Ada Perbedaan Pendapat Antara Militer dan Pemerintah Israel Hingga Pasukan AS Menyerang Fasilitas Houthi

Zhao Fenghua dan Yu Wei – NTD

Saat perang Israel-Hamas memasuki sembilan bulan, militer dan pemerintah Israel memiliki perbedaan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pada Kamis (20 Juni) bahwa pasukan Israel tidak akan mundur dari Gaza hingga Hamas mengembalikan seluruh sandera.

Perdana Menteri Israel Netanyahu: “Kami tidak akan meninggalkan Jalur Gaza sampai semua sandera kami dikembalikan – hidup dan mati. Kami menjalankan misi ini, dan banyak misi lainnya, yang sebaiknya dirahasiakan untuk saat ini.”

Hamas diyakini telah menolak permintaan Palang Merah untuk mengunjungi sekitar 120 sandera yang masih ditahan. Pada saat yang sama, Israel mengumumkan bahwa 43 sandera telah tewas.

Namun demikian, sehari sebelumnya, dalam sebuah wawancara, juru bicara militer Israel menyatakan ketidaksetujuannya atas tujuan pemerintah Israel untuk “menghilangkan” Hamas.

Juru bicara militer Israel Mayor Jenderal Daniel Hagari: “Hamas adalah sebuah ideologi. Siapa pun yang berpikir kita dapat melenyapkan Hamas adalah salah. Saya tidak berbicara tentang alternatif. Para pemimpin politik tertinggi harus membuat keputusan. Pasukan Pertahanan Israel juga akan menegakkannya.”

Selanjutnya, militer Israel segera memberikan klarifikasi dan menyatakan berkomitmen untuk mencapai tujuan perang yang ditetapkan kabinet.

Selain melawan Hamas, konflik antara Israel dan Hizbullah Lebanon terus meningkat. Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah pada Rabu (19 Juni) mengklaim bahwa Hizbullah akan menyerang wilayah negara mana pun yang membantu Israel dalam perjuangannya, termasuk Siprus, anggota terdekat Uni Eropa. 

Sebagai tanggapan, Presiden Siprus Nikos Christodoulides menjawab bahwa negaranya tidak akan pernah berpartisipasi dalam operasi militer apa pun di wilayah tersebut, namun akan membantu mengirimkan bantuan ke wilayah Palestina.

Komisi Eropa menegaskan kembali dukungannya terhadap Siprus pada  Kamis.

Juru bicara Komisi Eropa Peter Stano mengatakan, “Ini berarti ancaman apapun terhadap salah satu negara anggota kami merupakan ancaman terhadap UE.”

Selain itu, militer Amerika Serikat pada hari Rabu mengumumkan bahwa setelah serangkaian serangan oleh kelompok Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal, dalam 24 jam terakhir, militer AS telah menghancurkan dua kapal permukaan tak berawak yang didukung oleh Iran dan dikendalikan oleh kelompok Houthi, serta menghancurkan satu stasiun kontrol darat dan pusat komando. (Hui)

FOKUS DUNIA

NEWS