Wanita di Thailand dengan Kesulitan Bernapas Mengunjungi Rumah Sakit, Dokter Menemukan 100 Belatung di Rongga Hidungnya

EtIndonesia. Memiliki serangga yang bertelur di dalam diri Anda adalah mimpi buruk.

Namun itulah kenyataan mengerikan yang dialami oleh seorang wanita di Thailand yang harus mengeluarkan lebih dari 100 belatung dari rongga hidungnya.

Syukurlah, dia sekarang sehat dan bebas dari serangga.

Tinggal di Chiang Mai, wanita berusia 59 tahun ini awalnya mengaitkan kesulitan bernapasnya dengan polusi udara di kota tersebut.

Menurut BBC, Thailand sedang bergulat dengan lonjakan penyakit terkait polusi yang disebabkan oleh PM2.5.

PM2.5, jelasnya, merupakan mikropolutan yang dapat masuk ke aliran darah melalui paru-paru.

Paparan partikel kecil ini bisa menyebabkan batuk, dada sesak, mata terbakar, dan kulit gatal.

Setelah seminggu menderita hidung tersumbat dan nyeri pada wajah, wanita tersebut mulai mengalami mimisan.

Tapi itu bukan hanya darah – yang membuatnya ngeri, belatung kecil juga merangkak keluar dari kedua lubang hidungnya.

Saat itulah dia mencari perawatan di Rumah Sakit Nakornping.

Menurut postingan di halaman Facebook rumah sakit, dia menjalani rontgen dan endoskopi hidung, sebuah prosedur di mana kamera kecil dimasukkan ke dalam hidung Anda.

Saat itulah dokter menemukan bahwa wanita tersebut memiliki lebih dari 100 belatung di dalam rongga hidungnya.

Dia kemudian dipindahkan ke ruang operasi di mana tim dengan hati-hati mengeluarkan semua belatung dengan pinset.

Rumah sakit melaporkan bahwa dia saat ini dalam kondisi stabil.

Meskipun belatung yang bertelur di hidung atau laba-laba di telinga bukanlah kejadian sehari-hari, dokter menekankan pentingnya mencari pertolongan medis sejak dini setiap kali gejala yang mengganggu muncul.

Deteksi tepat waktu membantu dokter mengatasi komplikasi dengan lebih efektif dan mencegah gejala menyebar ke area lain di tubuh.

Dalam hal ini, dokter mencatat potensi belatung menyebar lebih jauh.

Seandainya belatung tersebut berpindah ke mata atau otak wanita tersebut, konsekuensinya bisa sangat parah, dan mungkin mengakibatkan kerusakan permanen. (yn)

Sumber: mustsharenews