ETIndonesia. Siklon tropis Chido menerjang Pulau Mayotte, wilayah Prancis di Samudra Hindia, pekan lalu sebelum melanda daratan Afrika. Di Mozambik, siklon ini menghancurkan setidaknya 110.000 rumah dan menewaskan sedikitnya 94 orang, menjadikan negara ini sebagai wilayah yang paling parah terkena dampak siklon Chido.
Menurut laporan AFP yang dikutip oleh Central News Agency, siklon Chido melanda provinsi Cabo Delgado di bagian utara Mozambik dengan kecepatan angin hingga 260 km/jam dan curah hujan mencapai 250 mm dalam sehari.
Dari 620.000 warga Mozambik yang terkena dampak badai ini, lebih dari 500.000 di antaranya berada di provinsi Cabo Delgado.
Sementara itu, Mozambik sedang menghadapi krisis pasca-pemilu, dengan oposisi menuduh adanya kecurangan dalam pemilu. Konflik antara pemerintah dan oposisi ini merupakan yang terburuk sejak negara tersebut merdeka dari Portugal.
Menurut data dari platform masyarakat sipil “Plataforma Decide,” setidaknya 90 orang telah tewas dalam bentrokan yang terjadi sejak aksi protes dimulai pada 21 Oktober lalu.
Di Pulau Mayotte, Kementerian Dalam Negeri Prancis melaporkan bahwa tujuh hari setelah Chido menghantam, 35 orang dilaporkan meninggal dan sekitar 2.500 orang mengalami luka-luka.
Di negara tetangga Malawi, meskipun intensitas Chido telah berkurang, badan manajemen bencana setempat melaporkan bahwa badai ini menyebabkan 13 orang tewas dan hampir 30 orang terluka. (Hui)
Sumber : NTDTV.com