5 Badak Abu-Abu Perekonomian Menyerang Zhongnanhai, Pakar : Masyarakat Tiongkok Perlu Ambil 6 Langkah Penyelamatannya

NTD

Setelah mengalami berbagai pukulan seperti dampak epidemi, hengkangnya investasi asing dan hancurnya pasar real estat, situasi ekonomi Tiongkok terus terpuruk. Analisis para ahli menunjukkan bahwa di tahun 2024 ini perekonomian Tiongkok akan menghadapi 5 “badak abu-abu” (Gray Rhino) sehingga situasi ekonomi bakal semakin memburuk. Jika masyarakat Tiongkok ingin menghindari risiko tersebut, maka mereka perlu memperhatikan setidaknya 6 aspek yang akan dijelaskan di bawah ini.

Pada 5 Januari, komentator keuangan dan politik Qin Peng mengatakan dalam program Pinnacle View (Forum Elit) NTDTV, bahwa perekonomian Tiongkok di tahun 2024 berpotensi memburuk karena penurunan ekonomi Tiongkok sudah menjadi tren, sehingga dengan sendirinya akan bergulir semakin cepat ke bawah. Dan tentunya persepsi yang diperoleh dunia luar juga berbeda ketika ramalan terhadap perekonomian Tiongkok jelek. Meskipun di masa lalu banyak orang terus berinvestasi, tapi sekarang mereka akan memilih untuk wait and see atau meninggalkan pasar Tiongkok.

Kelima badak abu-abu utama dalam perekonomian Tiongkok

Qin Peng mengatakan bahwa akan ada lima badak abu-abu utama dalam perekonomian Tiongkok pada tahun 2024 :

Yang pertama adalah pasar real estat, krisis real estate belum dapat diatasi otoritas, bahkan sekarang berada dalam kondisi penurunan baik volume maupun harga. Pasar real estat berada dalam kekacauan.

Badak abu-abu kedua adalah utang pemerintah daerah. Beberapa krisis telah terjadi pada utang pemerintah daerah pada tahun 2023, dan krisis berikutnya akan menjadi lebih besar dan lebih serius, sehingga menyebabkan penurunan tajam dalam seluruh belanja pemerintah daerah.

Badak abu-abu ketiga adalah masalah konsumsi. Sementara itu Xi Jinping tidak bersedia lagi mengeluarkan uang untuk meningkatkan konsumsi.

Badak abu-abu keempat adalah epidemi.

Badak abu-abu kelima adalah hubungan internasional.

Qin Peng mengatakan bahwa hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda adanya perbaikan dalam hubungan internasional Tiongkok, yang terlihat hanyalah apakah hubungan internasional akan memburuk lebih cepat atau lebih lambat. Para investor internasional akan sangat berhati-hati dalam melihat masalah-masalah Tiongkok ini. Peringatan banyak ahli menunjukkan bahwa perekonomian Tiongkok berpotensi lebih terpuruk di masa mendatang.

Guo Jun, pemimpin redaksi media “Epoch Times” mengatakan di “Forum Elite”, bahwa secara umum perekonomian Tiongkok di tahun 2024 akan menjadi lebih buruk, karena di negara-negara yang menganut sistem otokratis, pemerintahnya lebih kuat dan mereka cenderung akan menunda masalah. Sebenarnya mereka sedang menumpuk masalah. Jika tidak ada perubahan besar dalam situasi masyarakat Tiongkok, dapat dipastikan permasalahan ekonomi Tiongkok akan menjadi lebih serius.

Pakar menawarkan 6  saran bagi masyarakat Tiongkok untuk menghindari risiko memburuknya perekonomian

Menanggapi krisis yang akan dihadapi perekonomian Tiongkok pada tahun 2024, Qin Peng mengemukakan 6 saran tentang bagaimana masyarakat Tiongkok dapat menghindari risiko dan mengelola keuangan :

Yang pertama adalah sedapat mungkin menghindari investasi pada perusahaan manufaktur, karena sekarang semua industri sedang tidak bagus, barang yang diproduksi belum tentu terjual, dalam keadaan deflasi ini perusahaan sulit dapat menghasilkan uang.

Kedua adalah dari segi konsumsi, yaitu jika memungkinkan sebaiknya tidak berinvestasi di real estat.

Yang ketiga, jika Anda memiliki beberapa rumah investasi, sebaiknya segera dijual agar Anda memiliki uang tunai di tangan. Banyak orang yang masih berharap harga rumah akan stabil setelah mengalami penurunan. Saya tidak berpikir aspek ini bisa terjadi.

Keempat tentang beberapa produk investasi, harga emas pada dasarnya sudah mencapai titik tertinggi sekarang, kalau Anda masih mau berinvestasi lagi di emas, saya khawatir ada risiko tertentu, risikonya sangat besar. Ada juga fakta bahwa pasar saham saat ini sulit untuk memprediksikan harga batasan terendah, karena perekonomian secara keseluruhan sudah memburuk. Orang-orang pintar kini memilih meninggalkan pasar saham.

Kelima adalah jika Anda ingin berinvestasi, menurut saya dolar AS adalah sesuatu yang dapat Anda beli. Tetapi Anda harus mentransfer dan menyimpannya dalam rekening di luar negeri.

Qin Peng memperkirakan bahwa dalam jangka menengah dan panjang, nilai tukar riil antara mata uang renminbi dengan dolar AS sebenarnya bukan 1:7 atau 1:8 seperti yang diberlakukan saat ini, tetapi bisa jadi sudah berada di kisaran 1:15 atau 1:20. Nilai renminbi sudah jauh merosot akibat rezim Beijing mencetak uang secara berlebihan.

Yang keenam adalah tentang pembelian produk keuangan. Dalam hal ini, Qin Peng menyarankan agar pemilik uang untuk lebih memikirkan bagaimana menghindari risiko daripada memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang. Karena banyak produk keuangan mempunyai kelemahan, di belakangnya mungkin didukung oleh obligasi lokal atau perusahaan investasi perkotaan, jadi risiko itu tidak kecil. So, lebih baik uang itu “dipegang” saja, atau disimpan di bank-bank besar yang umumnya memiliki risiko lebih kecil. (sin)

FOKUS DUNIA

NEWS