Cita Mellisa: Pimpinan Kantor BEI Perwakilan Jawa Timur dan Inspirasi Bagi Perempuan Karir

Pasar modal adalah dunia yang penuh tantangan dan peluang. Dalam lingkup ini, nama Cita Mellisa bersinar sebagai pemimpin Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur. Tidak hanya memimpin dengan visi yang kuat, ia juga menginspirasi banyak perempuan dengan kemampuannya menyeimbangkan peran sebagai seorang profesional, ibu, dan istri.

Awal Mula: Dari Lulusan Muda hingga Bursa Efek

Perjalanan karir Cita dimulai pada tahun 2006 ketika ia lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang, dengan prestasi yang membanggakan. Saat itu, ia menghadiri acara job fair di kampusnya. “Saya melamar ke beberapa perusahaan seperti Pertamina, PLN, dan Bursa Efek Indonesia,” kenangnya. Awalnya, ia tidak pernah terpikir untuk bekerja jauh dari keluarganya di Malang. Namun, pada Agustus 2006, ia menerima panggilan wawancara dari BEI di Jakarta.

Dukungan dari orang tua menjadi kunci keputusan besarnya untuk merantau. Pada 1 Januari 2007, ia resmi memulai karirnya di BEI. “Saya langsung diberi tugas untuk melakukan edukasi ke daerah-daerah, meskipun saat itu saya benar-benar belum punya pengalaman,” ungkapnya. Ia keliling Indonesia, termasuk ke wilayah yang belum memiliki kantor perwakilan BEI, untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Pengalaman ini, katanya, membentuk pondasi kuat untuk perjalanan karirnya.

Berpindah ke Surabaya dan Tantangan Baru

Pada 2011, setelah lima tahun bekerja di Jakarta, Cita mengajukan pindah ke Surabaya. “Bekerja di Surabaya memberi perspektif baru. Meskipun kota besar, dinamika bisnisnya berbeda dengan Jakarta,” jelasnya. Di Surabaya, ia tidak hanya fokus pada edukasi calon investor, tetapi juga mendampingi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Menurutnya, UKM memiliki potensi besar untuk berkembang dan bahkan masuk ke pasar modal.

“Saya membantu UKM menjadi lebih profesional, bertemu mentor, dan memahami struktur bisnis yang kokoh,” katanya. Usahanya membuahkan hasil, dengan semakin banyak UKM di Jawa Timur yang mulai memahami pentingnya manajemen keuangan dan kesiapan menuju pasar modal.

Peran Ganda Sebagai Pemimpin dan Ibu

Sebagai seorang perempuan karir, Cita menghadapi tantangan yang tidak sedikit, terutama dalam menyeimbangkan kehidupan profesional dan keluarga. Tawaran karir lebih tinggi di Jakarta sempat datang, namun ia memilih untuk tetap di Surabaya demi keluarga. “Saya percaya, karir bisa dibangun di mana saja, tapi keluarga tetap yang utama,” ujarnya.

Dalam kesehariannya, ia memastikan tetap ada waktu untuk suami dan anak-anaknya meskipun jadwal kerjanya padat. “Keluarga adalah sumber energi saya. Dukungan mereka membuat saya bisa menjalani pekerjaan ini dengan semangat. Dekat dengan keluarga membuat saya lebih tenang dalam bekerja. Ibu saya dan mertua, suami mendukung dan membantu saya dalam menjalankan tugas sebagai istri dan ibu bagi putri-putri saya yang mulai dewasa,” tambahnya.

Keputusannya untuk tetap di Surabaya membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari kecepatan karir, tetapi juga bagaimana seseorang mampu menjalani hidup yang seimbang.

Misi Besar: Edukasi Pasar Modal

Cita tidak hanya fokus pada pekerjaannya di internal BEI, tetapi juga memiliki misi besar untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Ia menyadari masih banyak yang tertipu investasi bodong karena minimnya pengetahuan. Oleh karena itu, ia aktif mengedukasi masyarakat tentang risiko dan manfaat investasi yang benar.

“BEI adalah institusi yang menjual jasa, bukan produk. Tugas kami adalah memberikan informasi yang benar agar masyarakat memahami investasi yang sehat,” jelasnya. Baginya, melihat orang lain terbantu melalui edukasi adalah kebahagiaan tersendiri yang tidak dapat diukur dengan materi.

Tidak hanya itu, Cita juga memfasilitasi para pengusaha agar siap membawa perusahaan mereka ke level berikutnya, termasuk go public. Baginya, pasar modal adalah sarana penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama di daerah seperti Jawa Timur yang memiliki banyak potensi bisnis.

Prinsip Kepemimpinan: Adaptasi dan Empati

Sebagai seorang pemimpin, Cita percaya bahwa kunci utama dalam membangun hubungan kerja yang baik adalah empati dan kemampuan beradaptasi. “Setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Sebagai pemimpin, kita harus bisa memahami dan menghargai perbedaan itu,” tuturnya. Ia selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, di mana setiap orang merasa dihargai.

Baginya, perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan profesional. Oleh karena itu, ia mengadopsi prinsip fleksibilitas untuk menghadapi berbagai dinamika yang muncul. “Pemimpin harus bisa beradaptasi dengan situasi apa pun dan tetap menjaga hubungan baik dengan semua orang,” tegasnya.

Motivasi dan Inspirasi

Semangat Cita tidak hanya berasal dari keluarganya, tetapi juga dari orang-orang yang ia temui dalam perjalanannya. “Ketika saya melihat informasi yang saya sampaikan bermanfaat bagi orang lain, itu adalah kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan apa pun,” ungkapnya. Ia merasa bahwa pekerjaannya tidak hanya tentang angka atau target, tetapi tentang dampak yang ia berikan kepada masyarakat.

Pengalaman bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang juga menjadi motivasi besar baginya untuk terus belajar dan berbagi. Ia ingin generasi muda, terutama perempuan, melihat bahwa mereka bisa sukses di dunia profesional tanpa harus mengorbankan nilai-nilai keluarga.

Kesimpulan: Inspirasi yang Membumi

Selama lebih dari 17 tahun karirnya, Cita Mellisa telah menunjukkan bahwa kesuksesan adalah hasil dari kerja keras, komitmen, dan kemampuan untuk menjaga keseimbangan. Sebagai Kepala BEI Jawa Timur, ia tidak hanya fokus pada tugasnya, tetapi juga memberi dampak nyata melalui edukasi keuangan dan pendampingan UKM.

Hal lain yang menginspirasi adalah Cita yang berkantor di Surabaya dan tinggal di Malang setiap hari masih bisa mondar-mandir Surabaya – Malang setiap hari dengan transportasi umum. “Bagi saya bertemu dan mengamati orang-orang berbeda setiap hari dapat menjadi inspirasi bagi saya. Healing dengan cara lain. Dan saya dari kantor menuju ke halte atau sebaliknya sekitar 1 kilometer dengan berjalan kaki, ini menjadikan saya lebih sehat.” Jelasnya ringan. Suatu kebiasaan yang patut ditiru, karena dengan berjalan kaki menyehatkan fisik juga melancarkan kinerja otak.

Di tengah kesibukannya, ia tetap menjadi ibu yang hadir dan istri yang mendukung keluarganya. Dengan semangat yang tak pernah padam, ia terus membuktikan bahwa perempuan bisa memainkan banyak peran sekaligus. Cita Mellisa adalah bukti nyata bahwa dedikasi, empati, dan kebijaksanaan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan sejati.