Ibu Menyembunyikan Putrinya di Dalam Laci Selama 3 Tahun untuk Menyembunyikannya dari Pasangannya

EtIndonesia. Sebuah insiden mengerikan tentang pelecehan anak telah mengemuka di Inggris, di mana seorang ibu menyembunyikan putrinya di dalam laci selama tiga tahun. Dia tidak ingin pasangannya atau ketiga anaknya yang lain mengetahui tentang dirinya, jadi dia memutuskan untuk menyembunyikannya di sana. Wanita itu kini telah dipenjara, Daily Mail melaporkan.

Kasus tersebut disidangkan di Pengadilan Chester Crown, tempat terungkapnya rincian mengerikan tentang kondisi gadis kecil itu. Dia tidak pernah melihat cahaya matahari dan tidak tahu tentang “udara segar”. Dia baru ditemukan tiga minggu sebelum ulang tahunnya yang ketiga oleh pasangan wanita itu, yang datang ke rumah untuk menggunakan toilet. Saat itu wanita tersebut tidak ada di sana, dan pria itu secara tidak sengaja menemukannya di dalam laci. Gadis itu berada di dalam laci tempat tidur dipan wanita itu.

Gadis yang hampir berusia tiga tahun itu mengalami kekurangan gizi parah dan tampak seperti bayi berusia tujuh bulan. Wanita itu biasa memberinya susu Weetabix melalui suntikan. Dia bahkan meninggalkan bayi itu sendirian saat mengantar anak-anak lain ke sekolah atau pergi bekerja.

Dia bahkan meninggalkannya sendirian saat perjalanan Natal ke rumahnya, tempat dia tinggal selama beberapa hari bersama kerabatnya. Gadis itu ditinggalkan sendirian untuk “mengurus dirinya sendiri” dan tidak memiliki akses ke makanan untuk waktu yang lama. Dia juga tidak mengenali namanya sendiri.

Gadis itu ditemukan dengan rambut kusut, kelainan bentuk, ruam, bibir sumbing, dan masalah medis lainnya. Sang ibu juga tidak membawa gadis itu ke dokter mana pun untuk memeriksanya.

Wanita itu mengakui kekejaman terhadap anak dan dipenjara selama tujuh setengah tahun. Pelanggaran terjadi dari sekitar awal tahun 2020 hingga 2023.

Wanita itu membuat gadis itu kelaparan

Steven Everett, Hakim Kehormatan Chester mengatakan kepada wanita itu: “Anda membuat gadis kecil itu kelaparan dari cinta, kasih sayang yang pantas, perhatian yang pantas, interaksi dengan orang lain, diet yang pantas, perhatian medis yang sangat dibutuhkan.”

“Anda berusaha mengendalikan situasi ini secermat mungkin, tetapi secara kebetulan rahasia mengerikan Anda terbongkar,” tambahnya.

Dia menambahkan bahwa “dampaknya bagi (anak itu) sungguh dahsyat – secara fisik, psikologis, dan sosial.”

Anak itu adalah “gadis kecil yang cerdas yang sekarang mungkin perlahan-lahan hidup kembali dari apa yang hampir membuatnya mati di kamar itu”.

Jaksa Sion ap Mihangel mengatakan: “Ia dikurung di dalam laci di kamar tidur, tidak dibawa keluar, tidak bersosialisasi, tidak berinteraksi dengan orang lain.” (yn)

Sumber: wionews