Astronom Temukan Lubang Hitam Terbesar Kedua di Bima Sakti

Reuters

Para astronom telah menemukan sebuah lubang hitam dengan massa sekitar 33 kali lebih besar dari massa matahari, yang merupakan lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan di Bimasakti selain lubang hitam supermasif yang mengintai di pusat galaksi.

Lubang hitam yang baru diidentifikasi ini terletak sekitar 2.000 tahun cahaya dari Bumi – relatif dekat dari segi kosmik – di konstelasi Aquila, dan memiliki bintang pendamping yang mengorbit di sekitarnya, kata para peneliti pada Selasa. Setahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun, yaitu 5,9 triliun mil (9,5 triliun km).

Lubang hitam adalah objek yang sangat padat dengan gravitasi yang sangat kuat sampai cahaya pun tidak bisa lolos, sehingga sulit untuk menemukannya. Lubang hitam yang satu ini berhasil diidentifikasi melalui pengamatan yang dilakukan oleh misi Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA), yang melakukan sensus bintang, karena menyebabkan gerakan goyangan pada bintang pasangannya. Data dari Very Large Telescope milik European Southern Observatory di Chili dan observatorium lain di Bumi digunakan untuk memverifikasi massa lubang hitam tersebut.

“Lubang hitam ini tidak hanya sangat masif, tapi juga sangat aneh dalam berbagai aspek. Ini benar-benar sesuatu yang tidak pernah kami duga,” kata Pasquale Panuzzo, seorang insinyur peneliti di lembaga penelitian Prancis CNRS yang bekerja di Observatoire de Paris dan penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics.

Sebagai contoh, lubang hitam yang dinamai Gaia BH3 dan pasangannya bergerak di dalam galaksi dengan arah yang berlawanan dengan arah orbit bintang-bintang di Bimasakti.

Menurut para peneliti, Gaia BH3 kemungkinan terbentuk setelah kematian sebuah bintang yang massanya lebih dari 40 kali massa matahari.

Lubang hitam yang terbentuk dari runtuhnya sebuah bintang disebut lubang hitam bintang. Gaia BH3 merupakan lubang hitam bintang terbesar yang diketahui, menurut astronom dan rekan penulis studi ini, Tsevi Mazeh dari Universitas Tel Aviv, Israel.

Lubang hitam bintang berukuran lebih kecil daripada lubang hitam supermasif yang menghuni pusat sebagian besar galaksi. Salah satu lubang hitam yang disebut Sagittarius A, atau Sgr A, terletak di pusat Bimasakti. Massa lubang hitam ini 4 juta kali massa matahari dan terletak sekitar 26.000 tahun cahaya dari Bumi.

Bintang pendamping Gaia BH3, yang sama tuanya dengan bintang yang satu lagi, memiliki massa 76 persen massa matahari dan sedikit lebih dingin, tapi 10 kali lebih terang. Bintang ini mengorbit lubang hitam pada jalur elips dengan jarak yang bervariasi antara 4,5 kali jarak antara Bumi dan matahari-ukuran yang disebut satuan astronomi (AU) – hingga 29 AU. Sebagai perbandingan, Jupiter mengorbit sekitar lima AU dari matahari dan Neptunus sekitar 30 AU.

Para ilmuwan tidak yakin seberapa besar lubang hitam bintang.

“Massa maksimum untuk lubang hitam bintang adalah masalah perdebatan ilmiah yang berkelanjutan,” kata Panuzzo.