Banyaknya Kematian Mendadak Pemuda dan Paruh Baya di Tiongkok, Rumah Sakit, Rumah Duka dan Krematorium Membludak

oleh Li Yun, Xiong Bin dan Wang Peihan

Wabah virus partai komunis Tiongkok (COVID-19) yang merebak dari Wuhan, Hubei 4 tahun silam sampai saat ini belum juga meninggalkan Tiongkok. Ketidakjelasan dari wabah ini di Tiongkok juga terus dipertanyakan oleh dunia luar. Berdasarkan situasi yang terjadi saat ini yang dituturkan oleh masyarakat Tiongkok terungkap, bahwa banyak rumah sakit, rumah duka dan krematorium dipadati orang lantaran jumlah pasien yang membludak dan jumlah kematian yang meningkat, bahkan termasuk kematian mendadak pemuda dan paruh baya. 

Pada 26 Januari, sejumlah warga sipil di Tiongkok menuturkan bahwa banyak orang di sekitar mereka meninggal mendadak, dan rumah sakit di Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir ini telah kelebihan beban pasien yang butuh perawatan. 

Mr. Chen, warga Kota Ma’anshan, Provinsi Anhui mengatakan : “Ada seorang teman yang berada di rumah sakit untuk berobat, memberitahukan bahwa situasi rumah sakit cukup parah, penuh sesak oleh warga yang butuh pengobatan dan perawatan. Sekarang virus corona baru sudah diganti namanya menjadi infeksi mikoplasma.”

Sekitar Festival Pertengahan Musim Gugur tahun 2023 ( September 2023), gelombang baru epidemi kembali melanda, banyak warga masyarakat di Tiongkok sampai berulang kali terinfeksi. Namun PKT mengklaim bahwa itu karena virus-virus seperti influenza A, influenza B, corona baru, virus syncytial, adenovirus, mikoplasma dan lainnya sedang menyebar.

Mr. Chen mengatakan bahwa banyak sekali penduduk setempat yang meninggal dunia karena tiba-tiba terjatuh di jalan, menderita infark miokard atau infark otak pada musim dingin tahun lalu.

“Orang yang meninggal karena infark jantung, infark otak jauh lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Saya sering mendengar dari ranjang pembaringan musik belasungkawa yang dimainkan rombongan duka ketika lewat di jalan depan rumah ketika hari masih pagi. Orang yang meninggal semakin banyak sekarang. Sudah dapat dipastikan antrean di krematorium panjang, karena jenazah datang di luar kapasitas normal krematorium,” kata Mr. Chen.

Mengapa begitu banyak orang yang mati dalam waktu yang hampir bersama ? Mr. Chen percaya bahwa vaksinasi dengan vaksin buatan dalam negeri yang paksakan oleh pihak berwenang telah merusak sistem kekebalan orang.

Mr. Chen mengatakan : “Karena itu sudah dijadikan tugas politik, jadi Anda mau tidak mau harus divaksin. Jika Anda menolak, maka Anda tidak akan diizinkan meninggalkan komunitas, Anda tidak boleh pergi ke supermarket, anak-anak Anda tidak boleh masuk ke sekolahan. Dibuat agar Anda tidak bisa menjalani kehidupan normal.”

Banyak orang meninggal mendadak di Shangqiu, Henan, dan masyarakat setempat juga percaya bahwa hal ini terkait dengan efek samping dari vaksinasi.

Mr. Li, warga Shangqiu, Provinsi Henan mengatakan : “Tidak sedikit orang yang saya kenal telah meninggal dalam waktu dekat ini, bahkan pemuda yang berumur 40-an, 50-an meninggal karena infark miokard dan infark otak. Pemuda yang menerima vaksin banyak yang terkena penyakit seperti tumor, leukemia, dan efek samping dari vaksinasi”.

Mr. Li mengatakan bahwa selama lebih dari 3 tahun pemerintah berupaya mengendalikan penyebaran epidemi, banyak orang yang dipaksa menerima 3 kali suntikan vaksin.

“Jika vaksin itu efektif, maka tidak sampai ada begitu banyak orang yang meninggal. Pada saat seperti sekarang ini di tahun lalu, di mana-mana terjadi kematian sampai peti mati pun kehabisan stok,” katanya. (sin)