ETIndonesia. Sebuah badai Mediterania yang sangat kuat melanda Spanyol sejak 29 Oktober, menyebabkan jumlah korban tewas meningkat menjadi setidaknya 158 orang pada 31 Oktober, sementara petugas penyelamat masih berupaya mencari kemungkinan korban selamat. Pemerintah memberikan peringatan bahwa keadaan darurat “belum berakhir,” dan meminta masyarakat di daerah bencana untuk tetap berada di rumah.
Spanyol diterjang banjir yang langka, dengan wilayah Valencia di timur menjadi yang paling parah.
Beberapa daerah diterjang curah hujan setara dengan satu tahun dalam waktu delapan jam pada 30 Oktober, menyebabkan banjir bandang, sungai jebol, dan arus deras yang menghancurkan jembatan, menjadikan kota-kota terendam, rumah-rumah warga hancur, dan mobil-mobil mengapung menghalangi jalan. Hingga sore 31 Oktober, sebanyak 155 jenazah telah ditemukan.
Selain itu, wilayah Castilla-la Mancha dan Andalusia melaporkan total tiga orang tewas pada 30 Oktober. Statistik awal yang dirilis pada 30 Oktober mencatat 95 orang tewas, dan pejabat setempat telah memperingatkan bahwa jumlah korban tewas mungkin akan bertambah.
Central News Agency mengutip laporan AFP, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meminta warga di Provinsi Valencia dan Castellon di wilayah Valencia untuk “tetap di rumah” dan mengikuti arahan unit penanggulangan darurat, “Saat ini hal terpenting adalah menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin.”
Raja Felipe VI juga mengingatkan bahwa situasi darurat “belum berakhir.” Badan Meteorologi Nasional Spanyol (AEMET) hari ini mengeluarkan peringatan hujan lebat untuk beberapa daerah di timur dan selatan. (jhon)
Sumber : NTDTV.com