Para Ilmuwan Mengidentifikasi Bagaimana Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe-2

EtIndonesia. Sebuah studi baru menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam semalam tetap berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Para peneliti melakukan penelitian tersebut setelah menganalisis data dari UK Biobank, database biomedis yang berisi informasi dari sekitar 250.000 orang dewasa.

Untuk memahami hubungan antara total durasi tidur dan diabetes tipe 2, para peneliti menganalisis apakah pola makan sehat meniadakan dampak kurang tidur terhadap potensi penyakit diabetes tipe 2 pada seseorang.

Bagaimana penelitian ini dilakukan?

Peserta ditanya berapa banyak tidur yang mereka dapatkan dalam 24 jam. Meskipun tujuh hingga delapan jam dianggap sebagai tidur rata-rata dan dianggap normal, durasi tidur pendek dibagi menjadi tiga kategori: ringan (enam jam), sedang (lima jam) dan ekstrim (tiga hingga empat jam).

Menemukan kunci

Studi tersebut menemukan bahwa meskipun kebiasaan makan yang sehat dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah secara keseluruhan, meskipun pola makannya sehat, risiko diabetes tipe 2 meningkat pada orang yang tidurnya kurang dari enam jam per hari dibandingkan dengan orang yang tidurnya normal.

Para peneliti menemukan bahwa durasi tidur lima jam dikaitkan dengan risiko 16 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2. Sedangkan risiko pada orang yang tidur tiga hingga empat jam adalah 41 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang tidur tujuh hingga delapan jam.

Sebelumnya, tinjauan terhadap beberapa penelitian menemukan bahwa tidur antara tujuh hingga delapan jam setiap hari dikaitkan dengan risiko terendah. Ketika orang tidur kurang dari tujuh jam, atau lebih dari delapan jam, risikonya mulai meningkat.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi hubungan antara durasi tidur dan risiko diabetes termasuk perbedaan kualitas tidur dan gaya hidup setiap individu.

Penulis penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak selalu mungkin untuk mendapatkan tidur yang cukup. Mereka menyarankan untuk melakukan olahraga interval intensitas tinggi di siang hari untuk mengurangi potensi dampak tidur pendek terhadap risiko diabetes. (yn)

Sumber: wionews