Blinken Berkunjung ke Arab Saudi, Menlu Israel : Akan Menghentikan Serangan Jika Sandera Dibebaskan

oleh Yan Feng dan Zhang Ruiqi

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kembali mengunjungi Timur Tengah untuk membahas situasi di Gaza dan mempromosikan kerja sama keamanan regional di Arab Saudi pada  Senin (29 april) dan Selasa. Sementara itu Menteri Luar Negeri Israel mengatakan bahwa jika perjanjian dan pembebasan sandera dapat tercapai, maka Israel bersedia menghentikan penyerangannya ke Rafah.

Blinken mengakhiri kunjungannya ke Tiongkok dan bergegas terbang ke Riyadh, ibu kota Arab Saudi untuk menengahi perdamaian di Timur Tengah.

Sebuah video yang dirilis oleh militer Israel pada Minggu menunjukkan bahwa Israel sedang mempersiapkan pengoperasian terminal laut baru di pantai utara Gaza. Terminal tersebut akan dioperasikan pada awal  Mei, agar bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza dapat menghindari bencana kelaparan yang mengancam 2,3 juta warga di sana.

Pentagon mengatakan pada  Jumat bahwa dermaga tersebut dibangun oleh militer AS, namun militer AS tidak akan menginjakkan kaki di wilayah Gaza dan bahwa unit militer Israel yang akan bertanggung jawab untuk menghubungkan dermaga terapung tersebut ke pantai.

Sementara itu, serangan Israel terhadap Hamas masih terus berlanjut. Pihak militer Israel mengatakan pada Minggu bahwa pasukannya akan terus beroperasi di Jalur Gaza tengah dan jet tempur masih akan terus melakukan serangan terhadap lokasi peluncuran roket Hamas.

Selain itu, Israel telah merencanakan serangan darat selama berbulan-bulan terhadap kota Rafah di Gaza selatan. Menurut militer Israel bahwa banyak militan Hamas yang bersembunyi di sana.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada  Sabtu bahwa Israel dapat menghentikan serangannya terhadap Rafah jika negosiasi dapat memastikan Hamas membebaskan sandera Israel.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan : “Pembebasan sandera adalah prioritas utama kami. Sandera perempuan dan laki-laki. Jika ada kesepakatan, kami juga akan sepakat”.

Jumlah sandera yang masih ditahan Hamas, termasuk kaum wanita dan anak, masih berjumlah lebih dari 130 orang.

Hamas mengatakan pada  Minggu bahwa pihaknya telah menerima tanggapan resmi Israel terhadap rencana gencatan senjata terbarunya, dan mereka akan memberikan jawabannya setelah dipelajari. (sin)