Skandal Ding Yifeng Group Berdampak Terhadap 500.000 Orang Investor yang Dapat Memicu Kerusuhan Sosial

oleh Chen Qian dan Yi Ru

Menurut laporan, pendiri Grup Manajemen Aset Internasional Ding Yifeng yang memiliki utang lebih dari 130 miliar yuan telah melarikan diri dengan membawa kabur dana investor sebesar 3 miliar yuan. Ada dugaan para investor mungkin dapat kehilangan semua dana yang mereka investasikan.

Akibat krisis penebusan (redemption crisis) yang terjadi di Grup Manajemen Aset Internasional Ding Yifeng, investasi dari ratusan ribu investor mungkin tidak lagi dapat diuangkan kembali.  Minggu ini, sejumlah besar investor mendatangi gedung kantor Ding Yifeng di Shenzhen untuk menanyakan kapan produk keuangan yang jatuh tempo mereka dapat diuangkan. Jawaban yang mereka terima adalah salah satu pendirinya, yaitu Ma Xiaoqiu ditangkap setelah mentransfer dana ke luar negeri. Penanggung jawab perusahaan saat ini juga dicekal imigrasi sehingga tidak dapat keluar negri. Perusahaan tidak mampu membayar investor dengan alasan tidak mempunyai dana.

Kabar beredar bahwa utang Ding Yifeng Group kepada 500.000 orang investornya mencapai lebih dari 130 miliar yuan.

“Motifnya tak lain adalah untuk membawa kabur harta kekayaan investor, ketimbang benar-benar melakukan manajemen keuangan bagi investor, sehingga lambat atau cepat skandal akan terjadi. Sekarang tampaknya perekonomian sedang menurun, masyarakat akan semakin waspada, sehingga satu demi satu skandal bakal muncul,” kata Frank Tian Xie, ​​​​​​seorang profesor di Aiken School of Business di University of South Carolina, AS.

Baru-baru ini, Ding Yifeng yang telah berdiri selama 13 tahun tiba-tiba menerbitkan surat terbuka yang hanya ditandatangani oleh pengontrol perusahaan tanpa stempel, dan memaksa investor untuk mengubah dananya menjadi opsi mata uang digital dengan jangka waktu penutupannya adalah 8 bulan. Sejak Agustus tahun lalu, satu demi satu investor mengeluh karena tidak bisa mendapatkan kembali pokok dan bunga dana investasinya. Sejak itu, satu demi satu investor datang ke kantor Ding Yifeng untuk meminta pembayaran produk keuangannya.

Para ahli berpendapat bahwa skandal penipuan terhadap investor ini dapat menyebabkan timbulnya reaksi berantai, di saat kemerosotan ekonomi Tiongkok terjadi semakin intensif, skandal ini berpotensi menyebabkan kerusuhan sosial.

“Mereka yang berinvestasi di Ding Yifeng tidak dapat memperoleh kembali dananya, atau para investor ini menemukan bahwa pejabat Ding Yifeng berkolusi dengan pejabat pemerintah untuk menipu mereka, dan membawa kabur dana mereka, tetapi pemerintah tidak bertindak. Pada akhirnya, para investor ini akan mengalihkan kemarahan mereka kepada pemerintah, yang mana dapat berkobar menjadi kerusuhan sosial. Tampaknya potensi ini semakin besar,” ujar Frank Tian Xie. (sin)