Pada Minggu (7 Januari) Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS memberitakan bahwa hilangnya “Suku Cadang Kunci” pesawat Boeing 737 MAX 9 milik Alaska Airlines pada saat penerbangan telah ditemukan pada halaman belakang sebuah rumah di pinggiran kota
oleh Chen Ting
Pada Jumat (5 Januari) waktu AS, pesawat milik Alaska Airlines dengan nomor penerbangan AS1282 yang lepas landas dari Portland, Oregon menuju Ontario, California terpaksa meminta pendaratan darurat akibat kulit daun pintu exit di sisi kiri badan pesawat copot tak lama setelah lepas landas. Saat itu, pesawat sedang mengangkut 171 orang penumpang beserta 6 orang awak.
Sejak kejadian tersebut, penyelidik terus berupaya menemukan kulit pintu exit yang terlepas tersebut guna penyelidikan. Pada Sabtu (6 Januari) Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengeluarkan perintah untuk sementara menghentikan penerbangan 171 unit pesawat Boeing MAX 9 yang dilengkapi pintu yang sama.
Ketua NTSB Jennifer Homendy mengatakan, bahwa Bob, seorang guru sekolah di komunitas Cedar Hills, Portland menemukan kulit pintu exit pesawat Alaska Airline 1282 di halaman belakang rumahnya pada Minggu. Selain itu ia juga mengungkapkan rasa “lega” dengan ditemukannya “suku cadang kunci” tersebut guna penyelidikan.
Jennifer sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa kulit daun pintu exit tersebut adalah “suku cadang kunci” dalam mencari tahu penyebab kejadian itu.
Jennifer Homendy mengatakan penyelidik ingin memeriksa seluruh bagian dari pintu exit pesawat, termasuk spareparts, goresan cat, bekas-bekas lainnya, tentunya juga perlu mengetahui bagaimana bentuk dari daun pintu saat ditemukan.
“Itu dapat memberitahu mereka apa yang terjadi”, katanya.
Jennifer Homendy mengatakan bahwa kulit daun pintu exit sampai bisa terlepas saat penerbangan, bahkan membuka pintu kokpit dan mengakibatkan headset co-pilot hilang seketika, itu pasti merupakan kekuatan yang “sangat mengerikan”.
Jennifer juga mengatakan bahwa perekam suara kokpit tidak menangkap data apa pun karena telah tertutupi. Oleh karena itu ia menegaskan kembali seruannya kepada regulator untuk mewajibkan semua pesawat memasang perekam berdurasi 25 jam, ditingkatkan dari persyaratan saat ini yang 2 jam.
Jennifer Homendy juga mengatakan, pihaknya belum tahu apakah menyalanya lampu yang menunjukkan adanya gangguan pada auto-booster tekanan udara di panel kontrol pilot pesawat Alaska Airlines yang sama pada 7 Desember, 3 Januari, dan 4 Januari itu terkait dengan insiden tersebut.
FAA mengatakan pada Minggu bahwa pesawat Boeing 737 MAX 9, termasuk pesawat dari maskapai lain seperti United Airlines, akan tetap dilarang terbang sampai regulator menganggapnya aman.
Pesawat Boeing 737 MAX 9 dari Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282 ini baru 8 minggu dioperasikan. Insiden ini telah menempatkan keselamatan pesawat Boeing di bawah pengawasan baru dari pihak NTSB.
Pada 2018 dan 2019, pesawat penumpang Boeing 737 MAX 8 mengalami dua kecelakaan udara fatal, yang menyebabkan pesawat model MAX dilarang terbang secara global selama 20 bulan. Dibandingkan dengan MAX 8, 737 MAX 9 memiliki badan lebih panjang dan lebar. (sin)