Buka Rakernas 2024, Kabasarnas Tegaskan Harus Bekerja Keras, Ikhlas, Cerdas dan Tuntas

JAKARTA – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsdya TNI Kusworo membuka secara resmi rapat kerja nasional (rakernas) Basarnas tahun 2024, Senin (05/02/2024). Rapat yang berlangsung di Ruang Dono Indarto Lantai 15 Gedung Basarnas di Jl. Angkasa Blok B 15 Kav. 2-3, Kemayoran, Jakarta Pusat itu dihadiri oleh seluruh Pimpinan Tinggi (Pimti) Madya dan Pratama, seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), pajabat struktural, serta pejabat fungsional ahli madya dan muda. 

“Rapat kerja ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Tujuannya untuk membahas berbagai permasalahan yang ada, mencari solusinya, serta perencanaan mengelolaan anggaran tahun 2024,” terang Kabasarnas. 

Dalam rakernas tersebut juga menghadirkan 3 pembicara, masing-masing dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi dan Birokrasi (PAN-RB), Bapenas, dan BPK RI untuk memberikan pembekalan kepada peserta. Selebihnya, pengarahan dan konsolidasi internal Basarnas. 

Pada rakernas bertema : “Quick Action, Satu Jiwa Satu Rasa” tersebut, Kabasarnas memberikan pengarahan agar seluruh jajaran di lingkungan Basarnas tetap fokus pada pekerjaan utama Basarnas dalam memberikan pelayanan SAR, yaitu mencari, menolong, menyelamatkan, dan mengevakuasi masyarakat yang mengalami kondisi darurat pada kecelakaan, bencana, maupun kondisi membahayakan manusia. 

“Tantangan ke depan jelas semakin kompleks. Basarnas harus bekerja keras, bekerja ikhlas, bekerja cerdas, dan bekerja tuntas,” tegasnya. 

Kabasarnas juga menyinggung sumber daya manusia dan peralatan SAR yang dimiliki Basarnas. Di jelaskan, kapabilitas SDM tidak hanya terbatas pada rescuer yang bekerja di lapangan. Namun, aspek administrasi, peralatan dan sarana prasarana, serta koordinasi dengan Potensi SAR harus simetris dalam rangka mendukung penyelenggaraan operasi SAR. Selain itu, Kabasarnas juga menekankan safety first dan zero accident dalam setiap pelaksanaan operasi SAR. 

“Kompetensi sumber daya, khususnya rescuer dan peralatan yang digunakan dalam operasi SAR harus mengacu pada standart operating procedure yang ada. Keselamatan rescuer yang utama. Dengan demikian, kami semua berharap dalam setiap operasi SAR dapat terlaksana dengan terukur dan aman, zero accident, ” tuturnya. 

Kabasarnas juga kembali mengingatkan bahwa pekerjaan Basarnas identik dengan misi kemanusiaan. Tugas mulia dengan dimensi moral yang tinggi. 

“Keteguhan hati, ketulusan dan keikhlasan menjadi dasar bagi kita semua dalam bekerja memberikan pelayanan SAR yang maksimal kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya. (Basarnas)