Industri Udang Honduras di Ambang Kehancuran Setelah 10 Bulan Putus Hubungan Diplomatik dengan Taiwan

Terpesona oleh iming-iming manis dari Partai Komunis Tiongkok, Honduras memilih untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan pada Maret tahun lalu demi menjalin hubungan diplomatik dengan rezim komunis Tiongkok. Saat ini, Honduras mulai merasakan pahitnya pesona itu. Industri udang, salah satu sumber utama perekonomian Honduras, sedang menghadapi kehancuran. Banyak tambak gulung tikar dan mengakibatkan ribuan orang kehilangan pekerjaan, dan kerugian devisa bagi negara sebesar hampir USD. 40 juta

oleh Zhu Ying

Media Honduras “La Tribuna” melaporkan pada 11 Januari, bahwa industri budidaya udang di Honduras saat ini dalam situasi yang parah.

Menurut laporan, Javier Amador, Ketua Asosiasi Budidaya Perikanan Nasional Honduras (Andah), mengatakan kepada media bahwa setelah putusnya hubungan diplomatik dan komersial dengan Taiwan, industri udang di Honduras menghadapi banyak kesulitan dalam membuka pasar ekspor udang Tiongkok. Sampai saat ini nilai ekspor udang Honduras ke Tiongkok nyaris nol, sehingga banyak penambang yang tutup karena bangkrut. Di samping mengakibatkan tidak kurang dari 1.000 orang kehilangan pekerjaan, juga kerugian devisa hampir USD. 40 juta. Saat ini, industri udang di Honduras sedang terpuruk.

Javier Amador mengungkapkan, di satu sisi, setelah berakhirnya perjanjian perdagangan dengan Taiwan, Taiwan telah membatalkan kebijakan tarif preferensialnya untuk Honduras. Jika udang vaname negara tersebut terus diekspor ke Taiwan, maka akan dikenakan tambahan tarif sebesar 20%. Di sisi lain, Taiwan telah membatalkan kebijakan tarif preferensialnya untuk Honduras, namun Tiongkok baru mau mengimpor udang putih Honduras dengan harga 50% lebih rendah dari harga jual petani.

Amador mengeluh bahwa ketika Honduras memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan, Menteri Pembangunan Ekonomi Honduras Fredis Cerrato berjanji bahwa “sekutu baru” (PKT) akan bertanggung jawab untuk mensubsidi kerugian yang disebabkan oleh hilangnya konsesi tarif yang diberikan oleh Taiwan kepada petambak udang Honduras. Namun janji-tinggal janji hingga saat ini belum juga terealisasi.

Amador mengatakan udang vaname Honduras merupakan udang berkualitas tinggi yang memiliki reputasi baik di pasar, dan nilainya lebih tinggi dibandingkan pesaingnya di dunia internasional. Oleh karena itu, petambak udang tidak bisa menjualnya dengan harga murah yang diinginkan Tiongkok, tapi mitra dagang baru (Tiongkok) tidak peduli.

Amador juga mengkritik pemerintah Honduras saat ini yang mengabaikan kepentingan petambak udang dan tidak memperhatikan hal tersebut ketika memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan, sehingga membuat situasi kini menjadi sangat rumit.

Dia mengatakan, alternatifnya sekarang hanyalah mencari pasar baru dan memulai kembali perjanjian perdagangan yang ditandatangani dengan Korea Selatan pada 2021, namun Korea Selatan adalah sekutu Amerika Serikat dan Taiwan, sehingga Korea Selatan kemungkinan besar akan enggan membeli udang Honduras berdasarkan geopolitik.

“Kami tidak punya apa-apa sekarang. Angka-angka ini sudah menjadi data yang dingin dan terputus hubungannya dengan politik”, tegas Amador.

Media Taiwan “CTWANT” melaporkan pada 17 Januari, bahwa ekspor udang putih Honduras mengalami kesulitan, menyebabkan penutupan banyak tambak udang yang mengkritik janji-janji bohong otoritas komunis Tiongkok. Ketika Honduras mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik dengan rezim komunis Tiongkok, pihak berwenang Beijing berjanji untuk terus mempromosikan produk pertanian Honduras agar bisa masuk ke pasar Tiongkok. Bahkan mengklaim : “Tiongkok akan dengan teguh mengembangkan hubungan persahabatan antara kedua negara, mendukung kemajuan ekonomi dan perkembangan bagi masyarakat Honduras”. Sekarang janji tinggal janji.

Pada pertengahan Maret tahun lalu, Honduras mengajukan permintaan kepada Taiwan untuk menggandakan dana bantuan tahunannya dari sebelumnya yang USD. 50 juta menjadi USD. 100 juta. Setelah mendapat penolakan dari pemerintah Taiwan, pemerintah Honduras langsung mengumumkan pemutusan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan dan beralih menjalin hubungan diplomatik dengan rezim Beijing.

Pada 15 Maret tahun itu, Kementerian Luar Negeri AS telah mengeluarkan pernyataan yang isinya memperingatkan pemerintah Honduras untuk berwaspada terhadap Tiongkok (otoritas komunis Tiongkok) lantaran sering tidak merealisasikan janji-janjinya. Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa hubungan AS – Taiwan dalam kondisi stabil dan mendorong negara-negara lain untuk memperluas dan memperdalam pertukaran di berbagai bidang dengan Taiwan. (sin)