaranya. Namun, kapal serbu amfibi “Bataan” dan kapal perang pendampingnya “Mesa Verde” dan “Carter Hall” selanjutnya akan menggantikan Ford dan kapal perang pendampingnya untuk melakukan misi bantuan pertahanan di Mediterania Timur.

Kapal induk USS Gerald R. Ford dikirim ke Mediterania Timur untuk membantu pertahanan Israel sejak 7 Oktober, sehari setelah Hamas melancarkan serangan teroris. Kapal-kapal pendampingnya melakukan misi di Laut Merah dan berulang kali mencegat rudal balistik dan menyerang drone yang diluncurkan oleh angkatan bersenjata Houthi di Yaman. (Hui)