Swedia Resmi Bergabung dengan NATO Hingga Rusia Kerahkan Pertahanan di Dua Front! Waspada Terhadap PKT

Yu Liang – NTD

Pada Rabu (6 Maret), Swedia menyatakan akan bergabung dengan NATO pada 11 Maret. Perdana Menteri Swedia Kristersson diperkirakan akan menyelesaikan proses akhir bergabung dengan NATO di Washington, AS.

Swedia mengatakan pada  Rabu 6 Maret menyatakan bahwa bendera Swedia akan dikibarkan di markas NATO di Brussels pada 11 Maret, menandai keanggotaan resmi Swedia di NATO. Negara ini menjadi anggota NATO ke-32 dan negara kedua yang bergabung dengan NATO sejak Perang Rusia-Ukraina.

Menanggapi potensi agresi Rusia, Swedia dan Finlandia meninggalkan kebijakan non-blok jangka panjang mereka dan mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO pada tahun 2022. Namun, mereka pernah dihalangi oleh oposisi Turki dan Hongaria.

Pada Selasa (5 Maret), presiden Hongaria menandatangani rancangan undang-undang yang menyetujui keanggotaan Swedia dalam aliansi militer NATO, menghilangkan hambatan terakhir dalam perjalanan Swedia.

Pentagon menyambut baik masuknya Swedia ke dalam NATO.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berkata: “Saya berharap dapat membahas bagaimana memperkuat keamanan transatlantik lebih lanjut dan memperkuat sisi timur NATO, terutama saat kita mempersiapkan KTT Peringatan 75 Tahun NATO di Washington musim panas ini.”

Sebagai anggota NATO, Swedia tidak hanya memiliki kapal selam dan jet tempur Gripen yang canggih, tetapi juga memiliki sistem industri militer yang relatif lengkap, yang akan menyuntikkan aset militer yang kuat ke dalam NATO.

Pekan lalu, Korps Marinir Swedia meluncurkan latihan militer “Resolute Defender 2024” bersama negara-negara anggota NATO seperti Amerika Serikat, Belgia, Inggris, Jerman, Italia, dan Belanda. Lebih dari 50 kapal selam, fregat, korvet, kapal induk, berbagai kapal amfibi, lebih dari 100 jet tempur, dan sekitar 90.000 tentara berpartisipasi dalam latihan tersebut.

Rusia mengatakan akan mengambil tindakan balasan terhadap bergabungnya Swedia ke NATO.

Sementara itu, 29 dokumen militer Rusia yang bocor pekan lalu menunjukkan bahwa senjata nuklir Rusia terutama dirancang untuk digunakan di medan perang Eropa dan Asia.

Selain menghadapi NATO di Front Barat, karena ketidakpercayaan terhadap PKT, Rusia juga memperkuat pertahanannya di Timur Jauh untuk mencegah tentara Komunis merebut wilayah yang diduduki Rusia jika terjadi konflik antara Rusia dan NATO. (Hui)