Basarnas Gelar Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Tingkat Pusat

JAKARTA – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsdya TNI Kusworo membuka rapat Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) tingkat pusat di Orchadz Hotel Industri, Kemayoran, Jakarta, Senin (26/8/2024).

Forum yang dihadiri 150 peserta tersebut bertemakan “Dengan Semangat Quick Action, Kita Tingkatkan Kolaborasi Basarnas dan Potensi SAR Dalam Pelaksanaan Operasi SAR Berbasis Teknologi”.

“Tema tersebut menekankan pentingnya tindakan cepat atau quick action dalam pelaksanaan operasi SAR serta pentingnya meningkatkan kolaborasi antara Basarnas dengan Potensi SAR yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus di bidang SAR,” tegas Kabasarnas dalam siaran persnya.

Dijelaskan, semangat quick action menekankan pentingnya respons yang cepat dan tepat dalam situasi darurat. Hal ini mencakup kesiapsiagaan, pengambilan keputusan, serta eksekusi yang efisien dalam setiap operasi sar. Untuk itu, kolaborasi dan sinergi Basarnas dengan Potensi sar menjadi hal krusial guna meningkatkan efektivitas operasi SAR dengan pemanfaatan berbagai sumber daya dan keahlian yang tersedia. Di sisi lain, Basarnas juga menggarisbawahi pelaksanaan operasi SAR berbasis teknologi. Peran teknologi modern yang terus berkembang hingga saat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan operasi SAR. Teknologi tersebut mencakup penggunaan perangkat lunak canggih, drone, peralatan underwater, sistem komunikasi modern, hingga alat deteksi yang lebih efektif dalam upaya pencarian dan penyelamatan.

“Kolaborasi antara Basarnas bersama Potensi SAR di lapangan, baik di tingkat pusat maupun daerah, selama ini sudah berjalan sangat erat. Potensi SAR selalu hadir pada setiap penanganan kegawatdaruratan, baik kecelakaan pesawat, kecelakaan kapal, kecelakaan dengan penanganan khusus, bencana pada fase tanggap darurat, maupun kondisi membahayakan manusia,” ungkap Kabasarnas.

Usai pembukaan, Kabasarnas dan Ketua SAR Dog Indonesia (SDI) menandatangi Memorandum of Understanding (MoU). Setelah itu, orang nomer satu di Basarnas tersebut menerima bantuan aplikasi Uplot SAR untuk Potensi SAR Basarnas dari Universitas Budi Luhur. Tidak hanya itu, Kabasarnas dan para Kepala Kantor SAR juga menerima call sign dari Ketua Umum Orari. Dan, Kabasarnas menyerahkan piagam penghargaan kepada 13 perwakilan Potensi SAR yang telah mengikuti Tactical Exercise (TE) II Indonesia SAR (Inasar) yang berlangsung di Kantor Pusat dan Balai Diklat Basarnas pada minggu yang lalu.

Setelah seremoni tersebut, masuk pada esensi FKP3 tingkat pusat yang diisi dengan diskusi panel. Panel I menghadirkan 3 pembicara, masing-masing Dr. Ir. Dody Ruswandi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); Komjen Pol. (Purn) Drs. Budi Waseso, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka; serta Laksda TNI Eko Ribut Suyitno, Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas. Setelah selesai, diskusi panel yang dipandu presenter Gita Fita Prilila itu dilanjutkan dengan panel II dengan menghadirkan pembicara, masing-masing Marsdya TNI Fachrizet, Deputi Bidang Sarana Prasarana dan Sistem Komunikasi Basarnas; Marsma TNI Fajar Adrianto, Aspot Dirga Koopsudnas; Dr Ir Hendra Gunawan, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM; dan Dr Albertus Sulaiman, S.Si., M.Si., Kepala Pusat Riset Iklim dan  Atmosfer, Organisasi Riset Maritim dan Kebumian BRIN.

Seperti diketahui, Undang-undang nomer 28 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan mengamanahkan Basarnas sebagai leading sector bidang SAR di tanah air. Selain melaksanakan operasi SAR, Basarnas memiliki tugas melaksanakan pembinaan kepada Potensi Pencarian dan Pertolongan (SAR) baik di pusat maupun di daerah. Salah satunya dengan menyelenggarakan rapat forum koordinasi bersama Potensi SAR di tingkat pusat. Forum tersebut sebagai media untuk komunikasi dan koordinasi antara Basarnas dengan seluruh stakeholder yang terangkum dalam Potensi SAR.

Potensi SAR adalah sumber daya manusia, sarana prasarana, informasi dan teknologi, serta hewan, selain yang dimiliki basarnas yang dapat dikerahkan untuk mendukung penyelenggaraan SAR. Potensi SAR terdiri dari kementerian, lembaga, TNI, Polri, badan usaha, organisasi kemasyarakatan, akademisi, hingga media massa. (asr)