Mulai 2025, Kanada Akan Menerapkan Lebih Banyak Tarif untuk Produk Tiongkok

EtIndonesia. Laporan keuangan terbaru Pemerintah Kanada menyebutkan bahwa Kanada berencana menerapkan tarif untuk sejumlah besar produk dari Tiongkok paling cepat mulai tahun depan. Langkah ini adalah bagian dari penyelidikan yang lebih luas terhadap impor produk asal Tiongkok.

Menurut laporan Reuters, dalam pembaruan keuangan pertengahan tahun yang diumumkan pada Senin (16/12), Kanada telah memutuskan untuk memberlakukan tarif atas produk-produk energi surya tertentu dan mineral penting yang diimpor dari Tiongkok mulai awal tahun baru, serta tarif untuk semikonduktor, magnet permanen, dan grafit alam mulai 2026.

“Langkah-langkah ini akan mencegah praktik perdagangan non-pasar Tiongkok menciptakan distorsi pasar yang tidak adil dan merusak di Kanada dan seluruh Benua Amerika Utara,” demikian laporan pembaruan keuangan tersebut.

Pembaruan keuangan ini juga dikenal sebagai Pernyataan Ekonomi Musim Gugur (Fall Economic Statement). Pernyataan ini tidak menjelaskan secara rinci cakupan tarif yang akan diterapkan, juga tidak menyebutkan produk spesifik yang akan dikenakan tarif pada awal tahun depan. Namun, pemerintah menyatakan akan segera mengumumkan rincian lebih lanjut mengenai kebijakan ini.

Pemerintahan Trudeau kerap mengkritik kebijakan subsidi Pemerintah Tiongkok yang menyebabkan kelebihan kapasitas produksi dan pasokan berlebih. Trudeau menyatakan bahwa Kanada perlu melindungi lapangan pekerjaan domestik dan mencegah banjirnya produk murah Tiongkok ke pasar Kanada.

Pada Agustus lalu, Kanada telah menerapkan tarif tambahan sebesar 100% untuk semua kendaraan listrik Tiongkok, serta 25% untuk produk baja dan aluminium impor dari Tiongkok. Sebelumnya, Kementerian Keuangan Kanada menyatakan sedang mengeksplorasi opsi untuk memperluas cakupan tarif tersebut.

Perdana Menteri Trudeau menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mendukung industri kendaraan listrik domestik Kanada. Pemerintah Kanada menegaskan bahwa pekerja dan industri otomotif di Kanada saat ini menghadapi persaingan tidak adil dari produsen Tiongkok, yang mendapat keuntungan dari kebijakan non-pasar yang tidak adil. Kebijakan kapasitas berlebih yang sengaja dipimpin oleh Pemerintah Tiongkok, ditambah dengan standar ketenagakerjaan dan lingkungan yang longgar, mengancam pekerja dan bisnis global di industri kendaraan listrik serta merusak kemakmuran ekonomi jangka panjang Kanada.Menurut Reuters, Pemerintah Kanada kerap menggunakan sikap kerasnya terhadap Tiongkok untuk menunjukkan kepada Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, bahwa Kanada tetap sejalan dengan mitra dagang terbesarnya, Amerika Serikat, dalam menghadapi Beijing. (jhn/yn)