Ledakan di Mediterania dan Natal Berdarah: Konflik Rusia-Ukraina Memanas di Tengah Liburan

EtIndonesia. Di tengah suasa liburan Natal yang seharusnya dipenuhi kedamaian, konflik antara Ukraina dan Rusia kembali memanas dengan serangan mendadak yang dilancarkan oleh pasukan bersenjata Ukraina. Menurut laporan dari Open Source Intelligence Defender, serangan ini menargetkan basis Chasovoy Yar di Donetsk, sebuah kota strategis yang hanya berjarak 66 kilometer dari pusat Kota Donetsk dan terletak di jalur transportasi utama.

Keberhasilan Ukraina Merebut Posisi Strategis

Pasukan Ukraina berhasil mengusir tentara Rusia dari sekitar pabrik material Neiva setelah terlibat dalam pertempuran sengit. Berdasarkan peta pertempuran terbaru, seluruh posisi di pabrik tersebut kini berada di bawah kendali Ukraina. Chasovoy Yar, meskipun hanya memiliki luas 18 kilometer persegi, menjadi lokasi yang sangat diperebutkan kedua belah pihak karena posisinya yang strategis.

Beberapa waktu lalu, tentara Rusia sempat melakukan serangan di sekitar pabrik material ini, namun kini telah dikalahkan sepenuhnya oleh pasukan Ukraina. Analis dari Institute for War Studies memperkirakan bahwa persaingan antara kedua pihak akan terus berlangsung dengan intensitas yang tinggi.

Operasi Malam Hari di Lugansk dan Kharkov

Di medan perang Lugansk, Ukraina juga melancarkan serangan mendadak di kawasan hutan Senebriya pada malam hari. Pasukan Ukraina memanfaatkan posisi musuh yang masih tertidur di tempat perlindungan, sehingga berhasil menguasai pos tersebut dengan cepat dan memulai proses pembersihan.

Di Kharkov, pasukan Ukraina berhasil mengusir semua tentara Rusia dari kawasan hutan, sementara di sepanjang Sungai Oskil, tentara Rusia mengerahkan dua divisi mekanisasi beserta lebih dari 30 kendaraan lapis baja untuk menyerang posisi pasukan Ukraina. Brigade Mekanisasi Ukraina ke-92 dan Brigade Pertahanan ke-241 terlibat langsung dalam pertempuran ini, memanfaatkan unit drone terkenal, Arcalis, untuk menghambat serangan Rusia. Hingga kemarin, pasukan Ukraina telah menghancurkan 9 kendaraan tempur BMP-2 dan 3 tank milik tentara Rusia, serta merusak 6 kendaraan lapis baja lainnya.

Dukungan Barat Terus Mengalir ke Ukraina

Negara-negara Barat, termasuk NATO, terus memperkuat dukungan mereka kepada Ukraina. Selain menyediakan senjata dan amunisi, negara-negara tersebut juga mengirimkan ahli militer untuk melatih pasukan Ukraina. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengungkapkan bahwa pasukan Inggris mungkin akan ditempatkan di barat Ukraina, dekat dengan Polandia, untuk langsung melatih tentara baru Ukraina.

Menurut laporan Wall Street Journal pada 24 Desember, Rusia telah kehilangan lebih dari 11.000 kendaraan lapis baja dalam perang ini, termasuk 3.600 kendaraan tempur. Meskipun masih memiliki sekitar 2.600 kendaraan tempur cadangan, tentara Rusia mulai menggunakan kendaraan lapis baja tua yang pensiun, meningkatkan kerugian di garis depan.

Kisah Human Interest di Tengah Perang

Di Lota Sugea, yang berhasil direbut oleh pasukan Ukraina setelah menyerbu Kursk, suasana Natal terasa berbeda. Menurut laporan BC News, tentara Ukraina merayakan Natal di samping pohon Natal dengan bendera Ukraina berkibar tinggi. Bagi mereka, Natal tahun ini memiliki makna istimewa sebagai perayaan pertama mereka pada 25 Desember 2024, setelah undang-undang yang memindahkan tanggal tersebut dari 7 Januari.

Namun, di sisi lain konflik, tentara Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran selama periode Natal sebagai “hadiah” bagi orang Ukraina. Presiden Ukraina, Zelenskyy, melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Ukraina menghancurkan setidaknya 50 dari lebih 70 rudal yang diluncurkan oleh Rusia.

Keterlibatan Tentara Korea Utara dan Dampaknya

Konflik ini juga melibatkan pasukan dari Korea Utara. Menurut laporan resmi dari Kementerian Pertahanan Korea, lebih dari 1.100 tentara Korea Utara yang ditempatkan di Rusia telah menjadi korban. Pasukan khusus Ukraina telah mengidentifikasi dan menewaskan beberapa tentara Korea Utara di front Kursk, menyoroti kurangnya pengalaman tempur modern mereka.

Salah satu cerita yang viral di media sosial adalah kisah cinta tragis antara seorang tentara Korea Utara dan pacarnya dari Rusia. Wanita tersebut mengaku kehilangan pacarnya setelah serangan siber dari pihak Ukraina, yang menuduhnya sebagai tentara musuh. Hingga kini, nasib pacar wanita tersebut masih belum diketahui.

Insiden Kapal Kargo Rusia Tenggelam di Mediterania

Pada 24 Desember, sebuah kapal kargo Rusia, Ursa Major, tenggelam di perairan internasional Mediterania akibat ledakan di ruang mesin. Kapal tersebut adalah milik Abram Logistics, perusahaan logistik militer di bawah Kementerian Pertahanan Rusia. Dari 16 kru yang berada di kapal, hanya 14 yang berhasil diselamatkan, sementara dua lainnya masih hilang.

Analisis menunjukkan bahwa ledakan tersebut mungkin merupakan aksi sabotase yang direncanakan oleh agen intelijen Ukraina, mengingat tujuan sebenarnya kapal tersebut mungkin menuju Pelabuhan Tartus di Suriah untuk mengangkut senjata dan peralatan evakuasi.

Perubahan Politik di Suriah dan Implikasinya

Rezim diktator Assad di Suriah akhirnya digulingkan pada 8 Desember oleh pasukan anti-pemerintah yang dipimpin oleh Organisasi Pembebasan Syam (HTS). Rusia, yang sebelumnya mendukung Assad, kini mulai menarik aset-asetnya dari Suriah pasca perubahan politik ini. Penarikan ini diikuti oleh insiden kapal kargo Rusia yang tenggelam, menimbulkan spekulasi mengenai keterlibatan Ukraina dalam sabotase terhadap logistik militer Rusia di Suriah.

Pemerintah baru Suriah juga mengumumkan bahwa Natal akan menjadi hari libur umum pada 25 dan 26 Desember, menandakan proses sekularisasi yang lebih toleran. Sementara itu, di Tiongkok, reaksi terhadap perubahan ini menunjukkan penolakan terhadap perayaan Natal, mengingat sejarah dan nilai-nilai nasional mereka.

Penutup

Konflik Rusia-Ukraina yang memasuki tahun keempatnya menunjukkan kompleksitas dan dinamika yang tinggi, melibatkan berbagai aktor internasional dan dampak humanistik yang mendalam. Dengan terus berlanjutnya pertempuran di berbagai front dan keterlibatan negara-negara lain, situasi ini menuntut perhatian global untuk mencari solusi damai yang adil dan berkelanjutan.

FOKUS DUNIA

NEWS