Ukraina Bombardir Pangkalan Udara Rusia, Jerman dan Polandia Tangkap Mata-Mata Rusia

Yu Liang – NTD

Jerman dan Polandia pada Kamis 18 April menangkap mata-mata Rusia yang dicurigai menyabotase sebuah pangkalan militer AS dan berencana membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, sebagai tambahan dari pengeboman Rusia di Chernihiv, Ukraina, yang meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 18 orang dan melukai 78 orang lainnya.

Vedant Patel, Wakil Juru Bicara Utama Departemen Luar Negeri AS, dalam sebuah konferensi pers pada Kamis 18 April, mengutuk serangan Rusia ke Ukraina yang menargetkan warga sipil, dan menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok berada di balik perang Rusia-Ukraina, dan terus menerus mengucurkan dana kepada Rusia untuk mempertahankan agresinya terhadap Ukraina.

“Secara khusus, Tiongkok telah menyediakan Rusia dengan sejumlah besar peralatan mesin, mikroelektronika, optik, drone dan teknologi rudal jelajah, serta selulosa nitrat, yang digunakan oleh Rusia sebagai bahan bakar untuk senjata,” kata Vedant Patel.

Kremlin mengatakan pada hari yang sama bahwa setiap bantuan militer AS ke Ukraina tidak akan mengubah situasi di front Ukraina.

Ukraina mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah lapangan terbang militer Rusia, dengan rekaman video yang dirilis oleh badan intelijen militer Ukraina (GUR) menunjukkan pasukan Ukraina menyerang sebuah lapangan terbang militer Rusia di wilayah Dzhankoy, Krimea dengan rudal-rudal pada Rabu malam.

Serangan tersebut menghancurkan empat peluncur rudal S-400, tiga stasiun radar, sebuah titik komando pertahanan udara, dan sistem pengawasan wilayah udara.

Secara terpisah, pihak berwenang Jerman mengatakan pada Kamis bahwa mereka telah menangkap dua orang Jerman-Rusia, Dieter S. dan Alexander J, karena dicurigai melakukan spionase di Jerman. Salah satu dari mereka telah didakwa bersekongkol untuk menyerang, di antaranya, pangkalan Angkatan Darat AS di Jerman untuk mengganggu bantuan Jerman ke Ukraina.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan: “Otoritas keamanan kami telah mencegah serangan terencana dan eksplosif yang bertujuan untuk mempengaruhi dan mengganggu bantuan militer kami ke Ukraina.”

Sebagai respon, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock segera memanggil Sergey Nechayev, duta besar Rusia untuk Jerman.

Pada hari yang sama, Polandia juga menangkap seorang pria yang dicurigai membocorkan informasi mengenai operasi bandara Polandia ke Rusia untuk membantu agen-agen Rusia membunuh Presiden Ukraina Zelensky selama kunjungannya ke negara tersebut. (Hui)