Pilot Helikopter Tempur Rusia yang Membelot ke Ukraina Mati Tertembak Berkali-Kali di Spanyol

NTD

Selama perang Rusia – Ukraina, seorang pilot Rusia yang membelot ke Ukraina dengan helikopter tahun lalu kemudian tinggal di Spanyol dengan nama samaran dan paspor Ukraina. Pekan lalu ia ditemukan tewas dengan tubuh penuh lubang peluru di tempat parkir bawah tanah sebuah gedung apartemen.

Sesosok jenazah ditemukan di Villajoyosa, sebuah kota kecil dekat kota Alicante Spanyol selatan. Polisi Spanyol awalnya mengira kasus ini terkait dengan perselisihan antar geng dan tidak merinci identitas mendiang.

Belakangan baru mengetahui bahwa identitas dan latar belakang pria tersebut tidak biasa. Sumber Guardia Civil Spanyol mengatakan kepada Reuters bahwa pria tersebut mungkin tinggal di Spanyol dengan identitas palsu.

Mendiang adalah Maxim Kuzminov, seorang pilot Rusia yang tiba di Ukraina dengan helikopter tempur Mi-8 pada bulan Agustus tahun lalu kemudian memilih tinggal di Spanyol dengan nama samaran juga paspor Ukraina.

Surat kabar Inggris “The Guardian” mengutip laporan media Rusia dan Spanyol memberitakan bahwa Maxim Kuzminov meninggal dunia karena ditembak 12 kali oleh pria bersenjata yang belum diketahui. Menurut laporan media Rusia, Kuzminov ditembak dan dibunuh dengan sedikitnya lima peluru di tubuhnya. 

“La Informacion” adalah surat kabar Spanyol yang pertama kali melaporkan insiden tersebut, menyebutkan bahwa para penyelidik sedang mencari dua tersangka yang melarikan diri dengan mobil kemudian ditemukan terbakar di kota terdekat.

Media Ukraina “Ukrainska Pravda” juga melaporkan bahwa Maxim Kuzminov mengalami penembakan dan tewas.

Pembelotan Kuzminov ke Ukraina tahun lalu dianggap sebagai keberhasilan bagi pemerintah Kiev. Badan Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina pada saat itu menjelaskan proses yang menyebabkan pembelotannya. Dan operasi ini tidak hanya melibatkan perolehan helikopter Mi-8, tetapi juga dokumen berharga dan peralatan teknis rahasia.

Jika kematian Kuzminov terkonfirmasi, mungkin pelakunya adalah Kremlin Rusia.

Di waktu lalu, para pembunuh bayaran Kremlin telah melakukan berbagai misi pembunuhan di seluruh Eropa. Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny meninggal dalam penjara Arktik pekan lalu. Penyebab kematiannya belum dapat diketahui. Pada 19 Februari, Jandanya Yulia Navalnaya menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembunuhan terhadap suaminya.

Beberapa komentator Rusia yang dekat dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa berita tentang penembakan dan kematian Maxim Kuzminov adalah dibuat-buat oleh badan intelijen Ukraina. (sin)