Demi “Mengurangi Risiko Tiongkok” Uni Eropa akan Memperbaiki Strategi Keamanan Ekonominya

Uni Eropa pada Rabu (24 Januari) akan mengumumkan proposal baru dalam kaitannya untuk memperketat pembatasan terhadap investasi Tiongkok dan Rusia di industri sensitif di Eropa, dan mencegah fasilitas penting Uni Eropa dikendalikan oleh lawan. Selain itu, UE juga sedang mempersiapkan dana yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan teknologi penggunaan ganda

oleh Chen Ting

Pandemi COVID-19 dan perang Rusia – Ukraina telah menonjolkan risiko ketergantungan Uni Eropa yang berlebihan terhadap Tiongkok dan Rusia serta ketidakimbangan perdagangan dengan mereka. Hal ini membuat Uni Eropa sadar perlunya berfokus pada menjaga keamanan ekonomi, baik dengan menjaga pasokan teknologi impor maupun memastikan bahwa pesaing tidak dapat mengendalikan industri strategis Eropa.

Menurut rancangan rencana yang diperoleh Bloomberg, strategi baru ini bertujuan mengatasi risiko terhadap keamanan ekonomi Uni Eropa juga untuk memastikan bahwa UE tetap menjadi tujuan paling menarik bagi bisnis dan investasi.

Rancangan tersebut, yang isinya belum disahkan, bertujuan untuk memperkuat kemampuan UE dan negara-negara anggotanya dalam menghadapi penilaian risiko yang sedang berlangsung terkait rantai pasokan, teknologi, infrastruktur, dan pemaksaan ekonomi.

Pekan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa ini adalah risiko ancaman terbesar terhadap tatanan global pasca-PD II.

Teknologi utama yang diidentifikasi oleh Uni Eropa meliputi semikonduktor canggih, kecerdasan buatan (AI), teknologi kuantum, dan bioteknologi. Namun, Komisi Eropa baru akan memutuskan apakah akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk memperkuat keamanan teknis dan mengurangi risiko berdasarkan penilaian bersama negara-negara anggota terhadap bidang-bidang ini paling cepat di bulan Februari.

Situasi ekonomi Uni Eropa saat ini jauh lebih buruk dibandingkan Amerika Serikat, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada 2023 yang hanya sebesar 0,6%.

Meskipun tetap menjadi pelopor multilateralisme, tetapi Uni Eropa berupaya memperkuat keamanan ekonomi agar bisa menjadi pemain yang kuat di dunia.

Selama 10 tahun terakhir, perusahaan-perusahaan Tiongkok terus mengakuisisi banyak perusahaan penting Eropa, termasuk pembuat robot industri Jerman Kuka pada 2016, sehingga mendesak Uni Eropa mencari cara yang lebih tepat dalam memperkuat senjata ekonominya.

Menurut laporan, rencana yang akan diumumkan UE pada minggu ini mencakup 5 kebijakan yakni, langkah untuk memperkuat pengawasan investasi asing langsung. Langkah untuk mengoordinasikan kontrol ekspor. Langkah untuk mendukung penelitian teknologi penggunaan ganda. Langkah untuk meningkatkan keamanan penelitian. Langkah untuk mengendalikan investasi luar negeri agar terhindar dari kebocoran teknologi sensitif. (sin)