Pembangunan Waduk di Hunan, Tiongkok Menyebabkan Pembongkaran Paksa Sejumlah Desa,  Mendapatkan Perlawanan Massal dari Penduduk

NTD

Baru-baru ini, pihak berwenang Hunan, Tiongkok  menghancurkan secara paksa beberapa desa di Kota Aizhai di barat Hunan untuk membangun Waduk Daxingzhai. Sejumlah  video yang beredar menunjukkan pihak berwenang menghancurkan bangunan secara paksa dan mengirimkan sejumlah besar petugas polisi khusus untuk memukul dan menangkap penduduk desa yang melawan penggusuran.

Pada  27 Maret, sejumlah video yang diunggah di Internet menunjukkan bahwa sejumlah besar rumah di Desa Deru, Kota Aizhai, Kota Jishou, Prefektur Otonomi Hunan Xiangxi dihancurkan dengan ekskavator. Bahkan, sebuah bangunan dengan gaya arsitektur kuno berubah menjadi puing-puing. Subjudul videonya berbunyi “Pembongkaran paksa ZF (pemerintah) akan terjadi lagi.”

Informasi masyarakat menunjukkan bahwa Desa Deru merupakan desa yang indah dan merupakan daya tarik wisata lokal yang dikenal sebagai “surga”. Namun dengan dibangunnya Waduk Daxingzhai, desa tersebut akan terendam seluruhnya.

Pemandangan desa Deru. (Tangkapan layar dari video online)

Belakangan, beredar banyak video yang menunjukkan pejabat setempat mengirimkan sejumlah besar polisi khusus untuk menindas warga desa yang menolak pembongkaran secara paksa. Hingga membuat terjadi saling dorong dan bentrokan antara kedua belah pihak. Banyak penduduk desa yang jatuh tersungkur atau dibawa pergi.

Dalam video tersebut terlihat seorang perempuan pingsan di lokasi konflik, dokter datang ke lokasi kejadian untuk menyelamatkannya, dan beberapa pria dibawa pergi oleh aparat.

Netizen menyesalkan pembongkaran paksa yang dilakukan PKT tanpa batasan apa pun yang mana terus menciptakan malapetaka bagi masyarakat.

Informasi publik menunjukkan bahwa proyek Waduk Daxingzhai, yang akan mulai dibangun pada  2022, adalah apa yang diklaim oleh Partai Komunis Tiongkok sebagai “salah satu proyek pemeliharaan air yang besar.” Waduk ini terletak di Kota Aizhai, Kota Jishou, di Sungai Dong, anak sungai tingkat pertama dari Lembah Sungai Yuanjiang, berdekatan dengan tempat pemandangan tingkat 5A Aizhai Shibadong Dehang Grand Canyon.

Pada Februari lalu, media resmi Partai Komunis Tiongkok mengumumkan bahwa proyek tersebut sedang dalam “konstruksi intensif” dan diharapkan selesai pada  2025.

Pihak berwenang mengklaim bahwa waduk tersebut dibangun untuk “pengendalian banjir dan pasokan air.”  Akan tetapi, banyak netizen  percaya bahwa  hanya untuk PDB. Masyarakat setempat beramai-ramai mengeluh, “Kami berumur tujuh puluh tahun dan belum pernah mengalami banjir. Selama pembangunan Waduk Daxing, selalu terjadi bencana setiap sepuluh tahun sekali. Berapa banyak penduduk desa yang terkena dampak.” (Hui)