Pesawat Mata-Mata Rusia Senilai Rp 5 Triliun  Ditembak Jatuh oleh Ukraina

oleh Li Yan

Militer Ukraina berhasil menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata Rusia dan sebuah pembom senilai GBP. 250 juta (setara USD. 330 juta atau Rp 5 Triliun).  Para ahli berkomentar, ini adalah serangan paling sukses terhadap operasi udara Kremlin sejak perang Rusia – Ukraina berkobar.

Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan pihaknya menembak jatuh pesawat mata-mata militer Rusia “Beriev A-50” di atas Laut Azov. Pada saat yang sama, pembom “Ilyushin Il-22” Rusia juga jatuh tertembak di Semenanjung Krimea.

“Angkatan Udara Ukraina berhasil menghancurkan pesawat mata-mata Rusia ‘A-50’ serta pesawat pusat kendali udara ‘Il-22’ Rusia senilai USD. 330 juta”, tulis Kementerian Pertahanan pada akun di platform sosial “X”.

Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina Jenderal Valerii Zaluzhnyi mengatakan melalui Telegram bahwa angkatan udara telah merencanakan dan melaksanakan dengan hati-hati operasi di wilayah Azov, tenggara Ukraina.

Sebuah laporan dari Kementerian Pertahanan Inggris pada  November 2023 menyebutkan bahwa Rusia telah menggunakan pesawat A-50 untuk mencari target serangan rudal jarak jauh di Ukraina.

Pada  Februari tahun lalu, kelompok oposisi Belarusia BYPOL mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan serangan terhadap pesawat militer A-50 Rusia di dekat Minsk dengan drone.

Phillips O’Brien, seorang analis perang Inggris mengatakan bahwa ini adalah hari yang paling berprestasi bagi militer Ukraina selama perang di udara melawan Rusia”.

Belakangan ini pasukan Ukraina terus terlibat pertempuran sengit dengan pasukan Rusia di wilayah tenggara.

Pengarahan dari Kementerian Pertahanan Inggris pada 23 Februari tahun lalu menyebutkan, bahwa Rusia mungkin memiliki enam pesawat A-50 yang masih aktif. Pembuatan pesawat ini membutuhkan biaya ratusan juta dolar.

Media “Epoch Times” tidak dapat memverifikasi tentang serangan tersebut.

Para pejabat Rusia mengatakan, mereka tidak menerima informasi mengenai serangan itu. Rybar, sebuah saluran militer populer mengatakan bahwa jika berita tentang militer Ukraina menembak jatuh A-50 terkonfirmasi, maka itu akan menjadi hari kelam bagi Angkatan Udara Rusia.

Saluran lain menyebutkan Il-22 yang berfungsi sebagai pusat komando udara berhasil mendarat di Rusia setelah diserang.

Justin Bronk, pakar tempur udara di lembaga pemikir pertahanan Rusia, mengatakan kepada BBC bahwa hilangnya A-50 akan menjadi kerugian yang sangat signifikan secara operasional dan memalukan bagi Angkatan Udara Rusia.

Justin mengatakan bahwa, jika hal ini benar, maka ini akan menjadi serangan berjarak paling jauh bagi rudal anti-pesawat “Patriot” milik Ukraina, yang mana telah berhasil memanfaatkan kemampuan teoretis rudal tersebut sampai batas maksimalnya. (sin)