EtIndonesia. Seorang pria di Tiongkok timur ditangkap karena mengoperasikan lebih dari 400 ponsel secara bersamaan untuk meningkatkan peluangnya memenangkan hadiah dalam siaran langsung.
Pria bermarga Ma itu ditemukan mengelola ratusan perangkat di garasi kecil di dalam kompleks perumahan di Provinsi Jiangsu pada bulan Agustus, sebagaimana dilaporkan oleh China Newsweek pada tanggal 9 Desember.
Seorang pejalan kaki tua melihat aktivitas yang tidak biasa di garasi Ma dan melaporkannya ke polisi, mencurigainya sebagai operasi penipuan.
Tahun lalu, muncul laporan tentang perusahaan penipuan Tiongkok yang berjanji untuk meningkatkan lalu lintas pengguna siaran langsung dan mempromosikan bisnis mereka, tetapi malah menggunakan ratusan ponsel untuk memalsukan keterlibatan pemirsa.
Namun, penyelidikan polisi terhadap Ma mengungkapkan skenario yang berbeda.
Ma mengakui bahwa dia menggunakan ponsel-ponsel itu, yang masing-masing terhubung ke akun platform siaran langsung yang terpisah, untuk mengakses siaran langsung yang sama dan meningkatkan peluangnya untuk memenangkan apa yang disebut “tas keberuntungan”.
Skema ini layak bagi Ma karena “tas keberuntungan” tersebut hanya mengharuskan salah satu penonton untuk mengeklik tombol guna mengirim pesan tertentu dan menunggu hadiah diberikan. Para penyiar langsung menyediakan hadiah dan menentukan isi tas keberuntungan tersebut.
Ma menyatakan bahwa dia telah memenangkan berbagai barang, mulai dari kebutuhan sehari-hari yang murah hingga printer dan model iPhone terbaru, yang kemudian dia jual di platform e-commerce barang bekas.
Dia mengklaim bahwa dia dapat memperoleh penghasilan antara 10.000 hingga 20.000 yuan (sekitar Rp 22 juta – Rp 44 juta) per bulan.
Ma tidak memasukkan kartu SIM ke dalam ponsel, yang diperlukan untuk mendaftarkan akun baru di platform media sosial Tiongkok. Sebaliknya, dia membeli akun yang sudah ada dari orang lain secara daring.
Karena akun yang didaftarkan dengan nama asli tersebut berisi informasi pribadi, polisi mendakwa Ma dengan pelanggaran informasi pribadi orang lain, yang merupakan tindakan ilegal.
Meskipun polisi tidak mengungkapkan hukuman spesifiknya, menurut Hukum Pidana Tiongkok, individu yang memperoleh, menjual, atau memberikan informasi pribadi warga negara dapat menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun atau denda.
Media sosial daratan Tiongkok terkejut dengan tekad Ma untuk memenangkan hadiah.
“Tidak murah untuk membeli 400 ponsel pintar dan mengamankan bandwidth yang diperlukan untuk semua operasinya. Dia pasti sangat terobsesi dengan tas keberuntungan,” komentar seorang pengguna di Douyin.
Pengguna lain mencatat bahwa dia juga melihat orang lain menggunakan beberapa ponsel untuk mengikuti undian tas keberuntungan selama siaran langsung.
“Tas keberuntungan menawarkan alternatif malas bagi sebagian orang untuk mencari nafkah,” tambahnya. (yn)
Sumber: scmp