Insiden di Pedesaan Tiongkok : 21 Orang Ditembak Mati, Termasuk 2 Petugas Keamanan Publik dan 2 Pelaku Buron

Zhou Jiuhang

Partai Komunis Tiongkok (PKT) menutup berita tentang penembakan massal di Kabupaten Ju, Provinsi Shandong, pada hari pertama Tahun Baru Imlek 2024. Penduduk desa di daerah tersebut mengungkapkan bahwa sejumlah pelaku menewaskan sedikitnya 21 orang dalam dua insiden terpisah, termasuk seorang dokter dan dua petugas keamanan publik, dan dua lainnya masih buron.

Pada 10 Februari (hari pertama Tahun Baru Imlek), rumor di internet Kota Rizhao, Provinsi Shandong tepatnya di Kotapraja Luhe, Desa Zhaike, terjadi penembakan massal, setelah kejadian tersebut seluruh desa diblokir, jaringan internet  terputus.

Pada 12 Februari, penduduk desa Luohe Wu Yu  (nama samaran) menceritakan beberapa detail kejadian tersebut dalam sebuah wawancara jarak jauh dengan Epochtimes. 

Dia mengatakan bahwa pada hari pertama Tahun Baru Imlek, dia mendengar kabar bahwa keluarga sahabatnya telah ditembak dan dibunuh, dia akhirnya jatuh tersungkur. 

Pada 10 Februari 2024, pada dini hari di hari pertama Tahun Baru Imlek, sebuah pembunuhan massal dengan senjata api terjadi di desa Zhaike, Kabupaten Juxian, Provinsi Shandong. Berita diblokir oleh Partai Komunis Tiongkok. (Tangkapan layar video)

Pada siang hari itu, salah satu temannya berkata kepadanya, “Lao Liu sudah meninggal. Liu adalah ayah dari sahabat Wu Yu, yang memiliki sebuah toko pakaian. Keluarga sahabatnya ini juga memiliki kakek dan nenek, serta seorang kakak perempuan dan seorang adik laki-laki yang masih berusia beberapa tahun. Ketika dia mendengar bahwa keluarga yang terdiri dari tujuh orang itu ditembak mati pada tengah malam di Malam Tahun Baru, dia tidak bisa mempercayai apa yang ia dengar. 

Pada 11 Februari, ia ingin pergi ke desa Zhaike, yang hanya berjarak dua kilometer dari rumahnya, tetapi tidak bisa masuk ke desa tersebut. Pintu masuk ke desa itu dijaga oleh belasan petugas keamanan publik, dan jalan masuk ke desa itu diblokir oleh sebuah mobil. Hanya kerabat yang berkunjung yang bisa masuk, dan mereka diikuti. Desa ini juga dikelilingi oleh barikade, tidak ada yang boleh mendekat.

Ia juga mengatakan, selain keluarga teman baiknya ini, pacar dari kerabat temannya yang lain juga dibunuh.

Pembunuhnya setidaknya tiga orang, atau empat atau lima orang, dan masih ada dua orang pembunuh yang masih buron.

Pembunuh memilih malam pergantian tahun, hari pertama jam nol tahun baru, seluruh desa menyalakan petasan secara bersamaan. Suara petasan menutupi suara tembakan, sehingga tidak ada yang mengetahuinya. Malam itu, 11 orang dari 5 keluarga terbunuh, tetapi tidak ada yang tahu keluarga mana yang terbunuh terlebih dahulu. Pada pagi hari di hari pertama tahun baru, si pembunuh kembali dan membunuh 10 orang lagi. Total 21 orang telah terbunuh, dan tiga orang lagi sedang dalam proses penyelamatan.

Pada tanggal 10 Februari 2024 (hari pertama Tahun Baru Imlek), rumor di internet beredar bahwa setidaknya belasan orang terbunuh dalam penembakan besar-besaran di Kabupaten Ju, Provinsi Shandong. (Komposit foto internet)

Seorang dokter muda dari desa Zhaike yang berada di dekat lokasi kejadian bergegas menolong para korban dan ditembak mati. Pembunuh tersebut juga membunuh dua petugas keamanan publik.

Dia mengatakan senjata yang digunakan oleh pembunuh adalah senapan atau pistol rakitan.

Wu juga mengungkapkan bahwa penduduk desa mengetahui bahwa seseorang telah terbunuh keesokan paginya ketika mereka pergi untuk mengunjungi Malam Tahun Baru dan menemukan seseorang tewas di rumah mereka. Polisi baru datang pada siang hari.

Dia mengatakan bahwa otoritas keamanan publik mungkin mencoba untuk menutup-nutupi masalah ini, tetapi tidak terpikir oleh mereka bahwa berita tersebut telah menyebar ke luar desa. Sekarang otoritas keamanan publik mengancam penduduk desa untuk tidak mengungkapkan informasi tersebut ke dunia luar. Dia sangat takut sehingga dia tidak berani keluar rumah. Ketika reporter sedang mewawancarainya, dia juga mendengar sebuah mobil polisi melewati desa mereka dengan sirene yang meraung-raung.

Wu mengungkapkan bahwa teman baiknya dibunuh di rumah yang dipasang kamera pengintai, seharusnya pihak keamanan publik untuk menemukan pembunuhnya tidak menjadi masalah yang sangat sulit, dia sukar untuk memahami mengapa tiga hari belum bisa menangkap pembunuhnya.

Beberapa hari lalu, beredar di internet tentang kasus penembakan tersebut, ada banyak versi.

Ada yang mengatakan bahwa si pembunuh pernah mendekam di penjara selama 17 tahun, sekarang keluar dari penjara untuk membalas dendam, si pembunuh memiliki pistol, pisau, total 4 sampai 6 orang untuk melakukan kejahatan tersebut.

Ada desas-desus bahwa si pembunuh sedikit difabel dan keluarganya tidak terlalu kaya, setelah dia mengalami disabilitas akibat kecelakaan mobil, menantunya pergi dan si pembunuh hanya dapat bekerja di desa, tetapi bosnya tidak membayarnya. Keluarga majikan memiliki seorang pejabat yang mengirim si pembunuh ke penjara selama dua atau tiga tahun. Tahun ini, si pembunuh keluar dan membalas dendam kepada majikan dengan membunuh keluarganya.

Dikabarkan juga bahwa si pembunuh diperlakukan tidak baik oleh seorang guru saat ia masih di sekolah, sehingga ia membunuh keluarga guru tersebut dan musuh-musuhnya yang lain.

Ada juga kabar yang menyebutkan bahwa setidaknya 21 orang terbunuh dan lebih dari 20 orang terluka, dan pelaku pembunuhan adalah seorang polisi yang telah dipecat.

Pada tanggal 11 dan 12 Februari 2024, Phoenix.com melaporkan kasus pembunuhan Shandong Juxian, tetapi keduanya telah dihapus. (Komposit tangkapan layar web)

Saat ini, semua berita terkait telah diblokir di internet daratan Tiongkok. Hanya beberapa gambar dan tangkapan layar yang telah dikirim ke media sosial di luar negeri, dan dengan demikian telah disebarkan.

Hingga 12 Februari, pihak berwenang belum merilis pemberitahuan apapun. Phoenix.com dan NetEase melaporkan kejadian tersebut, namun dengan cepat dihapus. (Hui)