Kapal Induk “USS. Gerald R.Ford” Memiliki 2 Keunggulan Besar Dibandingkan dengan “Fujian” yang Baru Mulai Pelayaran Perdana

Pada Rabu (1 Mei), kapal induk milik Tiongkok “Fujian” melakukan pelayaran perdananya dari Pelabuhan Shanghai. Pihak berwenang Tiongkok mengklaim bahwa kapal indul “Fujian” mereka tidak kalah dengan kapal induk tercanggih di dunia. Namun analisis media asing adalah, bahwa kapal induk baru Tiongkok ini masih memiliki dua kelemahan utama jika dibandingkan dengan semua kapal induk milik Amerika Serikat

oleh Zhang Ting

Pada Rabu pukul 08.00 pagi, kapal induk Tiongkok “Fujian” meninggalkan dermaga Galangan Kapal Shanghai Jiangnan dan berlayar ke perairan terdekat untuk melakukan uji navigasi pertamanya. Kantor Berita Xinhua menyebutkan, bahwa sesuai dengan kemajuan proyek pembangunan kapal induk, uji coba laut ini terutama ditujukan untuk menguji dan memverifikasi keandalan dan stabilitas tenaga, listrik, dan sistem lainnya dari kapal induk “Fujian”. 

2 keunggulan utama yang dimiliki kapal induk AS

Fitur utama dari kapal induk “Fujian” adalah dilengkapi dengan sistem katapel elektromagnetik (electromagnetic catapult) dalam menerbangkan pesawat tempur berbasis kapal induk. Sedangkan kapal induk “Shandong” dan “Liaoning” masih mengandalkan dek kapal yang digunakan pesawat sebagai peluncur untuk melakukan “sky jump”. Secara teori, sistem ketapel “Fujian” dapat meluncurkan pesawat tempur yang lebih besar dan berat.

Media corong PKT “Global Times” mengutip informasi dari para ahli di Tiongkok yang tidak disebutkan namanya memberitakan pada 1 Mei, bahwa dari sudut pandang penampilan, kapal induk “Fujian” tidak kalah dengan kapal induk paling canggih di dunia saat ini.

Kapal induk tercanggih di dunia saat ini adalah “USS Gerald R. Ford” milik AS. “Ford” juga merupakan satu-satunya kapal induk aktif di dunia yang memiliki sistem ketapel elektromagnetik. Sedangkan 10 buah kapal induk kelas Nimitz generasi sebelumnya yang dimiliki Angkatan Laut AS mengandalkan ketapel uap untuk melontarkan pesawat tempur berbasis kapal induk ke udara.

Meskipun Partai Komunis Tiongkok mengklaim bahwa kapal induk “Fujian” memiliki sistem ketapel elektromagnetik (yang diyakini pihak luar masih perlu diverifikasi), CNN mengatakan bahwa seluruh kapal induk AS masih memiliki 2 keunggulan utama, yakni kekuatan dan skala dibandingkan dengan kapal induk “Fujian”.

Semua kapal induk AS bertenaga nuklir dan dapat terus berlayar di laut selama awak kapal mempunyai persediaan yang cukup. Tetapi kapal induk “Fujian” masih bertenaga konvensional, yang akan membatasi jangkauan operasinya karena perlu berlabuh untuk mengisi bahan bakar atau mengandalkan pasokan bahan bakar dari kapal tangker.

Di antara semua kapal induk AS, “USS. Gerald R.Ford” memiliki tenaga nuklir paling kuat, dan reaktor nuklirnya dapat menghasilkan keluaran tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan kapal induk lainnya. Dua reaktor tenaga nuklir dan empat poros (transmisi) kapal induk “Ford” hanya membutuhkan lebih sedikit perawatan. “Ford” juga telah meningkatkan kemampuan pembangkit listrik, sehingga memungkinkan kapal tersebut menggunakan senjata energi terarah di masa depan.

Kapal induk AS juga memiliki keunggulan dibandingkan kapal induk “Fujian” dalam hal skala. Kapal induk “Fujian” memiliki berat benaman sebesar 80.000 ton. Meskipun sudah lebih besar dari kapal induk “Shandong” dan “Liaoning” yang masing-masing memiliki berat benaman sebesar 66.000 ton dan 60.000 ton. Tetapi Angkatan Laut AS memiliki kapal induk yang lebih besar daripada “Fujian”.

Ada pun berat benaman dari kapal induk “Ford” adalah 100.000 ton, sedangkan 10 kapal induk kelas Nimitz memiliki berat benaman 87.000 ton. Menurut perkiraan Pusat Studi Strategis dan Internasional AS (CSIS), kapal perang besar AS ini dapat membawa lebih banyak pesawat tempur, sekitar 75 unit, sedangkan jumlah pesawat yang dibawa oleh kapal induk “Fujian” mungkin hanya berjumlah 60 unit.

Para analis juga menunjukkan bahwa kapal induk AS memiliki lebih banyak ketapel, saluran yang lebih besar, dan lebih banyak elevator. Keunggulan ini memungkinkan militer AS untuk lebih cepat mengeluarkan pesawat tempur dari hanggar yang berada di bawah dek. CNN mengutip ucapan John Bradford, seorang peneliti urusan internasional di Dewan Hubungan Luar Negeri AS melaporkan, bahwa kapal induk AS masih mempertahankan sejumlah keunggulan.

Gambar kapal induk “USS Gerald R.Ford” (CVN 78) ketika berlayar di Laut Mediterania pada 11 Oktober 2023. (Angkatan Laut AS)

Laporan AS : Kapal induk Tiongkok lebih memiliki kepentingan politik dan tidak rentan terhadap serangan militer AS

Badan Riset Kongres AS (Congressional Research Service. CRS) menekankan dalam laporannya pada bulan Januari tahun ini, bahwa baik kapal induk “Fujian” mau pun “Shandong” dan “Liaoning” milik Partai Komunis Tiongkok, memiliki kepentingan politik yang lebih besar.

“Secara politis, kapal-kapal induk ini sangat berharga bagi Partai Komunis Tiongkok karena dapat digunakan untuk membentuk citra kekuatan besar dunia”, kata laporan itu. “Dalam situasi pertempuran yang melibatkan konfrontasi dengan Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS, maka kapal induk Tiongkok sangat rentan terhadap serangan kapal dan pesawat AS”.

Menurut laporan “The Japan Times”, para analis mengatakan bahwa Tiongkok kemungkinan akan menggunakan tiga kapal induknya terutama di kawasan Indo-Pasifik dalam upayanya untuk menguasai Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan yang disengketakan.

Taiwan yakin bahwa kapal induk “Fujian” akan meningkatkan ancaman dari Partai Komunis Tiongkok.

Meskipun Partai Komunis Tiongkok membanggakan kecanggihan kapal induk baru mereka, namun “The Japan Times” mengatakan bahwa kapal induk mereka masih menghadapi banyak tantangan. Para pengamat menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan besar antara tingkat pelatihan awak kapal dan kebutuhan operasional.

Para analis percaya bahwa salah satu faktor utama yang akan membuat armada AS lebih unggul dari armada Tiongkok di masa mendatang adalah “latihan”.

Matthew Funaiole, seorang peneliti senior proyek Tiongkok di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), sebelumnya telah menjelaskan kepada CNN bahwa militer AS telah mengoperasikan kapal induk selama beberapa generasi, dan telah terbukti menghasilkan sejumlah operator, insinyur, dan teknisi berkualitas yang pernah bertugas di atas kapal. Mereka dapat mentransfer pengetahuan itu kepada para pendatang baru.

Sebaliknya, Partai Komunis Tiongkok baru mulai mengoperasikan kapal induk pada tahun 2012. Kesenjangan pengalaman antara Amerika Serikat dengan Tiongkok tidak dapat diabaikan secara langsung, ujarnya.

Media “Financial Times” sebelumnya juga pernah memberitakan, Meia Nouwens, pakar masalah militer Tiongkok di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), mengatakan : “Meskipun peluncuran kapal induk ‘Fujian’ menghebohkan dunia, tetapi masalahnya adalah, Anda juga perlu melengkapi dan mengoperasikannya.”

“Meskipun sudah hampir 10 tahun diserahkan kepada Angkatan Laut Tiongkok, tetapi kapal induk ‘Liaoning’ masih saja berkutat pada masalah latihan mengintegrasikan kelompok penyerang kapal induk,” kata Meia Nouwens. (sin)